Roseola - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 16, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Waktu baca: 3 menit

Munculnya ruam pada anak-anak tentu membuat Anda sebagai orang tua merasa khawatir. Yang menjadi masalah adalah munculnya ruam pada anak-anak bisa disebabkan oleh berbagai macam penyakit. Salah satunya adalah penyakit roseola infantum.

Apa itu roseola infantum?

Roseola infantum adalah infeksi virus ringan tapi cenderung menular. Roseola kadang-kadang dikenal sebagai 'campak pada bayi'.

Secara umum, infeksi roseola infantum dapat menyebabkan demam dan ruam pada bayi maupun anak kecil. Roseola infantum disebabkan oleh virus dari kelompok herpes, tetapi tidak menyebabkan infeksi herpes pada umumnya. 

Roseola biasanya berlangsung sekitar empat hari dan hampir tidak pernah memerlukan perawatan medis. Kebanyakan gejala sangat ringan sehingga orang tua bahkan tidak menyadari anak mereka terinfeksi virus. Roseola umumnya menyerang anak-anak berusia antara 6 bulan sampai 2 tahun. Namun, sekitar 95% anak-anak telah terinfeksi roseola pada usia dua tahun. 

Mengenai roseola infantum

Penyebab

Penyebab roseola infantum yang paling utama adalah infeksi virus. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, roseola dapat terjadi akibat infeksi virus kelompok herpes. Namun, virus ini tidak menyebabkan herpes yang menjadi penyakit menular seksual.

Roseola termsuk penyakit menular, artinya dapat menyebar dari satu orang ke orang lain.Penyakit ini disebarkan melalui cairan di udara dari batuk atau bersin.

Anak-anak yang terkena roseola hanya dapat menyebarkan infeksi sebelum demam dan/atau saat ruam muncul. Setelah gejala roseola muncul, mereka tidak lagi berpotensi untuk menularkan penyakitnya pada anak-anak  yang lain.

Gejala

Jika anak Anda terkena roseola, mereka mungkin akan mengalami demam tinggi secara tiba-tiba. Kondisi ini umumnya berlangsung selama 3-5 hari. Setelah suhu tubuh anak kembali normal, biasanya timbul ruam merah pada lengan dan kaki anak. Ruam tersebut berlangsung selama 2 hari dan berubah menjadi putih (blanches) ketika ditekan.

Namun, beberapa anak lainnya tidak mengalami ruam-ruam merah, meskipun tetap terkena demam tinggi. Bahkan, suhu tubuh anak bisa tiba-tiba mendadak tinggi dan menyebabkan kejang demam (stip akibat kejang). Jika kejang demam terjadi, segera bawa si kecil ke dokter anak terdekat untuk menghentikan kejang. Terutama jika anak Anda masih berusia di bawah 1 tahun. Sebab jika tidak, hal ini dapat menyebabkan gangguan fungsi otak anak di kemudian hari.

Pencegahan roseola

Roseola termasuk penyakit menular. Tahap penularan Roseola terjadi sebelum gejala muncul, sehingga sulit untuk mencegah penyebarannya ke orang lain.

Sayangnya, sampai saat ini belum diketahui dengan jelas cara mencegah penyebaran roseola. Begitu juga dengan vaksin, belum ada satupun vaksin yang dapat mengobati penyakit akibat infeksi ini.

Namun setidaknya, Anda dapat mengurangi penyebaran virus roseola pada anak dengan mengajarkannya soal kebersihan tubuh. Beri tahukan anak mengenai cara menjaga kebersihan tangan, terutama saat batuk atau bersin. Hindari menutupi mulut dengan tangan saat batuk atau bersin. Gunakan saputangan yang bersih untuk menutupi mulut.

Atau bisa juga dengan mengarahkan kepala ke bagian dalam lengan atau arah ketiak saat batuk maupun bersin. Cara ini dapat membantu mencegah penularan virus roseola dari satu anak ke anak yang lainnya.

Pengobatan roseola

Pada sebagian besar kasus, roseola tidak memerlukan perawatan medis. Pengobatannya biasanya hanya sebatas untuk meringankan gejala yang muncul. Salah satunya adalah pemberian paracetamol guna mengurangi demam tinggi. Dengan begitu, anak jadi lebih nyaman dan tidak rewel saat terkena roseola.

Selain itu, pastikan untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan anak Anda setiap hari. Caranya dengan memberikan air putih, ASI, atau susu formula supaya anak tetap terhidrasi saat demam.

Kebanyakan orang tua mungkin berpikir bahwa saat anak mengalami demam, maka mereka membutuhkan antibiotik. Tapi perlu diingat bahwa pada kasus infeksi roseola, antibiotik sebaiknya tidak diberikan. Antibiotik tidak mampu mengobati demam akibat infeksi virus.

Walaupun pada kebanyakan kasus roseola infantum tidak perlu diobati seperti yang dibahas diatas. Tetapi, ada baiknya segera bawa anak ke dokter untuk mencegah gejalanya semakin parah. Terlebih bila si kecil mengalami gejala berikut ini:

  • Lesu
  • Mudah mengantuk hingga sulit dibangunkan (sangat mengantuk, sulit untuk bangun)
  • Tidak mau minum
  • Demam tidak membaik setelah 48 jam
  • Kejang yang berlangsung kurang dari 5menit.

Sementara itu, jangan tunda lagi untuk panggil ambulans jika:

  • anak mengalami kejang yang berlangsung lebih dari 5 menit
  • anak tidak bangun setelah kejang
  • anak tampak sangat kesakitan setelah kejang.

Hati-hati saat si kecil sakit dengan gejala demam dan ruam kulit, yaitu berupa bintik-bintik merah terang atau memar yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, kemudian tidak berubah menjadi warna kulit (pucat) saat ditekan. Hal ini dikhawatirkan menjadi tanda infeksi meningokokus. Ruam merah juga bisa menjadi tanda DBD, sehingga harus diperiksakan ke dokter untuk memastikannya.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
NHS (2016). Health A-Z. Roseola. (https://www.nhs.uk/conditions/roseola/)
Kids Health (2015). Roseola. (https://kidshealth.org/en/parents/roseola.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app