Penyakit ginjal polikistik (PKD) adalah kelainan ginjal bawaan. Kondisi ini menyebabkan kista berisi cairan dan terbentuk di organ ginjal. PKD dapat merusak fungsi ginjal dan akhirnya menyebabkan gagal ginjal.
Kondisi ini merupakan penyebab utama gagal ginjal urutan keempat. Penderita kondisi PKD juga dapat mengembangkan kista di hati dan komplikasi berbahaya lainnya.
Apa Penyebab Penyakit Ginjal Polikistik?
Penyakit ini umumnya diwariskan dalam keluarga dan dapat berkembang pada orang yang memiliki gangguan ginjal. Terdapat 3 jenis penyakit ginjal polikistik, yaitu:
Autosomal dominan PKD
Autosomal dominan (ADPKD) kadang-kadang disebut PKD dewasa. Seseorang yang memiliki orang tua dengan PKD memiliki peluang 50 persen untuk mengembangkan kondisi ini. Gejala biasanya berkembang di kemudian hari, antara usia 30 dan 40 tahun. Namun, beberapa orang mulai mengalami gejala di masa kecil.
Autosomal resesif PKD
Autosomal recessive PKD (ARPKD) jauh lebih jarang daripada ADPKD. Kondisi ini juga diturunkan dalam keluarga, tetapi kedua orang tua harus membawa gen untuk penyakit ini.
Empat jenis dari tipe ARPKD adalah:
- Bentuk perinatal - hadir saat lahir.
- Bentuk neonatal - terjadi dalam bulan pertama kehidupan.
- Bentuk infantil - terjadi saat anak berusia 3 hingga 12 bulan.
- Bentuk remaja - terjadi setelah anak berusia 1 tahun
Penyakit ginjal kistik acquired (ACKD)
Jenis penyakit ginjal kistik ini tidak diturunkan dalam keluarga, dan biasanya terjadi di kemudian hari.
ACKD biasanya berkembang pada orang yang sudah memiliki masalah ginjal lainnya. Ini lebih umum pada orang yang mengalami gagal ginjal atau yang sedang menjalani dialisis.
Gejala Penyakit Ginjal Polikistik
Banyak orang hidup dengan kondisi ini selama bertahun-tahun tanpa mengalami gejala apapun. Gejala awal yang terkait dengan penyakit ginjal polikistik dapat meliputi:
- sakit atau nyeri di perut
- darah dalam urin
- sering buang air kecil
- rasa sakit di sisi
- infeksi saluran kemih (ISK)
- batu ginjal
- rasa sakit atau berat di bagian belakang
- kulit yang mudah memar
- warna kulit pucat
- kelelahan
- nyeri sendi
- kelainan kuku
Anak-anak dengan PKD resesif autosom mungkin memiliki gejala-gejala seperti:
- tekanan darah tinggi
- infeksi saluran kemih (UTI)
- sering buang air kecil
Pengobatan Penyakit Ginjal Polikistik
Karena jenis ADPKD dan ARPKD dapat diwariskan, dokter akan meninjau riwayat keluarga Anda. Selain itu, pemeriksaan darah lengkap untuk mencari anemia atau tanda-tanda infeksi dan urinalisis untuk mencari darah, bakteri, atau protein dalam urin juga perlu dilakukan.
Untuk mendiagnosis ketiga jenis PKD, dokter dapat menggunakan tes pencitraan untuk mencari kista ginjal, hati, dan organ lainnya. Tes pencitraan yang digunakan untuk mendiagnosis PKD meliputi:
- Ultrasonografi perut. Tes non-invasif ini menggunakan gelombang suara untuk melihat kista di ginjal Anda.
- CT scan perut. Tes ini dapat mendeteksi kista yang lebih kecil di ginjal.
- Pemindaian MRI perut. MRI ini menggunakan magnet yang kuat untuk menggambarkan tubuh Anda untuk memvisualisasikan struktur ginjal dan mencari kista.
- Pyelogram intravena. Tes ini menggunakan pewarna untuk membuat pembuluh darah Anda terlihat lebih jelas.
Komplikasi pada Penyakit Ginjal Polikistik
Selain gejala yang umumnya dialami dengan PKD, komplikasi dapat terjadi karena kista pada ginjal tumbuh lebih besar.
Beberapa komplikasi ini dapat meliputi:
- area yang melemah di dinding arteri, yang dikenal sebagai aorta atau aneurisma otak
- kista pada dan di hati
- kista di pankreas dan testis
- divertikula, atau kantong atau saku di dinding usus besar
- katarak atau kebutaan
- penyakit hati
- prolaps katup mitral
- anemia, atau sel darah merah tidak mencukupi
- pendarahan atau ledakan kista
- tekanan darah tinggi
- gagal hati
- batu ginjal
- penyakit jantung
Pengobatan Penyakit Ginjal Polikistik
Tujuan pengobatan penyakit ginjal polikistik adalah untuk mengelola gejala dan menghindari komplikasi. Selain itu, mengontrol tekanan darah tinggi juga merupakan bagian terpenting dari perawatan.
Beberapa pilihan perawatan yang sering diberikan, termasuk:
- obat pereda nyeri, kecuali ibuprofen (Advil), yang tidak direkomendasikan karena dapat memperburuk penyakit ginjal
- obat tekanan darah
- antibiotik untuk mengobati infeksi saluran kemih
- diet rendah sodium
- diuretik untuk membantu menghilangkan kelebihan cairan dari tubuh
- operasi untuk mengeringkan kista dan membantu meringankan ketidaknyamanan
Pada kondisi penyakit ginjal polikistik lanjut yang menyebabkan gagal ginjal, pengobatan dialisis dan transplantasi ginjal mungkin diperlukan untuk mengatasi kondisi ini.
Dok, Saya ingin bertanya Ibu saya yang berumur sekitar 45 tahun sudah lama sakit dan baru di ketahui setelah sekitar 2 tahun karena pada perut ibu saya mengalami perubahan yaitu membengkak karena ginjal nya sudah bocor, tetapi tidak terjadi pembengkakan di area tubuh lainnya hanya perutnya saja,...