Mengenal Terapi Air Putih dan Segudang Manfaatnya Bagi Tubuh

Dipublish tanggal: Okt 9, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Okt 7, 2019 Waktu baca: 3 menit
Mengenal Terapi Air Putih dan Segudang Manfaatnya Bagi Tubuh

Air putih merupakan salah satu zat yang harus selalu kita konsumsi setiap hari. Tubuh manusia terdiri dari sekitar 50-70% air yang keseluruhannya penting untuk menjaga fungsi dan kerja organ-organ dalam tubuh. Karena fungsi vital inilah, banyak orang melakukan terapi air putih karena diketahui menyimpan segudang manfaat bagi tubuh. 

Apa manfaat terapi air putih?

Manusia akan sulit bertahan hidup untuk waktu yang cukup lama jika kurang mengonsumsi air putih. Pasalnya, air putih sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan organ-organ penting yang ada dalam tubuh kita. 

Berkat manfaat air putih, maka saat ini terdapat terapi air putih yang ternyata memiliki banyak khasiat bagi tubuh manusia. Karena disebut dengan terapi air putih, maka jenis terapi ini dilakukan dengan memperbanyak minum air putih. Salah satunya dengan minum air putih hangat setiap pagi setelah bangun tidur. 

Air putih dapat membantu proses detoksifikasi dalam tubuh manusia. Detoksifikasi adalah proses pembuangan racun dari dalam tubuh. Nah, di sinilah peran air putih yang membilas racun dan zat-zat sampah di dalam tubuh, kemudian mengeluarkannya lewat urine.

Baca Juga: Air Mineral vs Air Putih Biasa

Orang-orang yang menjalani terapi ini biasanya akan mengonsumsi 1-1,5 liter air dalam satu waktu. Pada awalnya, orang yang baru pertama kali menjalankan terapi air putih ini akan sering bolak-balik ke toilet karena tubuhnya sedang beradaptasi terhadap peningkatan cairan dalam tubuhnya. 

Orang yang sedang menjalani proses detoks juga akan memperbanyak minum air putih, serta memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Namun, perlu diingat bahwa semua yang berlebihan tentu tidak baik. Alih-alih menyehatkan, minum terlalu banyak air putih justru akan mengundang intoksikasi dalam tubuh.

Kelebihan cairan juga bisa berbahaya

Berkebalikan dengan proses detoksifikasi yang mengeluaran racun dalam tubuh, intoksikasi adalah suatu kondisi yang justru membuat tubuh kita menjadi rentan sakit. Intoksikasi air adalah kondisi ketika kadar garam dalam tubuh menurun secara drastis, sehingga tubuh mengalami mual, muntah, sakit kepala bahkan lebih parahnya bisa sampai koma. 

Ginjal adalah organ yang berfungsi untuk mengatur proses pembuangan cairan dalam tubuh. Normalnya, ginjal dapat mengeluarkan 1-1,5 liter cairan dalam waktu satu jam. 

ika kapasitas yang dikeluarkan oleh ginjal melebihi batas normalnya, artinya asupan cairan dalam tubuh melebihi 1,5 liter, maka ginjal tentu akan bekerja lebih keras. Hal inilah yang membuat Anda lebih sering buang air kecil

Bahaya lain dari rendahnya kadar garam dalam tubuh akibat intoksikasi air adalah mengganggu keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Akibatnya, sel-sel tubuh bisa membengkak dan lebih parahnya lagi bisa membuat otak ikut mengalami pembengkakan

Cara paling mudah yang bisa Anda lakukan untuk mengetahui apakah tubuh Anda cukup cairan atau tidak adalah dengan melihat warna urine. Jika warna urine yang dikeluarkan ialah kuning pekat, maka artinya tubuh Anda mengalami dehidrasi sehingga perlu minum lebih banyak air putih. Sedangkan jika warna urine cenderung bening berarti Anda sudah cukup cairan atau bahkan berlebih. 

Baca Juga: Bahaya Akibat Kurang Minum Air Putih

Siapa saja yang perlu banyak minum air?

Setiap orang memiliki kemampuan tubuh yang berbeda-beda. Hal ini tergantung dari jenis kelamin, tingkat aktivitas, dan kondisi kesehatan masing-masing. 

Normalnya, rata-rata orang membutuhkan 2-2,5 liter air dalam satu hari. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang perlu lebih banyak minum air putih, di antaranya:

1. Ibu hamil dan menyusui

Setiap wanita yang sedang hamil ataupun menyusui memang membutuhkan asupan gizi yang lebih tinggi. Hal ini termasuk juga dengan asupan air putih.

Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi air putih sebanyak 2,5 liter dalam satu hari. Sementara pada ibu menyusui dianjurkan untuk minum air putih hingga 3 liter dalam sehari. 

2. Setelah olahraga berat

Ketika Anda sedang menjalani olahraga, terutama olahraga berat, maka Anda harus minum lebih banyak air putih. Hal ini karena saat berolahraga, Anda akan kehilangan elektrolit bersamaan dengan keluarnya keringat. Untuk itu, Anda perlu mengonsumsi banyak air putih untuk menggantikannya. 

3. Sedang dalam lingkungan yang panas 

Apakah Anda sering mengonsumsi air dalam jumlah yang banyak saat sedang berada dalam lingkungan yang panas? Hal ini ternyata memang baik untuk membantu Anda terhindar dari risiko dehidrasi. 

4. Menderita penyakit tertentu

Ketika Anda sedang mengalami penyakit tertentu, Anda dianjurkan untuk minum air putih dalam jumlah yang banyak. Misalnya saat mengalami muntah-muntah, diare, demam, atau infeksi saluran kemih.

Namun, hal ini tidak berlaku jika Anda mengalami gagal jantung, gangguan ginjal, ataupun gangguan hati karena kelebihan air putih dalam tubuh justru bisa membahayakan tubuh.

Terapi air putih ini memang bisa memberikan manfaat bagi tubuh. Namun, khasiatnya bisa berbalik menjadi bahaya jika air putih diminum secara berlebihan, apalagi jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu. Maka itu, pastikan Anda memenuhi asupan cairan setiap harinya sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Benarkah Minum Air Putih 8 Gelas Sehari Sudah Cukup?


25 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
What’s spit? (n.d.). (https://kidshealth.org/en/kids/spit.html)
Vij VA, et al. (2013). Effect of “water induced thermogenesis” on body weight, body mass index and body composition of overweight subjects. DOI: (https://doi.org/10.7860/JCDR/2013/5862.3344)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app