Glipizide: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Waktu baca: 4 menit

Glipizide adalah obat anti diabetes mellitus tipe 2 yang termasuk ke dalam golongan sulfonilurea generasi kedua. Obat-obat sulfonilurea generasi kedua memiliki efek lebih kuat dan memiliki waktu paruh lebih pendek dari sulfonilurea generasi pertama. Oleh karena itu glipizide disebut juga rapid and short acting anti diabetic drug.

Obat ini menurunkan kadar gula darah dengan cara memblokir sebagian potassium chanels antara sel-sel beta dari pulau langerhans pada organ pankreas. Dengan menghalangi potassium channels, sel mengalami depolarisasi yang menyebabkan pembukaan voltage-gated calcium channels. masuknya kalsium mendorong pelepasan insulin dari sel beta. Seperti sulfonilurea lainnya, glipizide juga menyebabkan penurunan serum glukagon dan mempotensiasi aksi insulin pada jaringan ekstra pankreatik.

Glipizide biasanya dipasarkan dengan kadar 5 mg / tablet atau 10 mg / tablet. Obat ini dapat digunakan sebagai terapi tunggal atau dikombinasikan dengan obat anti diabetes oral lain atau insulin.

Kombinasi dengan anti diabetes oral lain, beberapa tersedia sebagai dosis tetap dalam satu tablet, sehingga pemakaiannya lebih nyaman, daripada harus mengkonsumsi dua atau lebih tablet.

Indikasi

Kegunaan glipizide adalah untuk pengobatan diabetes mellitus tipe 2 jika kadar gula darah tidak cukup dikendalikan dengan diet, latihan fisik dan penurunan berat badan saja.

Kontra indikasi

  • Jangan menggunakan obat ini jika anda mempunyai riwayat hipersensitif (alergi) terhadap glipizide atau obat-obat yang termasuk golongan sulfonilurea dan sulfonamide lainnya.
  • Orang-orang dengan defisiensi G6PD (enzim yang melindungi sel darah merah), sebaiknya tidak menggunakan obat golongan sulfonilurea, karena diketahui bisa menyebabkan hemolisis akut.
  • Orang-orang yang memiliki gangguan pada ginjal, hati, kelenjar adrenal atau kelenjar pituitari penggunaan obat ini harus dilakukan secara hati-hati.
  • Obat ini juga tidak disarankan jika anda akan menjalani operasi, memiliki infeksi berat, atau usia di atas 70 tahun.
  • Penderita diabetes mellitus tipe 1, prekoma dan koma diabetes atau pasien yang dalam urinenya terdapat senyawa keton (ketoasidosis) dilarang menggunakan obat ini.
  • Penderita diabetes gestasional (diabetes pada wanita hamil), dilarang menggunakan obat ini.

Efek Samping

berikut adalah beberapa efek samping glipizide yang umum terjadi :

  • Efek samping glipizide pada saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare, sembelit dan nyeri pada ulu hati.
  • Efek samping lain seperti sakit kepala, demam, kenaikkan berat badan, dan reaksi alergi pada kulit terutama pada orang-orang yang peka.
  • Hati-hati dengan resiko terjadinya hipoglikemia (kadar gula darah yang terlalu rendah), terutama jika digunakan untuk jangka waktu lama dan dengan dosis yang lebih tinggi. Resiko hipoglikemia lebih rentan pada orang-orang usia lanjut.

Perhatian

hal-hal yang perlu diperhatikan pasien jika menggunakan obat in adalah sebagai berikut :

  • Obat diberikan sekitar 30 menit sebelum makan. Biasanya sebelum makan pagi.
  • Tablet tidak boleh dikunyah, dipotong, dihancurkan atau dilarutkan dalam air.
  • Jika anda penderita gangguan fungsi hati, ginjal terutama gagal ginjal, dan pasien lanjut usia (di atas 70 tahun), hati-hati menggunakan obat ini.
  • Jangan digunakan tanpa resep dokter atau menggunakannya melebihi dosis yang dianjurkan karena obat ini beresiko menyebabkan penurunan kadar gula darah secara drastis (hipoglikemia) yang bisa berakibat fatal.
  • Karena resiko terjadinya hipoglikemia yang ditandai dengan tubuh yang lemah dan pusing, sebaiknya anda tidak menyalakan mesin atau mengemudi selama menggunakan anti diabetes oral seperti glipizide.
  • Jika anda sedang hamil atau anda ibu menyusui sebaiknya tidak menggunakan obat ini.
  • Efektivitas dan keamanan pada anak 18 tahun atau kurang belum diketahui dengan pasti.
  • Pengobatan disaat stres sebaiknya menggunakan terapi suntikan insulin.
  • Lakukan pengecekan kadar gula darah secara berkala untuk mengetahui dosis minimum yang efektif bagi anda.
  • Pengaturan pola makan dan aktivitas olahraga mungkin akan membantu proses pengendalian gula darah anda.
  • Jika anda mengalami efek samping yang berat misalnya terjadi reaksi alergi atau anda lemas, lapar yang berlebihan, berkeringat banyak, mati rasa ekstremitas karena penurunan gula darah yang drastis segera hubungi pihak medis.

penggunaan untuk wanita hamil

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan glipizide kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.

Meskipun hasil studi pada hewan tidak selalu equivalen dengan hasil pada manusia, namun efek buruk obat ini pada janin hewan harus menjadi pertimbangan serius sebelum menggunakan glipizide untuk wanita hamil. Mengingat efek buruk yang mungkin terjadi, kebanyakan para ahli menyarankan untuk lebih memilih insulin daripada anti diabetes oral jika digunakan untuk mengontrol kadar gula darah wanita hamil.

Interaksi obat

glipizide berinteraksi dengan obat-obat berikut :

  • Penggunaan bersamaan dengan alkohol menyebabkan disulfiram like reaction (misalnya, kemerahan pada wajah, sakit kepala, sesak napas).
  • Obat-obat seperti androgen, chloramphenicol, clofibrate, fenfluramine, flukonazol, gemfibrozil, antagonists histamin H2, garam magnesium, metildopa, monoamine oxidase, antikoagulan oral (warfarin, kumarin), fenilbutazon, probenesid, salisilat, sulfinpirazon, sulfonamid, antidepresan trisiklik, acidifiers kemih meningkatkan efek hipoglikemik glipizide.
  • Obat-obat golongan beta-blocker, cholestyramine, diazoxide, hydantoins, rifampin, diuretik thiazide, menurunkan efek hipoglikemik glipizide.
  • Penyerapan glipizide berkurang ketika digunakan bersama dengan makanan. Berikan obat sekitar 30 menit sebelum makan.

Dosis glipizide

glipizide diberikan dengan dosis :

  • Dewasa : 5 mg / hari secara oral, 30 menit sebelum sarapan.
  • Dosis dapat disesuaikan secara bertahap 2.5 - 5 mg / hari berdasarkan respon glukosa darah.
  • Obat bisa diberikan dalam dosis terbagi atau dosis tunggal.
  • Dosis maksimal pada pemakaian tunggal : 15 mg.
  • Dosis maksimal harian : 40 mg.

Terkait


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app