Penyakit Ginjal Polikistik - Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Dipublish tanggal: Apr 10, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Penyakit ginjal polikistik (PKD) adalah kelainan ginjal bawaan. Kondisi ini menyebabkan kista berisi cairan dan terbentuk di organ ginjal. PKD dapat merusak fungsi ginjal dan akhirnya menyebabkan gagal ginjal.

Kondisi ini merupakan penyebab utama gagal ginjal urutan keempat. Penderita kondisi PKD juga dapat mengembangkan kista di hati dan komplikasi berbahaya lainnya.

Apa Penyebab Penyakit Ginjal Polikistik?

Penyakit ini umumnya diwariskan dalam keluarga dan dapat berkembang pada orang yang memiliki gangguan ginjal.  Terdapat 3 jenis penyakit ginjal polikistik, yaitu:

Autosomal dominan PKD

Autosomal dominan (ADPKD) kadang-kadang disebut PKD dewasa. Seseorang yang memiliki orang tua dengan PKD memiliki peluang 50 persen untuk mengembangkan kondisi ini. Gejala biasanya berkembang di kemudian hari, antara usia 30 dan 40 tahun. Namun, beberapa orang mulai mengalami gejala di masa kecil.

Autosomal resesif PKD

Autosomal recessive PKD (ARPKD) jauh lebih jarang daripada ADPKD. Kondisi ini juga diturunkan dalam keluarga, tetapi kedua orang tua harus membawa gen untuk penyakit ini.

Empat jenis dari tipe ARPKD adalah:

  • Bentuk perinatal -  hadir saat lahir.
  • Bentuk neonatal - terjadi dalam bulan pertama kehidupan.
  • Bentuk infantil - terjadi saat anak berusia 3 hingga 12 bulan.
  • Bentuk remaja - terjadi setelah anak berusia 1 tahun

Penyakit ginjal kistik acquired (ACKD)

Jenis penyakit ginjal kistik ini tidak diturunkan dalam keluarga, dan biasanya terjadi di kemudian hari.

ACKD biasanya berkembang pada orang yang sudah memiliki masalah ginjal lainnya. Ini lebih umum pada orang yang mengalami gagal ginjal atau yang sedang menjalani dialisis.

Gejala Penyakit Ginjal Polikistik

Banyak orang hidup dengan kondisi ini selama bertahun-tahun tanpa mengalami gejala apapun. Gejala awal yang terkait dengan penyakit ginjal polikistik dapat meliputi:

Anak-anak dengan PKD resesif autosom mungkin memiliki gejala-gejala seperti:

Pengobatan Penyakit Ginjal Polikistik

Karena jenis ADPKD dan ARPKD dapat diwariskan, dokter akan meninjau riwayat keluarga Anda. Selain itu, pemeriksaan darah lengkap untuk mencari anemia atau tanda-tanda infeksi dan urinalisis untuk mencari darah, bakteri, atau protein dalam urin juga perlu dilakukan.

Untuk mendiagnosis ketiga jenis PKD, dokter dapat menggunakan tes pencitraan untuk mencari kista ginjal, hati, dan organ lainnya. Tes pencitraan yang digunakan untuk mendiagnosis PKD meliputi:

  • Ultrasonografi perut. Tes non-invasif ini menggunakan gelombang suara untuk melihat kista di ginjal Anda.
  • CT scan perut. Tes ini dapat mendeteksi kista yang lebih kecil di ginjal.
  • Pemindaian MRI perut. MRI ini menggunakan magnet yang kuat untuk menggambarkan tubuh Anda untuk memvisualisasikan struktur ginjal dan mencari kista.
  • Pyelogram intravena. Tes ini menggunakan pewarna untuk membuat pembuluh darah Anda terlihat lebih jelas.

Komplikasi pada Penyakit Ginjal Polikistik

Selain gejala yang umumnya dialami dengan PKD, komplikasi dapat terjadi karena kista pada ginjal tumbuh lebih besar.

Beberapa komplikasi ini dapat meliputi:

Pengobatan Penyakit Ginjal Polikistik

Tujuan pengobatan penyakit ginjal polikistik adalah untuk mengelola gejala dan menghindari komplikasi. Selain itu, mengontrol tekanan darah tinggi juga merupakan bagian terpenting dari perawatan.

Beberapa pilihan perawatan yang sering diberikan, termasuk:

  • obat pereda nyeri, kecuali ibuprofen (Advil), yang tidak direkomendasikan karena dapat memperburuk penyakit ginjal
  • obat tekanan darah
  • antibiotik untuk mengobati infeksi saluran kemih
  • diet rendah sodium
  • diuretik untuk membantu menghilangkan kelebihan cairan dari tubuh
  • operasi untuk mengeringkan kista dan membantu meringankan ketidaknyamanan

Pada kondisi penyakit ginjal polikistik lanjut yang menyebabkan gagal ginjal, pengobatan dialisis dan transplantasi ginjal mungkin diperlukan untuk mengatasi kondisi ini.


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2018). Abdominal Dominant Polycystic Kidney Disease. (https://www.webmd.com/a-to-z-guides/autosomal-dominant-polycystic-kidney-disease)
Healthline (2017). Abdominal CT Scan. (https://www.healthline.com/health/abdominal-ct-scan)
Phillips, N. Healthline (2018). Polycystic Kidney Disease. (https://www.healthline.com/health/polycystic-kidney-disease)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Selamat siang dok saya mau bertanya kenapa gagal ginjal dapat menyebabkan urem?
Pertanyaan ini telah dijawab oleh seorang ahli medis
bagaimana pola makan yang baik untuk penderita batu ginjal dok maks
Pertanyaan ini telah dijawab oleh seorang ahli medis
Buka di app