Eritromisin: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 6 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Eritromisin adalah obat antibiotik dari golongan makrolida yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri, seperti infeksi pada saluran pernapasan, telinga, mulut, mata, kulit dan jaringan lunak.
  • Dosis Eritromisin untuk dewasa yang alergi antibiotik adalah 2 x sehari 250 mg, sedangkan untuk anak usia 1-2 tahun adalah 2 x sehari 125 mg.
  • Untuk obat oral, dianjurkan dikonsumsi saat perut kosong untuk memaksimalkan penyerapannya. Jika terasa mual atau sakit perut, konsumsi bersamaan dengan makan.
  • Sampaikan juga pada dokter jika Anda sedang mengalami masalah pada ginjal, jantung, hati atau masalah pada otot seperti miastenia gravis.
  • Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan Eritromisin saat hamil atau menyusui.
  • Klik untuk mendapatkan Eritromisin atau obat antibiotik lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Eritromisin adalah obat antibiotik dari golongan makrolida yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Antibiotik yang diproduksi oleh Streotomyces erythraeus ini memiliki efek bakterisidal dan bakteriostatik terhadap beberapa bakteri gram positif maupun gram negatif. Juga digunakan sebagai obat pengganti bagi mereka yang alergi terhadap antibiotik jenis penisilin.

Pada penggunaan di laboratorium maupun secara klinis eritromisin efektif menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri, di antaranya:

  • Bakteri gram positif seperti: Corynebacterium diphtheriae, Corynebacterium minutissimum, Listeria monocytogenes, Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Streptococcus pyogenes.
  • Bakteri gram negatif seperti: Bordetella pertussis, Haemophilus influenzae, Legionella pneumophila, Neisseria gonorrhoeae.
  • Mikroorganisme lainnya seperti: Chlamydia trachomatis, Entamoeba histolytica, Mycoplasma pneumoniae, Treponema pallidum, Ureaplasma urealyticum.

Mengenai Eritromisin

Jenis obat Antibiotik tipe makrolidum
Kategori Obat resep
Kegunaan Membasmi bakteri penyebab infeksi
Konsumen Dewasa dan anak-anak
Sediaan Tablet, injeksi, syrup, salep mata, salep kulit
Merek Erytromycin, Erysanbe, Zapphire, Tromilin, Throcidan, Tamaret, Rythron, Medoxin, Konithrocin, Ilosone

Mekanisme kerja Eritromisin

Eritromisin yang sudah dicerna dan diserap oleh tubuh akan bekerja dengan cara menembus membran sel bakteri dan mengikat sub unit ribosom 50 S dan 70 S atau dekat dengan area P atau donor tRNA sehingga pengikatan tRNA ke area donor terhambat. Dengan demikian bakteri tidak dapat melakukan translasi tRNA.

Kondisi ini menyebabkan bakteri tidak dapat mensintesis protein sehingga pertumbuhannya terhambat dan kemudian mati.

Manfaat Eritromisin

Kemampuannya menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri gram positif maupun negatif seperti diketahui sebelumnya membuat antibiotik ini dapat digunakan untuk mengatasi beberapa jenis infeksi bakteri pada tubuh berikut:

  • Infeksi bakteri pada saluran pernapasan atas dan bawah seperti: faringitis, laringitis, sinusitis, bronkitis akut dan kronis, pneumonia, bronkiektasis, tonsilitis dan abses peritonsiler.
  • Infeksi bakteri pada telinga seperti: otitis media, otitis eksterna dan mastoiditis.
  • Infeksi bakteri pada mulut: radang gusi dan angina Vincent.
  • Infeksi pada mata: blepharitis.
  • Infeksi kulit dan jaringan lunak: bisul (fruncel), jerawat postular, impetigo, abses, selulit dan erysipelas.
  • Infeksi gastrointestinal: kolesistis, enterokolitis staphilokokus.
  • Profilaksis (pencegahan): trauma pra dan pasca operasi, luka bakar, endokarditis bakteri pada pasien yang alergi terhadap penisilin, penyakit jantung koroner atau penyakit jantung lain yang didapat saat menjalani operasi pada saluran pernapasan atas atau menjalani prosedur cabut gigi.
  • Infeksi lainnya: difteri, pertusis, eritrasma, osteomielitis, uetritis, prostatitis, gonore dan sifilis.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini. Penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan Eritromisin:

  • Memiliki riwayat hipersensitif atau alergi terhadap kandungan eritromisin.
  • Menderita gangguan fungsi hati.
  • Sedang menjalani pengobatan dengan terfenadine, astemizole, pimzide atau cisapride.

Dosis Eritromisin 

Eritromisin tersedia dalam bentuk sediaan dan kekuatan dosis berikut:

  • Tablet: 250 mg dan 500 mg.
  • Kapsul: 250 mg dan 500 mg.
  • Syrup: 200 mg/ 5 mL dan 400 mg/ 5 mL.
  • Injeksi: 500 mg/ 10 mL (vial)
  • Salep mata: 5 mg/ gr.
  • Salep kulit: 20 mg/gr atau 40 mg/ gr.

Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai dosis yang paling tepat untuk mengatasi penyakit yang di derita. Tentunya setelah mempertimbangkan berbagai aspek seperti, umur, jenis kelamin, berat badan dan indikator kesehatan lainnya. Penggunan eritromisin dapat secara parenteral (suntik), oral (mulut) ataupun topikal (kulit).

