Omeroxol: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit

Omeroxol obat apa?

Omeroxol adalah obat yang digunakan untuk membantu mengurangi produksi dahak pada saluran pernapasan yang didasari oleh berbagai kondisi seperti gangguan pada bronkial akibat eksaserbasi bronkitis ataupun akibat asma. Omeroxol mengandung ambroxol HCl yang bekerja mengencerkan dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan dengan mekanisme batuk

Obat yang diproduksi oleh PT. Mutifa Pharma ini merupakan jenis obat keras yang konsumsinya harus dengan resep dokter. Sebagai tambahan informasi berikut kami ulas kegunaan, dosis Omeroxol, efek samping, kontraindikasi, kemungkinan interaksi dengan obat lainnya serta informasi keamanan untuk ibu hamil dan menyusui.

Ikhtisar Obat Omeroxol

Jenis obat Mukolitik
Kandungan Ambroxol HCl
Kegunaan Mengobati gangguan saluran pernapasan akibat produksi dahak berlebih serta gangguan pada saluran bronkial seperti pada bronkitis dan asma
Kategori Obat Resep
Konsumen Dewasa dan Anak
Kehamilan Kategori C
Sediaan Omeroxol syrup dan Omeroxol tablet

Mekanisme Kerja

Cara kerja Omeroxol dapat dicermati dari kandungan bahan aktifnya yang berupa ambroxol HCl. Ambroxol HCl merupakan senyawa mukoaktiv dengan kemampuan sektretolitik dan sekretomotorik yang membantu membersihkan saluran pernapasan dengan memecah serat asam mkopolisakarida yang membuat dahak lebih encer dan mudah dikeluarkan bersamaan dengan batuk.

Indikasi atau Kegunaan Omeroxol

Omeroxol digunakan untuk membantu mengurangi kelebihan produksi lendir dahak di saluran pernapasan akibat inflamasi di saluran pernapasan. Beberapa kondisi yang dapat dibantu dengan obat ini seperti eksaserbasi bronkitis kronis ataupun akut, bronkitis asmatik, radang paru kronis, bronkiektasis, emfisema, asma bronkial yang disertai dahak. Obat ini juga digunakan untuk meringankan inflamasi yang terjadi di tenggorokan.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:

  • Orang yang memiliki riwayat hipersensitivitas atau alergi terhadap bahan aktif obat ini.
  • Penderita ulkus lambung sebaiknya berhati-hati menggunakan obat ini.

Dosis Omeroxol dan Cara Penggunaan

Omeroxol tersedia dalam bentuk sediaan tablet dan syrup dengan kekuatan dosis masing-masing yaitu:

  • Tiap tabletnya mengandung: 30 mg ambroxol HCl.
  • Tiap sendok takar (5 ml) syrupnya mengandung: 15 mg ambroxol HCl.

Ingat! Dosis yang tepat sesuai dengan anjuran dokter berdasarkan berat ringannya penyakit, berat badan, usia, dan lain-lain. Adapun dosis yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:

Dosis Omeroxol untuk mengobati batuk berdahak

  • Dosis dewasa: dalam bentuk tablet, 1 tablet 3 kali sehari. Dalam bentuk syrup 2 sendok takar 3 kali sehari.
  • Dosis anak-anak: umur 5 - 12 tahun, ½ tablet 2 - 3 kali sehari atau 1 sendok takar syrup 3 kali sehari. Anak umur 2 - 5 tahun, ½ sendok takar 2 kali sehari.

Petunjuk Penggunaan:

  • Gunakanlah obat Omeroxol ini setelah makan atau bersamaan dengan makan dan cukupi kebutuhan air setelahnya.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Omeroxol pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Omeroxol

Omeroxol umumnya ditoleransi dengan baik jika digunakan sesuai anjuran. Namun demikian, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut:

  • Gangguan pencernaan, nyeri ulu hati, dispepsia terkadang hingga mual dan muntah.
  • Efek samping Omeroxol yang lebih serius namun jarang terjadi adalah reaksi alergi seperti bengkak pada wajah, kulit kemerahan, nafas sesak dan kadang demam.

Efek Overdosis Omeroxol

Penggunaan dalam dosis tinggi tanpa saran dokter mungkin menyebabkan efek overdosis obat ini. Gejala yang mungkin muncul adalah seperti gejala efek samping namun lebih intens seperti nyeri perut parah, mual dan muntah lebih sering atau muncul reaksi alergi. Jika kondisi ini terjadi segeralah hubungi unit kesehatan terdekat agar mendapatkan pertolongan tepat sesegera mungkin.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat alergi terhadap kandungan obat ini.
  • Obat ini dimetabolisme di hati, untuk itu hati-hati penggunaannya pada penderita gangguan fungsi hati.
  • Hati-hati menggunakan obat ini pada penderita gangguan fungsi ginjal.
  • Penggunaan pada anak-anak sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter.
  • Apabila muncul reaksi alergi seperti gatal dan ruam pada kulit serta bengkak pada wajah segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Omeroxol untuk ibu hamil dan menyusui?

  • Bahan aktif Omeroxol berupa ambroxol HCl diketahui digolongkan dalam kategori C untuk ibu hamil. Hal itu berarti studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu penggunaannya pada wanita hamil sebaiknya dihindari terutama pada trimester awal kehamilan.
  • Omeroxol diketahui dapat terekskresi ke dalam ASI ibu menyusui sehingga berpotensi memengaruhi kesehatan bayi yang sedang menyusu. Oleh karena itu konsumsi obat ini selama masa menyusui sebaiknya dihindari atau hanya jika diresepkan oleh dokter.

Interaksi Obat

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, risiko efek samping dapat meningkat, obat tidak bekerja, atau bahkan menimbulkan efek beracun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beritahukan kepada dokter.

Beberapa jenis obat dapat berinteraksi dengan bahan aktif Omeroxol, diantaranya yaitu:

  • Penggunaan bersamaan dengan beberapa jenis antibiotik seperti amoxicillin, doksisiklin, eritromisin, cefuroxime dapat menyebabkan meningkatnya konsentrasi antibiotik di paru-paru sehingga penyesuaian obat diperlukan.
  • Penggunaan obat ini bersamaan dengan obat penekan batuk tidak disarankan karena akan mempersulit mekanisme pengeluaran dahak dari proses batuk.

13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Woolery, W. (n.d.). Fever in the geriatric patient (http://www.antimicrobe.org/e50.asp)
Tousseau, J. (2015, August 18). What is the most accurate way to take a temperature? Retrieved from (http://saidsupport.org/what-is-the-most-accurate-way-to-take-a-temperature-is-oral-temporal-ear-or-rectal-best/)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app