Pridesia 5: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Waktu baca: 6 menit

Pridesia 5 adalah obat yang digunakan untuk mengobati gangguan motilitas saluran pencernaan terutama gastroparesis dan refluks esofagitis. Obat ini juga digunakan untuk mengobati reflux esofagitis parah pada anak jika terapi lain tidak memberikan hasil. Pridesia 5 mengandung zat aktif Cisapride yaitu obat yang termasuk agen gastroprokinetic.Berikut adalah informasi lengkap Pridesia 5 yang disertai tautan merk-merk obat lain yang mengandung zat aktif yang sama.

Pabrik

Sanbe Farma

Golongan

Harus dengan resep dokter

Kemasan

Pridesia 5 dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • dos 5 x 10 tablet 5 mg

Kandungan

Tiap kemasan Pridesia 5 mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :

  • Cisapride 5 mg/tablet

Sekilas tentang zat aktif (nama generik)

Cisapride adalah agen gastroprokinetic, yaitu obat yang meningkatkan motilitas pada saluran pencernaan bagian atas. Obat ini adalah serotonin 5-HT4 reseptor agonis sekaligus sebagai parasimpatomimetik. Cisapride bekerja dengan cara menstimulasi reseptor serotonin untuk meningkatkan pelepasan asetilkolin pada pleksus myenteric di usus otot polos. Hal ini meningkatkan tekanan sfingter esofagus bagian bawah, memperpendek waktu transit lambung, mengurangi refluks esofagus dan membantu penyembuhan ulkus esofagus. Obat ini juga meningkatkan aktivitas usus kecil.

Indikasi

Berikut adalah beberapa kegunaan Pridesia 5 (Cisapride) :

  • Pridesia 5 (Cisapride) digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan seperti sakit maag dan esophagitis pada penderita Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). (Baca bahaya naiknya asam lambung dan penyakit yang dipicu naiknya asam lambung)
  • Pridesia 5 (Cisapride) digunakan juga untuk mengatasi gangguan motilitas saluran pencernaaan, khususnya gastroparesis.
  • Untuk mengobati non-ulkus dispepsia.
  • Gastroesophageal reflux yang berat pada anak-anak, apabila terapi lain tidak berhasil.

Kontra indikasi

  • Jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap Cisapride.
  • Pridesia 5 (Cisapride) tidak boleh digunakan untuk pasien dengan perdarahan lambung atau usus, obstruksi mekanik atau perforasi.
  • Di banyak negara, obat yang mengandung Cisapride telah ditarik dari pasaran atau hanya diberikan untuk indikasi yang terbatas karena adanya laporan efek samping berupa sindrom perpanjangan interval QT, yang dapat menyebabkan aritmia jantung yang serius, meliputi ventricular tachycardia, ventricular fibrillation, dan torsades de pointes. Beberapa kasus yang terjadi sangat fatal. Kasus ini bisa terjadi bila :
  1. Penggunaan Cisapride bersamaan dengan obat lain yang dapat menginhibisi enzim cytochrome P450 3A4. Obat-obat itu misalnya seperti antifungi golongan azole (fluconazole, miconazole, itraconazole, ketoconazole), antibiotik makrolida (erythromycin, clarithromycin), HIV protease inhibitor (indinavir, ritonavir), dan nefazodone.
  2. Penggunaan bersamaan dengan obat-obat yang dapat memperpanjang interval QT dan meningkatkan risiko aritmia, seperti obat antiaritmia (kelas IA seperti quinidine dan procainamide; kelas III seperti sotalol), antidepresan trisiklik (amitriptyline), antidepresan tetrasiklik (maprotiline), antipsikotik (phenothiazine), astemizole, dan sparfloxacin.
  • Pridesia 5 (Cisapride) kontraindikasi untuk neonatus prematur dengan usia kehamilan ≤3 bulan.
  • Pridesia 5 (Cisapride) kontraindikasi untuk pasien dengan riwayat detak jantung yang tidak teratur, EKG yang abnormal, penyakit jantung, penyakit paru, dehidrasi atau muntah terus-menerus.

Efek Samping Pridesia 5

Berikut adalah beberapa efek samping Pridesia 5 (Cisapride) yang diketahui :

  • Efek samping Pridesia 5 (Cisapride) yang umum misalnya, sakit kepala, diare, mual, nyeri perut, borborigmus, sering buang air kecil, dan sembelit.
  • Pusing, muntah, faringitis, nyeri dada, lelah, nyeri punggung, depresi, dehidrasi dan mialgia juga sering terjadi.
  • Efek samping yang jarang misalnya, kejang, tes hati yang abnormal dengan atau tanpa kolestasis, hiperprolaktinemia yang menyebabkan ginekomastia dan galaktorea (<0,1%), convulsive seizure, efek ekstrapiramidal.
  • Efek samping yang terkait dengan reaksi hipersensitivitas misalnya ruam, pruritus, urtikaria, angioedema, bronkospasme. Jika reaksi hipersensitif terjadi, segera hentikan pemakaian obat untuk mencegah kejadian yang lebih parah.
  • Obat-obat yang mengandung Cisapride telah dilaporkan menyebabkan efek samping yang berpotensi fatal berupa sindrom perpanjangan interval QT, yang dapat menyebabkan aritmia jantung yang serius, meliputi ventricular tachycardia, ventricular fibrillation, dan torsades de pointes. (Lihat kontraindikasi)

