Amiodarone: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 6, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Apr 1, 2019 Waktu baca: 4 menit

Amiodarone - Obat yang Berguna untuk penderita Aritmia

Amiodarone adalah obat anti-aritmia yang bermanfaat untuk mengatasi irama jantung yang tidak teratur. Pengobatan menggunakan amiodarone merupakan langkah lanjutan apabila anti-aritmia lain tidak memberikan perkembangan. Amiodarone bekerja dengan menghambat signal listrik tertentu di jantung yang menyebabkan irama jantung menjadi tidak normal. Dengan menggunakan amiodarone, denyut jantung penderita aritmia diharapkan menjadi teratur.

Anda akan menerima beberapa dosis pertama Anda di rumah sakit, di mana irama jantung Anda dapat dipantau menggunakan elektrokardiograf atau EKG. Selain memonitor jantung Anda dengan elektrokardiogram, dokter juga akan memonitor fungsi hati dan kelenjar tiroid melalui tes darah

Merek dagang: Lamda, Kendaron, Cordarone, Rexodrone, Amiodarone HCL, Tiaryt, Cortifib, Cordarone

Mengenai Obat Amiodarone

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet, suntik

Kandungan:

Antiaritmia 

Manfaat Obat Amiodarone

Amiodarone digunakan untuk mengobati beberapa jenis aritmia (gangguan irama jantung) serius yang mungkin fatal (seperti  fibrilasi ventrikel/takikardia persisten). Obat ini berfungsi mengembalikan irama jantung normal dan mempertahankan detak jantung yang stabil. Amiodaron dikenal sebagai obat anti-aritmia. Obat ini bekerja dengan menghalangi sinyal-sinyal listrik tertentu pada jantung yang dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur.

Biasanya digunakan pada pasien dengan diagnosis seperti:

  • Pulseless ventricular fibrilation atau pulseless vetricular tachycardia (VT), adalah denyut jantung cepat yang dimulai di ruang jantung bagian bawah (ventrikel).
  • Aritmia ventrikel atau supraventrikel, adalah kelainan irama jantung yang bermula di bilik bawah jantung

Untuk cara pemberiannya akan dibahas lebih lanjut di bawah.

Apa saja kontraindikasi dari penggunaan amiodarone?

Amiodarone tidak dianjurkan untuk dibeikan pada Anda yang menderita penyakit berikut:

  • Sinus bradikardia (irama jantung dengan denyut yang kurang dari 60 denyut per menit)
  • Blok SA (sino-atrial), hambatan arus listrik jantung pada daerah sinus-bilik jantung
  • Blok AV (atrioventrikular), hambatan arus listrik jantung pada daerah bilik-serambi jantung
  • Sick Sinus Syndrome, kelainan irama jantung pada daerah bilik jantung
  • Gangguan fungsi tiroid
  • Wanita hamil dan menyusui

Bagaimana dosis penggunaan amiodarone?

Berikut dosis penggunaan amiodarone berdasarkan diagnosis penyakit pasien.

Pulseless ventricular fibrilalation atau pulseless vetricular tachycardia (VT)

  • Suntik (intravena)

Dewasa: Dosis awal adalah 300 mg atau 5 mg/kgBB, dengan injeksi cepat.Dosis lanjutan adalah 150 mg atau 2.5 mg/kgBB.

Lansia: Dimulai dengan dosis lebih rendah dibanding dosis dewasa.

Aritmia ventrikel atau supraventrikel

  • Suntik (Intravena)

Dewasa: Dosis awal adalah 5 mg/kgBB, selama 20-120 menit. Dapat diulang jika diperlukan, dengan dosis maksimal 1200 mg per hari.

Lansia: Dosis akan dikurangi dari dosis dewasa.

  • Tablet

Dewasa: Dosis awal adalah 200 mg, 3 kali sehari, untuk satu minggu. Dosis selanjutnya dapat dikurangi menjadi 200 mg, 2 kali sehari.Dosis pemeliharaan adalah kurang dari 200 mg per hari 

Lansia: Dosis akan dikurangi dari dosis dewasa.

Efek samping apa yang mungkin terjadi karena amiodarone?

Dapatkan bantuan medis darurat jika Anda memiliki tanda-tanda reaksi alergi ini: mual, muntah, berkeringat, gatal-gatal, gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, atau merasa seperti Anda akan pingsan. Hentikan penggunaan amiodarone dan hubungi dokter Anda jika Anda memiliki salah satu dari efek samping yang serius berikut ini:

  • Pola denyut jantung baru atau tidak teratur yang semakin memburuk
  • Detak jantung cepat, lambat, atau berdebar
  • Merasa seperti akan pingsan
  • Suara mengi, batuk, nyeri dada, kesulitan bernapas, batuk darah
  • Penglihatan kabur, kehilangan penglihatan, sakit kepala atau nyeri di belakang mata Anda, kadang-kadang muntah
  • Merasa sesak napas, bahkan dengan aktivitas ringan, pembengkakan, kenaikan berat badan yang cepat
  • Penurunan berat badan, rambut menipis, merasa terlalu panas atau terlalu dingin, meningkatnya berkeringat, periode menstruasi yang tidak teratur, pembengkakan di leher (gondok)
  • Mati rasa, rasa terbakar, nyeri, atau kesemutan di tangan atau kaki atau
  • Mual, sakit perut, demam, kehilangan nafsu makan, urin gelap, tinja seperti tanah liat, sakit kuning (menguningnya kulit atau mata)
  • Adapun efek samping yang kurang serius mungkin dapat Anda rasakan termasuk, perasaan pusing atau lelah, mual, muntah, sakit perut, sembelit, kehilangan nafsu makan, masalah tidur (insomnia), kelemahan, kurangnya koordinasi, kulit terasa hangat, kesemutan, atau timbul kemerahan di bawah kulit.

Tidak semua orang mengalami efek samping tersebut. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda.

Interaksi obat amiodarone

Banyak obat selain amiodaron yang dapat mempengaruhi irama jantung (perpanjangan QT), termasuk dofetilide, pimozide, procainamide, quinidine, sotalol, antibiotik makrolida (seperti klaritromisin, eritromisin), antibiotik kuinolon (seperti levofloxacin). 

Amiodarone dapat memperlambat pelepasan obat di tubuh seperti beta blockers (propranolol), calcium channel blockers (seperti diltiazem, verapamil), clopidogrel, siklosporin, digoksin, fenitoin, obat-obatan statin tertentu (atorvastatin, lovastatin), trazodone, warfarin.

Peringatan

Beri tahu dokter Anda jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau menyusui. Bicarakan dengan dokter Anda jika Anda berencana untuk hamil atau menyusui selama beberapa bulan pertama setelah perawatan karena amiodaron mungkin tetap dalam tubuh Anda selama beberapa waktu setelah Anda berhenti minum obat ini. Jika Anda hamil sewaktu menggunakan amiodaron, hubungi dokter

Bicarakan dengan dokter Anda tentang risiko minum obat ini jika Anda berusia 65 tahun ke atas. Orang dewasa yang lebih tua biasanya tidak dianjurkan menggunakan amiodarone karena tidak aman atau efektif seperti obat lain yang dapat digunakan untuk mengobati kondisi yang sama

Hindari paparan sinar matahari atau sunlamps yang tidak perlu atau lama  dan gunakan pakaian pelindung, kacamata hitam, dan tabir surya. Amiodarone dapat membuat kulit Anda sensitif terhadap sinar matahari. Kulit yang terkena mungkin membiru-abu-abu dan tidak dapat kembali normal bahkan setelah Anda berhenti minum obat ini.

 


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app