Novabiotic: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Jul 9, 2019 Waktu baca: 3 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Novabiotic adalah obat yang biasa digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri, seperti infeksi saluran pernapasan, telinga, hingga infeksi kulit dan jaringan lunak.
  • Mengandung tetrasiklin yang mampu mencegah sintesis protein dan menghentikan pertumbuhan bakteri dalam tubuh.
  • Dosis Novabiotic untuk dewasa adalah 250-500 mg diminum tiap 6 jam. Sedangkan untuk anak disesuaikan dengan berat badannya.
  • Jenis antibiotik ini tidak disarankan untuk wanita hamil, ibu menyusui, bayi, dan anak-anak di bawah umur 8 tahun. 
  • Klik untuk mendapatkan Novabiotic atau antibiotik lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Novabiotic adalah obat resep dokter yang biasa digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri, seperti infeksi kulit dan jaringan lunak, saluran pernapasan, telinga, hingga saluran kemih dan kelamin. Obat ini memiliki kandungan utama berupa tetrasiklin yang tersedia dalam bentuk kapsul.

Tetrasiklin (tetracycline) adalah antibiotik spektrum luas, aktif terhadap bakteri gram negatif dan gram positif. Tetrasiklin bekerja dengan cara mengikat sub unit 30s ribosom sehingga mencegah sintesis protein dan menghentikan pertumbuhan bakteri untuk memperbanyak diri.

Antibiotik ini bersifat bakteriostatik, yakni mampu menghambat pertumbuhan namun bakteri dapat kembali berfungsi normal bila penggunaan antibiotik dihentikan atau mengalami resistensi. Bakteri yang mampu dihambat pertumbuhannya yaitu Chlamydiaceace, Myscoplasma, Rickettsia ssp, Scpirochaetes, dan Protozoa.

Mengenai Novabiotic

Golongan

Harus dengan resep dokter

Kemasan

Novabiotic dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut:

  • Botol 1000 kapsul 250 mg
  • Dus 10 x 10 kapsul 500 mg

Kandungan     

Tiap kapsul obat Novabiotic mengandung zat aktif sebagai berikut:

  • Tetracycline HCl setara tetracycline 250 mg/kapsul
  • Tetracycline HCl setara tetracycline 500 mg/kapsul

Manfaat Novabiotic

Manfaat Novabiotic adalah untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang peka terhadap Novabiotic, seperti:

  • Infeksi kulit dan jaringan lunak: selulitis, furunkulosis, dan dermatosis pustular
  • Infeksi saluran pernapasan: faringitis, sinusitis, tonsilitis, mastoiditis, otitis media, pneumonia, bronkitis, dan laringitis
  • Infeksi telinga, hidung, dan tenggorokan
  • Infeksi saluran kemih dan kelamin: pyelonefritis, sistitis, prostalitis, uretritis, dan gonore
  • Infeksi pada saluran pencernaan: gastrocenteritis, disentri amoeba dan basiler
  • Demam tifoid
  • Infeksi karena pembedahan

Kontraindikasi

Tidak semua pasien boleh mengonsumsi obat Novabiotic, terutama:

Efek Samping Novabiotic

Berikut adalah beberapa efek samping Novabiotic yang mungkin terjadi:

  • Mual, muntah, diare, radang lidah, radang usus, dermatitis, atau urtikaria.
  • Menghambat perkembangan gigi dan tulang termasuk untuk janin, sehingga pemberian Novabiotic untuk wanita hamil sebaiknya dihindari.
  • Menyebabkan gigi kuning, abu-abu, coklat hingga hitam, terutama pada bayi dan anak-anak di bawah 8 tahun.
  • Menyebabkan efek fotosensitifitas pada kulit, paparan cahaya matahari secara intens sebaiknya dihindari selama pemakaian antibiotik ini.
  • Efek samping berpotensi fatal seperti kesulitan napas, syok anafilaksis, Clostridium Difficile Associated Disease (CDAD), hingga kerusakan hati bila digunakan pada pasien dengan perlemakan hati.

Dosis Novabiotic

Novabiotic diberikan dengan dosis berikut:

  • Dewasa: 250-500 mg tiap 6 jam maksimal 4 gr/hari.
  • Anak usia > 8 tahun: 25-50 mg/kg berat badan/hari dalam 4 dosis.

Obat sebaiknya dikonsumsi 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.

Dosis disesuaikan dengan indikasi masing-masing penyakit berdasarkan saran dokter. Penggunaan antibiotik tanpa indikasi dapat mengakibatkan kekebalan antibiotik dan infeksi yang lebih parah (superinfeksi).

Interaksi Novabiotic

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Novabiotic adalah:

  • Susu, yoghurt, dan produk susu lainnya: fungsi obat menjadi tidak aktif.
  • Antasida dan mineral: seperti seng, zat besi dan natrium bikarbonat dapat mengganggu penyerapan obat tersebut.
  • Tetrasiklin sebaiknya tidak diberikan untuk pasien yang mengonsumsi methotrexate.
  • Mengurangi efektivitas dari pil KB.
  • Obat antidiabetes seperti sulfornylurea dan insulin: menurunkan glukosa (hipoglikemia).

Perhatian

Hal-hal yang perlu diperhatikan selama menggunakan obat ini adalah sebagai berikut:

  • Hati-hati dalam memberikan Novabiotic pada pasien dengan fungsi hati dan ginjal yang rusak, terutama untuk pemakaian obat dalam jangka waktu panjang.
  • Jangan menggunakan Novabiotic untuk wanita hamil, ibu menyusui, bayi, dan anak-anak di bawah umur 8 tahun

Penggunaan Novabiotic untuk Ibu Hamil

FDA di Amerika Serikat (setara BPOM di Indonesia) menggolongkan acetosal ke dalam kategori D dengan penjelasan sebagai berikut:

Berdasarkan penelitian, terdapat bukti positif pemberian tetrasiklin berisiko pada janin manusia. Dapat digunakan dalam kondisi mengancam jiwa atau penyakit serius, bila tidak ada pengobatan lainnya yang lebih efektif dibandingkan obat ini. Penggunaan obat ini untuk ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.

Artikel terkait:


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Sheykhsaran, Elham & Bannazadeh Baghi, Hossein & Soroush Barhaghi, Mohammad & Ghotaslou, Reza. (2018). An overview of tetracyclines and related resistance mechanisms. Reviews in Medical Microbiology. 30. 1. 10.1097/MRM.0000000000000154.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/329473554_An_overview_of_tetracyclines_and_related_resistance_mechanisms)
Nelson, Mark & Levy, Stuart. (2011). The history of the tetracyclines. Annals of the New York Academy of Sciences. 1241. 17-32. 10.1111/j.1749-6632.2011.06354.x.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/51907943_The_history_of_the_tetracyclines)
Nguyen, Fabian & Starosta, Agata & Arenz, Stefan & Sohmen, Daniel & Dönhöfer, Alexandra & Wilson, Daniel. (2014). Tetracycline antibiotics and resistance mechanisms. Biological chemistry. 395. 10.1515/hsz-2013-0292.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/260107807_Tetracycline_antibiotics_and_resistance_mechanisms)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app