Otopain: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 25, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Otopain adalah obat tetes telinga yang efektif mengatasi penyakit infeksi pada telinga dengan beberapa gejalanya berupa rasa nyeri, bengkak, gatal dan telinga berair.
  • Mengandung kombinasi antibiotik, analgetik, dan antiradang yang mampu mengatasi gatal hingga rasa sakit pada telinga.
  • Dosis Otopain adalah 4-5 tetes, diteteskan pada telinga yang sakit. Dapat diberikan 2-4 kali dalam sehari tergantung keparahan penyakit.
  • Waspadai efek samping Otopain berupa rasa terbakar, gatal, iritasi, kulit kering, dermatitis kontak alergi, hingga folikulitis (bruntusan seperti jerawat).
  • Tidak boleh digunakan lebih dari 10 hari karena memicu risiko ototoksisitas lebih besar. Hanya boleh digunakan di bawah pengawasan dokter.
  • Klik untuk mendapatkan Otopain atau obat telinga lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Otopain adalah obat tetes telinga yang efektif mengatasi penyakit infeksi pada telinga dengan beberapa gejalanya berupa rasa nyeri, bengkak, gatal dan telinga berair. Ini merupakan obat kombinasi yang terdiri dari antibiotik, analgetik, dan antiradang.

Antibiotik pada Otopain berupa polimiksin B sulfat dan neomisin sulfat yang memiliki spektrum luas. Sedangkan obat anti radang berupa Fludrokortison Asetat yang memiliki efek anti inflamasi, anti alergi, sekaligus anti gatal. Selanjutnya untuk pereda nyeri (analgetik) berupa Lidocain HCl yang merupakan zat anestesi lokal untuk mengurangi rasa sakit pada telinga.

Mengenai Otopain

Golongan

Resep dokter

Kemasan

Botol kecil isi 8 ml yang dilengkapi dengan penetes telinga

Kandungan

Setiap 1 ml Otopain mengandung:

  • Polimiksin B Sulfat 10,000 IU
  • Neomisin Sulfat 5 mg
  • Fludrokortison Acetat 1 mg
  • Lidocain HCl 40 mg

Mekanisme kerja Otopain

Cara kerja Otopain dipengaruhi oleh kandungan bahan aktif di dalamnya, yaitu:

1. Polimiksin B sulfat

Polimiksin B Sulfat adalah campuran dari Polimiksin B1 dan B2 yang diperoleh dari strain Bacillus polymyxa. Keduanya merupakan polipeptida dasar bagi sekitar delapan asam amino. Polimiksin memiliki kerja kationik pada membran sel, menyebabkan kerusakan pada membran sel bakteri.

2. Neomisin sulfat

Neomisin Sulfat adalah antibiotik yang termasuk golongan aminoglikosida. Neomisin bekerja dengan mengikat subunit ribosom 30S bakteri. Hal ini menyebabkan terjadinya kesalahan pada pembacaan t-RNA, mengakibatkan bakteri tidak dapat mensintesis protein yang penting bagi pertumbuhannya.

Polimiksin dan Neomisin Sulfat adalah antibiotik spectrum luas. Keduanya dianggap aktif terhadap Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Eschericia coli, Klebsiella, Enterobacter sp., dan Neisseria sp..

3. Fludrokortison asetat

Fludrokortison Asetat adalah steroid adrenokortikal sintetik yang memiliki sifat mineralokortikoid  dan aktivitas glukokortikoid. Kerja fisiologis Fludrocortisone Asetat asetat mirip dengan hidrokortison yang bertindak sebagai anti inflamasi.

4. Lidocain Hidroklorida

Lidocain Hidroklorida adalah agen anestesi yang penggunaannya diindikasikan sebagai anestesi lokal atau anestesi regional. Lidocain memiliki kerja yang lebih kuat dan efek yang lebih lama dibandingkan Procain, namun durasi kerjanya lebih pendek dibandingkan bupivacain atau prilocain. Pemberian zat anestesi dapat efektif mengurangi rasa sakit yang timbul akibat infeksi telinga.

Manfaat Otopain

Otopain dapat digunakan untuk mengatasi infeksi telinga luar (otitis eksterna akut dan kronis) yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap Polimiksin dan Neomisin Sulfat. Selain mengatasi infeksinya dengan membunuh bakteri penyebab, obat ini juga membantu mengatasi rasa sakit serta peradangan yang terjadi.

Kontraindikasi

Otopain tidak dapat digunakan pada beberapa kondisi berikut:

  • Pasien yang diketahui hipersensisitf terhadap Otopain atau komponen obatnya.
  • Pasien yang diketahui hipersensisitif terhadap obat yang memiliki struktur kimia menyerupai Otopain.
  • Pasien yang memiliki otitis eksterna akut yang diduga atau diketahui disebabkan oleh infeksi virus, seperti Herpes simpleks atau Varicella-zoster.

Dosis Otopain

Ikuti petunjuk dokter untuk dosis dan cara pemakaian yang tepat. Adapaun dosis Otopain yang dianjurkan yaitu:

  • Diteteskan pada telinga yang sakit sebanyak 4-5 tetes.
  • Frekuensi tetesan dapat diberikan 2-4 kali dalam sehari, tergantung keparahan penyakit.
  • Lama pengobatan tidak lebih dari 10 hari, oleh sebab itu hubungi dokter jika tidak ada perbaikan selama periode ini.

Efek samping Otopain

Otopain dapat menimbulkan efek samping sensitisasi pada kulit berupa:

( ! ) Penggunaan obat Otopain tetes telinga juga dilaporkan terkait efek ototoksisitas dan nefrotoksisitas. Konsultasikan dengan dokter lebih lanjut.

Interaksi Otopain

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter sebelum menggunakan Otopain.

Perhatian

Otopain harus mendapatkan perhatian khusus dan kehati-hatian pada beberapa keadaan berikut:

  • Neomisin Sulfat dapat menyebabkan terjadinya sensitisasi atau iritasi kulit.
  • Obat tetes telinga otopain tidak dianjurkan untuk digunakan lebih dari 10 hari karena risiko ototoksisitas lebih besar dengan penggunaan jangka panjang. Pasien yang diobati dengan obat tetes telinga yang mengandung Neomisin harus berada di dalam pengawasan klinis yang ketat.
  • Obat tidak dianjurkan untuk digunakan oleh pasien dengan membran timpani yang berlubang, karena keasamannya yang dapat menyebabkan rasa terbakar dan menyengat
  • Apabila infeksi tidak membaik setelah 1 minggu, kultur bakteri dan uji kepekaan harus dilakukan untuk memverifikasi identitas organisme dan untuk menentukan apakah terapi harus diubah.
  • Tidak ada penelitian yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil. Sehingga obat ini digunakan selama kehamilan hanya jika manfaat potensial lebih banyak dibandingkan potensi risiko pada janin.
  • Otopain mengandung sulfit yang dapat menyebabkan reaksi alergi termasuk gejala anafilaksis dan episode asma berat pada orang tertentu yang memiliki kerentanan.
  • Penggunaan obat tetes telinga antibiotik ini yang berkepanjangan dapat menyebabkan pertumbuhan yang berlebihan dari organisme non-sensitif, seperti jamur.

Artikel terkait:


6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
ANTIPYRINE AND BENZOCAINE OTIC SOLUTION. U.S. National Library of Medicine. (https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/fda/fdaDrugXsl.cfm?setid=ac13647f-2747-493f-a650-ede37d230cd8&type=display)
Efficacy of Auralgan for treating ear pain in children with acute otitis media. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9232040)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app