Persantin 25: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Waktu baca: 4 menit

Persantin 25 adalah obat yang digunakan untuk mengurangi risiko stroke atau sebagai terapi penunjang antikoagulan oral dalam pencegahan tromboembolik postoperatif penggantian katup jantung. Obat Persantin 25 mengandung Dipyridamole, obat penghambat agregasi trombosit.Berikut ini adalah informasi lengkap obat Persantin 25 yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.

Pabrik

Boehringer Ingelheim

Golongan

Harus dengan resep dokter

Kemasan

Persantin 25 dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • Box 20 x 10 Tablet 25 mg

kandungan

Tiap kemasan obat Persantin 25 mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :

  • Dipyridamole 25 mg/tablet

Sekilas tentang zat aktif (nama generik)

Dipyridamole adalah obat yang digunakan untuk menghambat pembentukan gumpalan darah, terutama pada penderita stroke. Obat ini juga menyebabkan pelebaran pembuluh darah bila diberikan pada dosis tinggi dalam waktu yang singkat, pada penderita penyakit arteri perifer dan penyakit arteri koroner. Dipyridamole telah terbukti menurunkan hipertensi pulmonal tanpa penurunan yang signifikan pada tekanan darah sistemik. Kombinasi Dipyridamole dan Aspirin (acetylsalicylic acid) telah disetujui oleh FDA untuk digunakan dalam pencegahan sekunder stroke dan memiliki risiko pendarahan yang sama dengan Aspirin tunggal.Dipyridamole adalah penghambat agregasi trombosit, menyebabkan akumulasi adenosin, nukleotida adenin, dan AMP siklik dengan menghambat aktivitas adenosine deaminase dan phosphodiesterase, sehingga menghambat agregasi trombosit dan menghasilkan vasodilatasi. Selain itu, obat ini merangsang pelepasan prostasiklin atau PGD2 dan menyebabkan vasodilatasi koroner.

Indikasi

Kegunaan Persantin 25 (Dipyridamole) adalah untuk hal-hal berikut :

  • Digunakan sebagai anti platelet untuk mengurangi risiko stroke iskemik dan serangan iskemik sementara.
  • Tablet Persantin 25 (Dipyridamole) diindikasikan sebagai tambahan antikoagulan coumarin dalam pencegahan komplikasi tromboembolik postoperatif penggantian katup jantung.

Kontraindikasi

  • Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat alergi obat Dipyridamole.

Efek Samping Persantin 25

Berikut adalah beberapa efek samping Persantin 25 (Dipyridamole) yang mungkin terjadi :

  • Efek samping pada sistem saraf misalnya sakit kepala, pusing, pingsan, dan kejang.
  • Efek samping pada sistem kardiovaskular misalnya hipotensi, angina, dan takikardia.
  • Efek samping pada saluran pencernaan misalnya mual, diare, muntah.
  • Efek samping pada saluran pernafasan misalnya bronchospasme.
  • Efek samping pada sistem hematologi misalnya trombositopenia.
  • Efek samping pada otot seperti mialgia.
  • Efek samping pada kulit : Ruam, urtikaria, pembilasan wajah, dan angioedema.
  • Efek samping yang berpotensi fatal : Kematian jantung, infark miokard, fibrilasi ventrikel, asistol, nodus sinus, takikardia ventrikel simtomatik, stroke, dan iskemia serebral transien (IV).

