Antiphospholipid Antibody Syndrome - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 14, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Sindrom Antibodi Antifosfolipid (Antihospholipid Antibody Syndrome) atau APS adalah suatu kelainan autoimun. 

Penyakit ini jarang sekali ditemui. Kondisi ialah dimana antibodi yang seharusnya menjadi sistem pertahan tubuh terhadap infeksi malah menyerang jaring tubuh laiinnya terutama fosfolipid sehingga menimbulkan kerusakan sel.

Apa Itu Fosfolipid

Fosfolipid merupakan salah satu jenis lemak di dalam tubuh. Sama seperti trigliserida, sifat dari fosfolipid memiliki fungsi penting bagi struktur membran sel.

 Lemak ini mempengaruhi sejumlah organ-organ penting,gt;pembuluh darah, dan sistem kekebalan tubuh. Fosfolipid terdiri dari 2 jenis:

  • Fosfogliserida
    Jenis fosfolipid yang memiliki struktur dari penyusunan gliserol.
  • Fosfosfingolipid
    Jenis fosfolipid yang memiliki struktur dari penyusunan sfingol

Manfaat fosfolipid bagi tubuh antara lain:

  • Mencegah perlekatan dinding alveoli paru-paru sewaktu ekspirasi (bekerja sebagai surfaktan)
  • Bekerja di dalam otot dan organ hati untuk mencegah proses perlemakan
  • Mencegah peningkatan kadar kolesterol LDL dan Trigliserida di dalam darah
  • Sebagai media bagi membran sel untuk memberikan fleksibitas dan kemampuan gerak zat-zat yang ada di membran sel
  • Mempertahankan pH normal sel
  • Meningkatkan kesehatan sel-sel otak dalam sistem komunikasi dan fungsi reseptor

Penyebab Sindrom Antibodi Antifosfolipid

Pada Sindrom Antibodi Antifosfolipid, terjadi gangguan autoimun dimana antibodi menyerang fosfolipid sehingga merusak sel-sel yang memerlukan fosfolipid. Penyakit ini paling banya terjadi pada penderita wanita atau dengan riwayat penyakit autoimun.

Hingga saat ini penyebab dari Sindrom Antibodi Antifosfolipid masih belum diketahui secara pasti. 

Selain mempengaruhi organ tubuh, Sindrom Antibodi Antifosfolipid juga dapat menganggu pembuluh darah sehingga banyak dari kasus Sindrom Antibodi Antifosfolipid memiliki gangguan berupa trombosis pembuluh darah (Deep Venous Thrombosis) di vena kaki. 

Kondisi ini memiliki peluang lebih besar pada terjadinya penyakit jantung dan penyakit stroke.

Beberapa faktor lain yang terkait dengan terjadinya Sindrom Antibodi Antifosfolipid antara lain:

  • Arthritis rematik
    Arthritis rematik adalah suatu peradangan kronis yang terjadi di daerah sendi dan menyebabkan kekauan dan nyeri sendi secara progresif dan menimbulkan malformasi tulang sendi.
  • Sindrom sjorgen
    Merupakan suatu kelainan sistem kekebalan tubuh dimana sistem imun menyerang kelenjar air liur dan air mata.
  • SLE
    SLE atau Sistem Lupus Erythematous
  • Infeksi hepatitis, sifilis, HIV/AIDS
  • Kebiasaan merokok
  • Konsumsi pil kB

Selain itu, pengaruh obat-obatan seperti penggunaan obat hydralazine , obat antikonvulsan phenytoin dan antibiotik amoxicillin juga dapat beresiko terjadinya Sindrom Antibodi Antifosfolipid.

Gejala Sindrom Antibodi Antifosfolipid

Gejala yang dialami pada Sindrom Antibodi Antifosfolipid antara lain:

  • Nyeri kepala berulang
  • Sesak napas
  • Wajah dan kulit menjadi merah
  • Bengkak pada kaki
  • Kesemutan pada lengan dan tungkai kaki
  • Penglihatan ganda
  • Mual
  • Nyeri perut
  • Gangguan keseimbangan
  • Gangguan bicara
  • Lemas dan lelah
  • Kulit menjadi mudah memar

Komplikasi Sindrom Antibodi Antifosfolipid

Sindrom Antibodi Antifosfolipid meninggalkan beberapa komplikasi apabila tidak ditangani dengan baik. Komplikasi yang dapat terjadi antara lain:

  • Preeklampsia
    Preeklampsia atau peningkatan tekanan darah jelang kelahiran menajdi Komplikasi utama pada wanita dengan Sindrom Antibodi Antifosfolipid.
  • Bayi prematur
    Ibu dengan riwayat Sindrom Antibodi Antifosfolipid memiliki resiko kelahiran bayi prematur atau bayi dengat berat badan di bawah normal
  • Trombosis vena
    Pembengkakan pada ekstrimitas kaki selama masa kehamilan menjadi komplikasi lainnya pada ibu dengen Sindrom Antibodi Antifosfolipid
  • Stroke
    Resiko terjadinya stroke pada penderita  Sindrom Antibodi Antifosfolipid akibat penggumpalan darah di pembuluh darah sehingga menimbulkan gejala kelumpuhan, mati rasa, dan bicara pelo.

Diagnosis Sindrom Antibodi Antifosfolipid

Beberapa tes yang dilakukan untuk mendeteksi adanya Sindrom Antibodi Antifosfolipid antara lain pemeriksaan darah lengkap untuk menentukan adanya trombositopenia dan anemia hingga hemolisis. 

Pemeriksaan darah sangat penting terutama pada ibu jelang masa kehamilan. Pemeriksaan lainya berupa antibodi antikoagulan lupus (LA), anti beta-2 glikoprotein I (anti B2GP1), dan anti cardiolipin antibodi (ACA).

Pemeriksaan ini akan diulang kembali sekitar 12 minggu untuk mendeteksi adanya peningkatan antibodi konsisten. Pemeriksaan lanjutan seperti MRI, USG doppler mungkin akan dilakukan untuk melihat adanya kondisi stroke dan deep vein thrombosis (DVT). 

Pengobatan Sindrom Antibodi Antifosfolipid

Sindrom Antibodi Antifosfolipid tidak dapat disembuhkan secara total melainkan dapadt dicegah dengan mengurangi gejala serta mencegah komplikasi serius.

Pemberian terapi berupa obat heparin dan warfarin bekerja dengan mencegah penggumpalan darah di pembuluh darah dan dapat mencegah resiko terjadinya stroke.

Pencegahan Sindrom Antibodi Antifosfolipid

Pencegahan terbaik pada Sindrom Antibodi Antifosfolipid adalah mencegah pendarahan yang dapat dicetuskan melalui kegiatan sehari-hari seperti menyikat gigi, olahraga berat, mencukur rambut, memotong sesuatu, dan lain-lain.

 


21 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Harvard Health. Antiphospholipid Antibody Syndrome (https://www.health.harvard.edu/a_to_z/antiphospholipid-antibody-syndrome-a-to-z), November 2018.
NHS, Antiphospholipid Antibody Syndrome (https://www.nhs.uk/conditions/antiphospholipid-syndrome/), 21 August 2018.
Suneel Movva, Antiphospholipid Antibody Syndrome (https://emedicine.medscape.com/article/333221-overview), 31 September 2018.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app