Ventrikel Fibrilasi - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 1, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Setiap jantung berdenyut sesuai iramanya. Irama jantung itu menandakan apa yang dialami oleh jantung dan tubuh kita. Bila irama jantung teratur kondisi tubuh kita dalam keadaan normal.

Sebaliknya, jantung berdenyut tidak teratur, artinya ada yang tidak beres dengan kerja jantung kita, yang dampaknya akan dirasakan dengan gejala-gejala tubuh yang lain. Keadaan yang demikian diartikan telah terjadi gangguan pada irama jantung.

Banyak sekali gangguan-gangguan irama jantung, dari yang ringan hingga yang mengancam nyawa. Fibrilasi Ventrikel (disingkat V-fib) adalah gangguan irama jantung yang paling serius.

V-fib terjadi ketika ruangan jantung bagian bawah yang disebut dengan ventrikel tidak berdenyut tetapi hanya bergetar sehingga mengakibatkan jantung tidak bisa memompa darah, bahkan keadaan ini bisa menyebabkan henti jantung.

V-fib terjadi ketika aktivitas listrik di jantung menjadi tidak teratur. Ketika hal ini terjadi, ventrikel berkontraksi dengan cepat, dengan cara yang tidak sinkron. Jantung memompa sedikit atau tidak memompa darah sama sekali. V-fib adalah suatu keadaan medis yang darurat sehingga membutuhkan pertolongan segera.  

Apa gejala yanggt;dapat anda temui pada V-fib?

Ketika V-Fib terjadi, ventrikel Anda tidak dapat memompa darah cukup keras. Hal ini membuat tekanan darah Anda turun dengan cepat dan menghambat darah mengalir ke seluruh tubuh Anda. Akibatnya, kebutuhan oksigen dalam darah pada organ-organ vital tidak dapat terpenuhi.

Salah satu organ vital yang paling terpengaruh saat terjadinya V-fib adalah otak, akibatnya pada seseorang yang mengalami V-fib sering mengalami pingsan atau kehilangan kesadaran. Selain itu gejala lain yang dapat ditemukan adalah:

  • sakit dada
  • pusing
  • mual
  • denyut jantung yang cepat dan berdebar-debar
  • sesak napas

Gejala awal ini dapat terjadi satu jam atau kurang sebelum pingsan atau kehilangan kesadaran terjadi. Jika Anda menduga Anda atau orang terdekat Anda mengalami gejala seperti diatas, segera bawa ke UGD agar mendapatkan penanganan sesegera mungkin.

Kematian dapat terjadi dalam satu jam setelah serangan dimulai. Komplikasi lain dapat berupa koma, hilangnya fungsi saraf, dan perubahan fungsi mental  

Apa penyebab V-Fib?

Penyebab pasti V-Fib masih tidak diketahui, masalah biasanya berasal dari gangguan pada impuls listrik yang mengontrol detak jantung Anda. Serangan jantung atau kehilangan aliran darah ke jantung Anda dapat memicu V-Fib.

V-Fib sering diawali dengan takikardia ventrikel, yaitu suatu gangguan irama jantung yang membuat jantung berdetak dengan sangat cepat.

Takikardia ventrikel paling sering terjadi pada orang yang memiliki jaringan parut setelah mengalami serangan jantung atau terjadinya kerusakan otot jantung karena penyakit jantung lainnya. Jika tidak ditangani, takikardia ventrikel kemungkinan akan berkembang menjadi V-Fib.  

Prosedur apa saja yang digunakan oleh dokter untuk mendiagnosis V-Fib?

Kenapa penting untuk dokter mendiagnosis apakah saat Anda pingsan, hal itu disebabkan oleh V-Fib atau bukan? Karena jika pingsan Anda disebabkan oleh V-Fib, maka kemungkinan hal tersebut akan terjadi lagi dan jika Anda tidak mengetahuinya maka hal tersebut bisa berakibat fatal. Beberapa tes yang digunakan untuk mendiagnosis V-Fib adalah:

  • Pemeriksaan Ekokardiografi
    untuk mengetahui gambaran ekg yang merupakan kapasitas jantung dalam menghantarkan impuls listrik.
  • Echocardiogram
    digunakan untuk mengetahui apakah jantung Anda dapat memompa darah secara optimal atau tidak.
  • Pemantauan Holter
    di mana elektroda terpasang ke dada Anda dan terhubung ke mesin kecil yang disebut monitor Holter yang melacak ritme jantung Anda untuk jangka waktu yang ditentukan oleh dokter Anda (biasanya 24 jam).

Untuk menentukan diagnosa v-fib, seorang dokter harus bisa mendiagnosa secara cepat. Karena jika terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi pasiennya.  

Bagaimana menangani gangguan irama jantung V-fib?

Teknologi dalam dunia kedokteran sudah semakin maju. Termasuk teknologi diagnosis dan penanganan gangguan irama jantung. Bagi penderita yang merasakan gejala, sudah sepatutnya harus didiagnosis dengan tepat dan dilanjutkan dengan penanganan yang tepat pula.

Satu-satunya cara untuk memperbaiki jantung yang mengalami VFib adalah memberikan kejutan listrik dengan defibrilator. Jika syok diberikan pada waktunya, defibrilator dapat mengembalikan jantung kembali ke ritme normal yang normal.

Jika Anda memiliki VFib lebih dari sekali atau jika Anda memiliki kondisi jantung yang membuat Anda berisiko tinggi terkena VFib, dokter Anda mungkin menyarankan Anda mendapatkan defibrilator cardioverter implan (ICD). ICD ditanamkan di dinding dada Anda dan ada petunjuk listrik yang terhubung dengan jantung Anda. Dari situ, terus-menerus memonitor aktivitas listrik jantung Anda. Jika mendeteksi detak jantung atau irama yang tidak teratur, ia mengirimkan kejutan cepat untuk mengembalikan jantung ke pola normal.

Untuk mencegah terjadinya V-fib sama seperti pencegahan yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya penyakit jantung yang lain seperti berhenti merokok, berolahraga secara teratur dan menjaga pola makan yang sehat.  


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
MedlinePlus. Coronary artery bypass surgery. Updated April 10, 2017. (https://medlineplus.gov/coronaryarterybypasssurgery.html)
MedlinePlus. Angioplasty and stent placement. Updated November 6, 2019. (https://medlineplus.gov/ency/article/007473.htm)
American Heart Association. Implantable cardioverter defibrillator. Updated September 30, 2016. (https://www.heart.org/en/health-topics/arrhythmia/prevention--treatment-of-arrhythmia/implantable-cardioverter-defibrillator-icd)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app