Stenosis Aorta - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 12, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Apr 29, 2019 Waktu baca: 3 menit

Stenosis Aorta

Stenosis Aorta adalah suatu kelainan pada organ daerah jantung. Kelainan yang disebutkan berupa adanya penyempitan pada katup jantung yang menghambat aliran darah di jantung. 

Penyakit ini akan menimbulkan gejala bila masalah pada jantung semakin berat sehingga aliran darah dari ventrikel kiri ke aorta menjadi terhambat.Penyakit ini juga sering disebut silent killer karena banyak dari kondisi stenosis tidak menimbulkan gejala di awal kemunculannya. 

Apakah Penyebab Stenosis Aorta?

Hingga saat ini, penyebab dari timbulnya penyempitan katup jantung disebabkan oleh kelainan bawaan. Jantung bayi yang semula normal menimbulkan penyempitan selama perkembangan menuju masa anak-anak. Yang terjadi adalah otot jantung yang semakin membesar karena membutuhkan tenaga lebih untuk memompa darah.

Penyebab lain yang berhubungan dengan munculnya stenosis aorta antara lain:

Demam rematik pada masa anak-anak menghambat kinerja dan munculnya luka pada jaringan  katup mitral sehingga menimbulkan stenosis di katup aorta.

Penumpukan kalsium di katup aorta disebabkan oleh proses penuaan. Kondisi ini menyebabkan katup menjadi kaku dan tidak dapat memompa darah dengan baik. 

Beberapa faktor resiko yang dapat meningkatkan penyakit stenosis aorta antara lain

  1. Faktor usia.Penyakit stenosis aorta sering ditemukan pada usia sekitar 65 hingga 75 tahun
  2. Tekanan darah tinggi.Tekanan darah tinggi mengganggu sirkluasi darah sehingga beresiko meningkatkan stenosis aorta
  3. Kolesterol. Kolesterol tinggi menimbulkan peningkatan pada pembuluh darah yang beresiko menimbulkan penggumpalan darah.
  4. Gaya Hidup.Gaya hidup yang buruk seperti merokok menimbulkan resiko kerusakan jaringan di sel-sel paru dan jantung. 

Gejala Stenosis Aorta

Penderita dengan stenosis aorta biasanya tidak menimbulkan gejala di kondisi awal. Pada kasus kongenital, gejala mulai dirasakan pada usia dewasa. Sedangkan pada pengaruh gaya hidup dan kesehatan yang buruk, gejala dapat muncul pada usia tua. Gejala stenosis aorta terdiri dari

  1. Nyeri dada. Nyeri dada dirasakan seperti pada penyakit angina yaitu rasa nyeri seperti tertusuk atau tertekan yang dapat menjalar ke leher dan lengan kiri.
  2. Napas pendek. Napas pendek disebabkan penghambatan aliran darah di jantung yang membawa oksigen
  3. Takikardia. Hambatan aliran darah akibat penyempitan katup jantung menyebabkan otot jantung berkontraksi untuk memompa darah melewati lubang yang sempit sehingga detak jantung menjadi lebih cepat.
  4. Sesak Napas. TImbul sesak napas yang meningkat pada saat melakukan aktivtas berat
  5. Hilang kesadaran. Aliran darah yang tidak lancar dapat memicu hilangnya kesadaran sementara atau syncope.

Komplikasi pada Stenosis Aorta

Komplikasi utama yang terjadi pada stenosis aorta jangka panjang adalah gagal jantung pada usia lanjut. Sedangkan komplikasi yang dapat ditimbulkan pada bayi dan anak-anak adalah gagal tumbuh hingga kegagalan jantung di usia dewasa.

Diagnosis Stenosis Aorta

Diagnosis pada stenosis aorta ditegakkan melalui pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dimulai dengan menanyakan keluhan dan memeriksa denyut nadi, tekanan darah, dan memeriksa suara jantung melalui stetoskop. RIwayat kesehatan juga penting diperiksa untuk melihata adanya kaitan penyakit.

 Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menentukan diagnosis stenosis aorta antara lain:

  1. EKG. Tes ekokardiogram dilakukan untuk mendeteksi kelainan pada denyut nadi dengan otot jantung melalui impuls listrik
  2. Ekokardiografi. Tes ini bertujuan untuk melihat kelainan organ jantung melalui gelombang ultrasonik
  3. Treadmill Test. Treadmill test adalah pemerikaan dengan basis EKG tetapi dilakukan dengan cara berlari di atar treadmill dan direkam jantungnya. 

Penanganan pada Stenosis Aorta

Pada kasus berat dimana terjadi penyempitan pada katup jantung yang menghambat aliran darah dari jantung diperlukan operasi berupa pemasangan katup pengganti atau valve replacement. Teknik penanganan seperti ini dipilih karena pada usia tua fungsi pada beberapa organ yang telah rusak tidak dapat berfungsi maksimal walaupun hanya sebatas diobati saja.

Pada usia anak-anak dapat dilakukan ballon valvuloplasty. Teknik ini sedikit berbeda yaitu dengan memasang kateter yang dimasukkan ke dalam katup lalu digelembungkan untuk membuka lubang katup yang sempit.

Perbaikan gaya hidup sangat penting untuk mencegah kekambuhan. Penanganan di rumah seperti diet garam, tidak mengonsumi makanan berlemak dan tidak merokok dapat membantu meningkatkan kualitas hidup penderita. 


16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
MedlinePlus, Aortic Stenosis (https://medlineplus.gov/ency/article/000178.htm).
Xiushui (Mike) Ren, Aortic Stenosis (https://emedicine.medscape.com/article/150638-overview), 7 May 2019.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app