Salmeterol: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 5, 2019 Update terakhir: Okt 23, 2020 Tinjau pada Mar 20, 2019 Waktu baca: 3 menit

Asma adalah penyakit inflamasi atau peradangan pada saluran kronik pernapasan. Biasanya seseorang yang menderita asma akan merasakan sesak, susah bernapas, dan hal ini berulang saat siang dan malam. 

Penyakit asma merupakan penyakit turunan yang tidak dapat disembuhkan, pengobatan jalan hanya dilakukan untuk menghilangkan gejala asma sehingga penderitanya mampu beraktifitas seperti biasa. 

Salah satu obat yang digunakan untuk mengurangi gejala asma adalah salmeterol. Bagaimana cara kerja salmeterol? Berikut ulasannya...

Mengenai Salmeterol

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Obat hirup/inhaler

Kandungan: 

Bronkodilator

Manfaat Salmeterol

Salmeterol adalah salah satu jenis obat bronkodilator, yaitu obat hirup atau inhaler untuk membantu memperlancar pernapasan. 

Obat ini digunakan tidak hanya untuk mencegah maupun mengobati penyakit asma, namun juga mengobati gangguan pernapasan kronis yang seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), penyempitan saluran pernapasan, emfisema, bronkitis dan berbagai macam penyakit saluran pernapasan lainnya. 

Selain itu, salmaterol tidak jarang digunakan untuk membantu kesulitan pernapasan setelah berolahraga. Ciri-ciri dari gangguan pernapasan antara lain batuk berkepanjangan, napas pendek, sesak napas dan lain-lain.

Dosis penggunaan Salmeterol

Penggunaan salmeterol tergantung dengan tujuan pengobatan. Obat ini harus ditebus sesuai dengan resep dokter. 

Dua penyakit yang sering menggunakan salmeterol sebagai pengobatan adalah asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan juga mencegah munculnya bronkospasme (penyempitan pada dinding bronkial). Berikut dosis penggunaannya:

  1. Mengobati asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK): Dewasa 50mcg (mikrogram) digunakan 2x sehari dengan jarak 12 jam (pagi dan sore).
  2. Mencegah bronkospasme: Dewasa 50mcg (mikrogram) digunakan 3 menit sebelum beraktifitas berat.

Penggunaan dosis salmeterol harus sesuai dengan kebutuhan dan resep dari dokter. Jika Anda memiliki keluhan atau bertambah parahnya asma yang Anda derita. Segera konsultasikan kepada dokter Anda.

Efek samping Salmeterol

Efek samping salmeterol harus diwaspadai. Berikut adalah efek samping yang ditimbulkan oleh salmeterol:

Beberapa gejala berikut merupakan efek samping yang termasuk gawat darurat:

  • Rasa sesak napas, batuk, dan influenza sesaat menggunakan inhaler
  • Ruam pada kulit
  • Bengkak pada muka, tangan, dan kaki bagian bawah
  • Kesusahan menelan atau merasa seperti tersedak

Jika Anda merasakan gejala-gejala efek samping seperti di atas, sebelum menghentikan penggunaan salmeterol sebaiknya konsultasikan kepada dokter.

Interaksi Salmeterol

Obat salmeterol dapat meningkatkan efek samping atau mengurangi efektivitas obat jika dikonsumsi dengan obat-obatan lain. Selalu ikuti dosis dan saran dari dokter mengenai cara penggunaan obat. 

Peringatan

Penggunaan salmeterol yang tidak benar hanya akan memperburuk penyakit yang diderita. Sehingga, salmeterol menjadi obat yang harus diwaspadai penggunaannya. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mengonsumsi obat ini:

  1. Ketika Anda menggunakan obat hirup salmeterol pertama kali, jangan lupa untuk mengingat tanggal pemakaian pertama. Obat hirup ini sebaiknya hanya digunakan selama 6 minggu dari pemakaian awal.
  2. Beritahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap produk sapi dan alergi lainnya
  3. Penggunaan salmeterol tidak boleh digunakan bersamaan dengan obat-obatan seperti fluticasone dan salmeterol combination (Advair) atau formoterol (Foradil)
  4. Jika Anda mengonsumsi vitamin, suplemen tambahan, dan juga produk herbal secara rutin beritahu dokter sebelum Anda memulai mengonsumsi salmeterol.
  5. Untuk ibu hamil, atau sedang merencanakan kehamilan, dan juga ibu menyusui selalu konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu.
  6. Jika Anda melewatkan satu dosis dari jadwal, jangan menggandakan dosis di jadwal berikutnya.
  7. Tidak meminjamkan obat inhaler Anda kepada siapapun.
  8. Gunakanlah sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Penggunaan dosis berlebihan dpat menyebabkan beberapa gejala seperti pusing kepala, penglihatan kabur, badan yang terasa lemas atau letih, kesusahan tidur atau tidur yang berkepanjangan.  
  9. Jangan menggunakan salmeterol biasa saat asma atau PPOK terjadi. Dokter akan membedakan resep salmeterol untuk pengobatan dan juga salmeterol untuk penanganan saat asma terjadi.
  10. Jika Anda belum pernah menggunakan obat inhaler sebelumnya, sebaiknya meminta tolong dokter atau tenaga medis untuk memberikan contoh penggunaan.
  11. Selalu konsultasikan terlebih dahulu sebelum mendapatkan resep dokter jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, diabetes atau penyakit jantung.

12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
MIMS Indonesia (2018). Salmeterol. (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/salmeterol/)
Allen, H. Patient (2016). Salmeterol Inhaler. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27599598)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app