Adapun dosis yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:

Parenteral (suntik)

Dosis untuk infeksi yang diduga akibat bakteri:

  • Dewasa: dalam bentuk eritromisin laktobionat: 15-20 mg/kg/hari, hingga 4 g/kg/hari untuk infeksi yang lebih parah. Dapat juga diberikan sebagai infus selama 6 jam berselang 20-60 menit. Tipe oral digunakan untuk tahapan selanjutnya.
  • Anak-anak: 4 x sehari 12,5 mg/kg. Dosis dapat ditingkatkan untuk infeksi yang lebih parah. Untuk bayi 0-1 bulan dosisnya 3 x sehari 10-15 mg/kg.

Oral (melalui mulut)

  • Propilaksis (pencegahan) untuk infeksi streptokokal pada demam rematik dan jantung:
    • Dewasa yang alergi antibiotik tipe penisilin dan sulfonamid: 2 x sehari 250 mg.
    • Anak-anak usia 1-2 tahun yang alergi penisilin dan sulfonamid: 2 x sehari 125 mg.
  • Infeksi saluran pernapasan, kulit dan jaringan lunak:
    • Dewasa: 1-2 gr per hari dibagi dalam 2-4 dosis, kemudian ditingkatkan hingga 4 gr per hari untuk infeksi yang lebih parah. Dosis > 1 gr harus dibagi menjadi 2 dosis atau lebih.
    • Anak-anak: 30-50 mg/kg per hari dalam 2-4 dosis, dapat ditingkatkan hingga dua kalinya untuk infeksi yang parah. Untuk umur < 2 tahun 500 mg per hari dalam dosis yang dibagi. Umur 2-8 tahun 1 gr per hari dibagi dalam beberapa dosis.
  • Infeksi jerawat
    • Dewasa:  250 mg per hari. Dapat ditingkatkan hingga 500 mg untuk infeksi yang lebih parah.

Optalmik (mata)

  • Perawatan dan propilaksis dari infeksi pada mata
    • Dewasa: salep mata 0,5% digunakan dengan memberikan kurang lebih 1 cm pada kedua kelopak mata bagian bawah sebanyak 6 kali sehari.
  • Perawatan dan propilaksis pada konjungtivitis neonatorum
    • Anak-anak: salep mata 0,5%, diberikan kurang lebih 1 cm pada kelopak mata bagian bawah, kemudian pijat perlahan agar salep eritromisin menyebar.

Topikal (kulit)

  • Perawatan jerawat:
    • Dewasa: salep 2-4% diaplikasikan pada area yang berjerawat 1-2 x sehari. Hentikan penggunaan jika kondisi memburuk atau jika tidak ada perubahan selama 6-8 minggu penggunaan. Maksimum penggunaan hingga 6 bulan.

Petunjuk penggunaan:

  • Untuk obat oral, dianjurkan dikonsumsi saat perut kosong untuk memaksimalkan penyerapannya. Namun jika terjadi reaksi mual atau sakit perut, konsumsi obat ini bersamaan dengan makan.
  • Dianjurkan untuk banyak minum air putih setelah minum obat ini.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis eritromisin pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek samping Eritromisin

Eritromisin umumnya ditoleransi dengan baik, namun dapat berbeda pada masing-masing orang. Terdapat beberapa ada efek samping Eritromisin yang mungkin muncul dan perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut:

  • Nyeri dan kram perut.
  • Mual dan muntah.
  • Diare.
  • Stomatitis.
  • Maag.
  • Anoreksia.
  • Melena.
  • Perubahan detak jantung (melambat/ semakin cepat).
  • Pruritus ani (gatal anus).
  • Pankreatitis ringan.
  • Disfungsi hati.
  • Aritmia ventrikel.
  • Urtikaria.
  • Ruam.
  • Gangguan pendengaran.
  • Vertigo.

Efek Overdosis Eritromisin

Penggunaan secara berlebihan dalam sekali minum dapat menyebabkan overdosis. Jika gejala seperti nyeri perut parah, pingsan dan kesulitan bernapas, segera hubungi kegawatdaruratan medis untuk mendapatkan pertolongan medis.

Interaksi Eritromisin

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Eritromisin adalah:

  • Obat yang mempengaruhi ritme detak jantung seperti, amiodarone, dofetilide, cisapride, pimozide, propafenone dan quinidine.
  • Obat antijamur, kalsium channel blocker, anti kejang dapat memperlambat pembuangan eritromisin dari tubuh.
  • Meningkatkan konsentrasi karbamazepin dalam darah.
  • Meningkatkan toksisitas teofilin dan ergotamin.
  • Meningkatkan waktu protrombin jika digunakan dengan warfarin.

Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan Eritromisin, harap perhatikan hal-hal di bawah ini:

  • Sebelum menggunakan obat ini, sampaikan pada dokter jika Anda memiliki alergi pada obat ini atau sedang menggunakan antibiotik tipe makrolidum lainnya seperti azytromicin.
  • Sampaikan juga pada dokter jika Anda sedang mengalami masalah pada ginjal, jantung, hati atau masalah pada otot seperti miastenia gravis.
  • Obat ini dapat mempengaruhi detak jantung, konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki masalah jantung.

Kehamilan dan Menyusui

Apakah obat Eritromisin boleh dikonsumsi oleh ibu hamil dan ibu menyusui?

  • Eritromisin merupakan obat kategori B untuk ibu hamil menurut FDA. Hal ini berarti studi pada sistem reproduksi hewan percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi studi terkontrol terhadap wanita hamil belum pernah dilakukan.
  • Eritromisin dapat terekstraksi pada ASI ibu menyusui. Untuk itu penggunaan obat ini untuk ibu menyusui sebaiknya jika sangat diperlukan saja.

Artikel terkait:


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app