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan pasien selama menggunakan Pridesia 5 (Cisapride) adalah sebagai berikut :

  • Lakukan evaluasi penggunaan Pridesia 5 (Cisapride) setiap 2 minggu. Dokter akan melakukan evaluasi seksama terutama pada pasien-pasein berikut :
  1. Pasien dengan riwayat penyakit jantung termasuk ventricular arrythmia yang serius, atrioventricular block (derajat II atau III), sinus node dysfunction, gagal jantung kongestif, penyakit jantung iskemik.
  2. Pasien yang memiliki anggota keluarga yang mengalami kematian mendadak.
  3. Pasien dengan gangguan ginjal, terutama dialisis kronis.
  4. Pasien yang memiliki penyakit obstruksi paru kronik dan gangguan pernapasan.
  5. Pasien dengan faktor risiko mengalami gangguan elektrolit, misalnya pasien yang menggunakan obat-obat diuretik hemat kalium, pasien yang menggunakan insulin pada keadaan akut atau pasien yang sering muntah dan/atau diare yang persisten.
  • Penggunaan Pridesia 5 (Cisapride) untuk pasien dimana peningkatan motilitas gastrointestinal dapat membahayakan, harus dilakukan secara hati-hati.
  • Cisapride diekskresikan melalui ASI meskipun dalam jumlah kecil. Mengingat efek buruk yang mungkin terjadi, sebaiknya jangan menyusui saat menggunakan obat ini.
  • Jika tanda-tanda reaksi anafilaksis (misalnya, kesulitan bernafas, pembengkakan wajah atau tenggorokan) terjadi segera hubungi pihak medis.
  • Pridesia 5 (Cisapride) menyebabkan pusing. Jangan mengemudi atau menjalankan mesin yang membutuhkan konsentrasi tinggi.

Penggunaan Pridesia 5 untuk wanita hamil

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Cisapride kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.

Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat ini oleh ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter. Selalu pertimbangkan besarnya manfaat dibandingkan risiko obat ini terhadap janin.

Interaksi obat

Berikut adalah efek yang terjadi jika Pridesia 5 (Cisapride) digunakan dengan obat-obat lain :

  • Cisapride meningkatkan efek sedatif benzodiazepin, diazepam (Valium) dan alkohol.
  • Meningkatkan protrombin time pada pasien yang menggunakan antikoagulan (Coumadin). Waktu koagulasi/ protrombin time perlu dipantau untuk menghindari antikoagulasi dan risiko perdarahan yang berlebihan.
  • Obat antikolinergik dan Cisapride bersifat antagonis terhadap efek motilitas saluran cerna Cisapride.
  • Cisapride meningkatkan penyerapan cimetidine dan ranitidine. Di sisi lain cimetidine dan ranitidine juga juga akan meningkatkan kadar puncak plasma dan biovailabilitas Cisapride.
  • Jus jeruk meningkatkan bioavailabilitas Cisapride, hindari penggunaan bersamaan.
  • Tidak boleh digunakan bersamaan dengan obat yang menginhibisi enzim cytochrome P450 3A4. Obat-obat itu misalnya seperti antifungi golongan azole (fluconazole, miconazole, itraconazole, ketoconazole), antibiotik makrolida (erythromycin, clarithromycin), HIV protease inhibitor (indinavir, ritonavir), dan nefazodone.
  • Tidak boleh digunakan bersamaan dengan obat-obat yang dapat memperpanjang interval QT dan meningkatkan risiko aritmia, seperti obat antiaritmia (kelas IA seperti quinidine dan procainamide; kelas III seperti sotalol), antidepresan trisiklik (amitriptyline), antidepresan tetrasiklik (maprotiline), antipsikotik (phenothiazine), astemizole, dan sparfloxacin.

Dosis Pridesia 5

Pridesia 5 (Cisapride) diberikan dengan dosis :

  • Dewasa :

Dosis awal: 5 mg, 3-4 x sehari.

Dosis dapat ditingkatkan sampai maksimum 40 mg/hari, dalam 3-4 x pemberian.

  • Anak-anak :

Dosis awal: 0,2 mg/kg BB, 3-4 x sehari.

Dosis dapat ditingkatkan sampai maksimum 0,8 mg/kg BB/hari dan tidak melebihi 20 mg/hari. Dosis untuk anak sebaiknya tidak melebihi 5 mg setiap kali minum.

Note :

  • Kurangi dosis awal pada pasien dengan gangguan ginjal.
  • Kurangi dosis menjadi ½ pada pasien dengan gangguan hati.
  • Obat digunakan waktu perut kosong, kira-kira 15 menit sebelum makan. Hindari jus jeruk.

Terkait

  • Merk-merk obat dengan kandungan zat aktif Cisapride

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan Pridesia 5 harus sesuai dengan yang dianjurkan.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Pridesia drug & pharmaceuticals. Pridesia available forms, doses, prices. sDrugs.com. (https://www.sdrugs.com/?c=drug&s=pridesia&ingredient=cisapride)
Pridesia 5 generic. Price of pridesia 5. Uses, Dosage, Side effects. Ndrugs.com. (https://www.ndrugs.com/?s=pridesia%205)
Pridesia 5 Dosage & Drug Information. MIMS.com. (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/pridesia%205/)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app