Infark Miokard - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 9, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit

Infark Miokard adalah kerusakan otot jantung pada bagian tertentu yang menetap akibat kurangnya pasokan aliran darah yang kaya oksigen. Otot-otot jantung yang sudah mati tersebut tidak dapat berfungsi seperti semula.

Dalam istilah sehari-hari, Infark Miokard (Myocard Infarction) sering disebut juga serangan jantung. Infark miokard sendiri dalam istilah medis berarti ada kerusakan jaringan otot jantung menetap karena kurangnya pasokan oksigen. Ketika otot-otot jantung rusak maka tidak dapat kembali ke fungsi semula, dan kemampuan jantung untuk memompa darah menjadi berkurang.

Apa Penyebab Infark Miokard?

Penyebab utama dari terjadinya infark miokard adalah ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan oksigen di jaringan otot jantung. Kebutuhan oksigen di jaringan otot jantung yang tinggi, tetapi pasokan (supply) oksigen ke daerah tersebut kurang.

Otot-otot jantung membutuhkan pasokan oksigen agar dapat terus memompa darah ke seluruh tubuh. Apabila aktivitas otot jantung meningkat, maka kebutuhan akan oksigen juga meningkat. Jika tidak mendapatkan oksigen dalam waktu yang cukup lama, lama kelamaan jaringan otot jantung dapat rusak dan bersifat menetap.

Pembuluh darah jantung yang memasok darah ke otot-otot jantung disebut dengan arteri koroner. Merurunnya pasokan oksigen ke jaringan otot jantung dapat disebabkan oleh sumbatan pada arteri coroner yang disebut atherosclerosis, yaitu adanya plaque di dalam lubang pembuluh darah jantung. Sehingga darah yang membawa oksigen tidak dapat mencapai otot jantung.  Infark miokard yang lebih sering terjadi karena disebabkan sumbatan pembuluh darah jantung atau ischemia.

Siapa yang lebih beresiko terkena penyakit jantung ini?

Ada faktor resiko yang tidak dapat diubah dan dapat meningkatkan terjadinya infark miokard seperti usia lanjut, jenis kelamin laki-laki lebih beresiko, dan juga faktor keturunan.

Akan tetapi ada banyak faktor resiko lain yang masih dapat dikontrol agar terhindar dari infark miokard, seperti :

Apa Ciri-ciri dan Gejala Infark Miokard yang bisa diamati?

Pasien yang mengalami serangan jantung biasanya mendadak tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. Akan tetapi pada beberapa kasus, pasien dapat saja merasakan gejala pendahuluan sebelum terjadinya serangan, seperti :

Pada saat terjadi serangan jantung, rasa nyeri di dada sangat khas dengan karakteristik sebagai berikut :

  • Nyeri dada yang hebat dan tidak berkurang selama 30 – 60 menit
  • Lokasi nyeri dirasakan di belakang tulang dada dan seringkali menjalar ke daerah leher, bahu, rahang dan juga lengan kiri.
  • Sensasi dada seperti tertekan, sakit, panas atau terbakar, dan tertusuk-tusuk
  • Pada beberapa pasien dapat timbul keluhan pada ulu hati, seperti kembung dan banyak gas di dalam lambung.

Kondisi umum pasien pada saat serangan, dapat ditemukan pemeriksaan tanda-tanda vital sebagai berikut :

  • Denyut nadi meningkat dengan irama yang tidak teratur
  • Tekanan darah meningkat
  • Frekuensi nafas meningkat
  • Batuk-batuk, terdengar suara mengi, terdapat produksi sputum

Penegakan Diagnosis

Pada saat pasien mengalami serangan jantung, pasien akan merasa sangat kesakitan sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan anamnesa untuk mengetahui riwayat penyakitnya. Dokter dapat melakukan anamnesis singkat ke keluarga pasien, kemudian melakukan pertolongan pertama untuk menstabilkan kondisi pasien.

Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk membantu menegakan diagnose antara lain :

  • Pemeriksaan laboratorium darah. Komponen yang diperiksa antara lain kadar troponin, creatinine kinase (CK), myoglobin, kadar lemak darah, penanda inflamasi, dan juga pemeriksaan darah lengkap.
  • Elektrokardiografi (EKG). EKG berfungsi merekam aktivitas listrik di jantung. Merupakan pemeriksaan utama yang penting dilakukan untuk menegakan diagnosis serangan jantung.
  • Cardiac imaging. Pemeriksaan rontgen atau CT scan jantung dapat dilakukan setelah kondisi pasien stabil.

Pengobatan Infark Miokard

Setiap pasien yang mengalami infark miokard harus segera ditolong oleh tenaga kesehatan yang sudah terlatih dan memiliki sertifikat pelatihan ACLS (Advanced Cardiac Life Support) atau dibawa ke IGD untuk mendapatkan pertolongan kegawatdaruratan. Pertolongan pertama yang dapat diberikan bertujuan untuk menstabilkan kondisi pasien. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan antara lain :

  • Memberikan bantuan oksigen tambahan dan pantau saturasi oksigen dengan bantuan alat pulse oximetry. Kadar oksigen yang rendah apabila saturasi oksigen kurang dari 90%.
  • Pemberian obat aspirin dengan cara dikunyah.

Pasien yang memiliki riwayat alergi aspirin, harus tetap diberikan aspirin sebagai pertolongan pertama. Karena aspirin berguna untuk mengencerkan darah.

  • Pemberian obat nitrogliserin yang diletakan dibawah lidah (sublingual) untuk mengatasi nyeri. Nitrogliserin berfungsi untuk melebarkan diameter pembuluh darah (vasodilatasi), sehingga kebutuhan oksigen di jaringan otot berkurang. Nitrogliserin tidak boleh diberikan pada pasien yang memiliki tekanan darah rendah atau denyut nadi lemah.
  • Memberikan obat penahan sakit golongan morfin. Obat penahan sakit biasa yang dijual bebas, tidak mampu untuk mengatasi nyeri dada akibat serangan jantung.
  • Pemeriksaan rekam jantung EKG. Untuk mengetahui jenis-jenis infark miokard.
Tindakan-tindakan pengobatan infark miokard tersebut tidak dapat dilakukan sendiri oleh orang awam, harus diberikan oleh dokter dengan pengawasan ketat.

Setelah kondisi pasien stabil, dapat dilakukan tindakan reperfusi aliran darah. Prinsip utama dari pertolongan yang diberikan adalah mengembalikan aliran darah pembuluh darah ke jantung sesegera mungkin, agar jangan sampai terjadi nekrosis atau kerusakan otot jantung yang menetap. Tindakan intervensi yang dapat dilakukan adalah Percutaneous Coronary Intervention (PCI) atau dengan operasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG).

Prognosis

Prognosis dari infark miokard pada setiap orang bervariasi, tergantung dari seberapa luas jaringan otot jantung yang rusak dan juga seberapa cepat penanganan yang diberikan. Pada serangan jantung yang hebat, pasien dapat meninggal seketika. Akan tetapi dalam kasus lain, penanganan yang cepat sebelum 6 jam dari gejala yang muncul pertama kali dapat memberikan prognosis yang baik.


7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app