Fenilbutazon: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Mei 9, 2019 Waktu baca: 3 menit

Fenilbutazon adalah termasuk obat golongan anti-inflamasi non steroid. Seperti jenis golongannya, fenilbutazon adalah obat yang digunakan untuk menangani gejala peradangan serta nyeri otot serta nyeri sendi, biasanya obat ini digunakan untuk penyakit seperti Rheumatoid Arthritis ataupun asam urat.

Mengenai Fenilbutazon

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet salut selaput, Kaplet salut selaput

Kandungan:

Obat antiinflamasi nonsteroid

Manfaat dan dosis Fenilbutazon

Fenilbutazon biasa digunakan dalam keadaan nyeri sendi serta radang sendi dalam penyakit Rheumatoid Arthritis serta asam urat dan merupakan obat yang dibeli hanya melalui resep dokter, sehingga kita pun sebagai konsumen harus bijak dalam menggunakan fenilbutazon. 

Fenilbutazon bekerja dengan cara menghambat enzim yang bernama prostalglandin sehingga menghambat pembengkakan serta nyeri yang dirasakan bisa mereda atau membaik, obat ini digunakan bila obat anti-inflamasi lain dikira tidak mampu meredakan gejala yang dialami. Fenilbutazon bisa digunakan baik oleh dewasa atau lanjut usia.

Dosis Fenilbutazon yang tepat untuk dikonsumsi

Berbagai sediaan fenilbutazon sendiri terdiri dari tablet dan kaplet dan dikonsumsi tergantung dari keluhan serta usia penggunanya. Sediaan fenilbutazon berupa tablet 100mg dan 200mg.

  • Gejala rematik dewasa: sampai dengan 600mg perhari dalam dosis terbagi. Maksimal pemberian adalah seminggu
  • Asam Urat / GOUT Arthritis: sampai dengan 800 mg perhari dalam dosis terbagi. Maksimal pemberian adalah seminggu

Cara penggunaan fenilbutazon harus dikonsumsi setelah makan karena dapat menimbulkan gejala lambung. Penggunaan fenilbutazon harus menggunakan resep dari dokter, konsultasikan lebih lanjut kepada dokter yang telah memeriksa Anda secara langsung sehingga dapat mengetahui kondisi medis Anda. 

Saran kami, bila memang memiliki keluhan medis seperti diatas ataupun hal lainnya, segera periksakan diri ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Bacalah petunjuk pada kemasan obat dan ikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi fenilbutazon.

Efek samping Fenilbutazon

Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh fenilbutazon, antara lain:

  • Alergi seperti gatal, kesulitan bernafas, pembengkakan wajah, lidah dan tenggorokan atau bahkan sampai pingsan
  • Berdebar-debar
  • Peningkatan denyut nadi, hipotensi
  • Infeksi otot jantung serta gangguan jantung lainnya
  • Gondongan

Efek samping lain meliputi pusing, nyeri kepala, mual dan muntah, kejang, halusinasi, ruam kulit, serta gangguan pasase usus.

Tentunya tidak semua orang akan mengalami efek samping tersebut di atas, bila merasa khawatir dalam penggunaan fenilbutazon ataupun mengalami salah satu keluhan yang telah disebutkan di atas, konsultasikan keadaan medis Anda kepada tenaga medis atau dokter terdekat.

Interaksi Obat

Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya termasuk:

Peringatan penggunaan Fenilbutazon untuk ibu hamil dan menyusui

Perlu diketahui bahwa penggunaan fenilbutazon untuk ibu hamil dan menyusui termasuk dalam kagetori C, yaitu studi pada binatang mengindikasikan adanya efek pada janin ataupun belum dilakukannya studi pada manusia, sehingga obat ini dapat digunakan hanya jika dirasakan bahwa manfaatnya akan lebih besar dibandingkan dengan efeknya kepada janin.

Bila dikonsumsi oleh ibu hamil trimester 3 dan mendekati persalinan maka termasuk kedalam kagetori D, yaitu tidak direkomendasikan. Saran kami hubungi dan konsultasikan kembali kepada dokter bila Anda ingin mengonsumsi fenilbutazon dalam keadaan hamil atau menyusui.

Peringatan dan overdosis yang dapat timbul setelah mengonsumsi Fenilbutazon

Dalam menggunakan fenilbutazon, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai, seperti:

  • Tidak boleh diberikan untuk anak di bawah 13 tahun.
  • Perhatikan pemberian pada penderita penyakit lambung seperti penyakit maag ataupun tukak lambung karena bisa memperburuk kondisi.
  • Pemberian jangka panjang dapat menyebabkan perdarahan saluran cerna.
  • Beritahu dokter bila sedang menggunakan obat anti-inflamasi lain serta obat-obatan antikoagulan karena bisa terjadi efek samping yang tidak diinginkan.
  • Perhatikan pada penderita gangguan ginjal serta gangguan jantung.
  • Dikarenakan bentuk sediannya yang berupa tablet atau kaplet, sebaiknya menghindari mengunyah ataupun membelah obat menjadi beberapa bagian karena bisa mempengaruhi efektifitas serta kemampuan obat.

Gejala overdosis fenilbutazon bisa berupa nyeri perut, agitasi, nyeri dada, penyakit kuning, ruam kulit, diare, pusing dan nyeri kepala, gangguan pernapasan sampai dengan disorientasi lalu jatuh ketahap koma. Segera cari bantuan medis bila mengalami keluhan seperti di atas.


7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
MIMS India (2018). Phenylbutazone. (https://www.mims.com/india/drug/info/phenylbutazone/)
MedicineNet (2018). Phenylbutazone. (https://www.medicinenet.com/liver_blood_tests/article.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app