Perhatian

Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan obat Persantin 25 (Dipyridamole) adalah sebagai berikut :

  • Obat ini sebaiknya diminum saat perut kosong, misalnya 1 jam sebelum makan. Tetapi bila terjadi ketidaknyamanan pada saluran pencernaan bisa diminum bersama makanan.
  • Hati-hati menggunakan obat ini untuk pasien dengan hipotensi, penyakit arteri koroner berat termasuk angina tidak stabil atau barau saja mengalami infark miokard, stenosis aorta, gagal jantung dekompensasi, gangguan koagulasi, migrain, miastenia gravis.
  • Karena obat ini memiliki efek vasodilatasi, maka harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan penyakit arteri koroner berat (misalnya, Angina tidak stabil atau infark miokard). Pasien dengan penyakit arteri koroner yang menggunakan obat ini dapat mengalami nyeri dada yang lebih parah.
  • Peningkatan enzim hepatik dan gagal hati telah dilaporkan berhubungan dengan pemberian Persantin 25 (Dipyridamole).
  • Karena obat ini dapat menghasilkan vasodilatasi perifer, penggunaannya harus dilakukan secara hati-hati pada pasien dengan hipotensi (tekanan darah rendah).
  • Obat ini mampu memasuki air susu ibu (ASI), oleh karena itu sebaiknya penggunaan Persantin 25 (Dipyridamole) untuk ibu menyusui sebaiknya dilakukan dengan hati-hati.
  • Keamanan dan efektivitasnya pada anak di bawah usia 12 tahun belum ditetapkan.
  • Obat Persantin 25 (Dipyridamole) dapat menyebabkan pusing, oleh karena itu sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan mesin yang membutuhkan konsentrasi tinggi selama menggunakan obat ini.
  • Selama pengobatan lakukan pemantauan tekanan darah, detak jantung, EKG, LFT, dan pernafasan.

Penggunaan obat Persantin 25 untuk ibu hamil

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Dipyridamole kedalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan tidak  menunjukkan resiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin di trimester berapapun.

Obat ini diketahui mampu melewati sawar plasenta dalam jumlah kecil. Karena penelitian reproduksi hewan tidak selalu identik dengan efeknya terhadap manusia, penggunaan Persantin 25 untuk ibu hamil sebaiknya hanya jika benar-benar dibutuhkan.

Interaksi obat

Berikut adalah interaksi obat Persantin 25 (Dipyridamole) dengan obat-obat lain jika digunakan secara bersamaan :

  • Dapat meningkatkan konsentrasi plasma dan efek kardiovaskular adenosin.
  • Meningkatkan efek obat antikoagulan oral dan menghasilkan efek aditif dengan anti-platelet lainnya (misalnya aspirin).
  • Dapat meningkatkan efek hipotensif obat-obat penurun tekanan darah misalnya captopril.
  • Dapat menetralkan efek antikolinesterase dan memperparah miastenia gravis bila digunakan dengan inhibitor kolinesterase.
  • Dapat mengurangi khasiat fludarabin.
  • Penyerapan obat ini berkurang jika digunakan bersama antasida.
  • Vasodilatasi koroner hilang jika digunakan dengan obat-obat urunan xantin (misalnya teofilin, aminofilin, kafein) selama pencitraan miokard.

Dosis Persantin 25

Obat Persantin 25 (Dipyridamole) diberikan dengan dosis berikut :

  • Pencegahan komplikasi tromboembolik postoperatif penggantian katup jantung

Dewasa (Tablet konvensional) : 75 - 100 mg secara oral 3 - 4 x sehari. Obat diberikan sebagai tambahan untuk antikoagulan oral (misalnya warfarin).

  • Profilaksis sekunder stroke atau serangan iskemik transien

Dewasa (extended release Tablet) : 200 mg 2 x sehari secara oral.

Terkait

  • Merk-merk obat dengan kandungan Dipyridamole

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Persantin 25 (Dipyridamole) harus sesuai dengan yang dianjurkan.


16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Dipyridamole to prevent blood clots - Persantin. Patient. (https://patient.info/medicine/dipyridamole-to-prevent-blood-clots)
Dipyridamole: a blood thinning medicine to prevent blood clots. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/medicines/dipyridamole/)
Dipyridamole - Side Effects, Dosage, Interactions. Everyday Health. (https://www.everydayhealth.com/drugs/dipyridamole)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app