Reaksi Alergi Antibiotik Jelas Tidak Boleh Disepelekan

Dipublish tanggal: Agu 31, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Mar 31, 2020 Waktu baca: 3 menit
Reaksi Alergi Antibiotik Jelas Tidak Boleh Disepelekan

Reaksi alergi antibiotik sebaiknya tidak disepelekan karena dapat membahayakan nyawa penggunanya. 

Walau data menunjukkan hanya 6,67% pengguna saja yang mengalami reaksi kurang menyenangkan, khususnya setelah minum antibiotik golongan penisilin, sefalosporin, namun hal ini tetap tidak boleh dipandang enteng. 

Karenanya sebelum minum, pastikan Anda tidak punya riwayat alergi terhadap jenis antibiotik tersebut. 

Efek samping Minum Antibiotik

Efek samping minum antibiotik tidak sama dengan gejala alergi. Usai mengonsumsi antibiotik, 1 dari 10 orang biasanya mengalami efek samping yang kebanyakan berdampak pada sistem pencernaan. Berikut adalah beberapa efek samping minum antibiotik yang dimaksud:

  • Muntah
  • Mual
  • Diare
  • Kembung dan pencernaan terganggu
  • Sakit perut
  • Turunnya nafsu makan

Deretan efek samping tadi umumnya bersifat ringan dan akan hilang dengan sendirinya setelah pengobatan selesai. 

Gejala Alergi Antibiotik

Gejala alergi antibiotik biasanya juga timbul setelah seseorang sudah terlanjur mengonsumsi obat tersebut. Beberapa reaksi mungkin ringan saja seperti gangguan kulit (merah, gatal, kering, hingga bengkak). 

Tapi ada pula yang lebih parah sehingga menyebabkan kulit sampai melepuh dan mengelupas. Gejala alergi antibiotik lainnya meliputi:

  • Gangguan penglihatan
  • Pembengkakan disertai gatal di bagian tubuh tertentu, misalnya kelopak mata, lidah, tenggorokan, atau bibir
  • Sulit berbicara atau suara serak
  • Kesemutan
  • Pucat dan lemah (khususnya pada anak-anak)

Pada kasus yang jarang terjadi, alergi antibiotik dapat memicu reaksi anafilaksis yang berpotensi membahayakan nyawa. Ciri-ciri reaksi anafilaksis mirip dengan reaksi alergi ringan, yakni:

  • Pening 
  • Gangguan pernapasan mulai dari sesak, sulit bernapas, hingga napas bunyi (sengau)
  • Bersin atau batuk
  • Detak jantung meningkat
  • Kulit mendadak basah
  • Gelisah atau bingung
  • Hilang kesadaran atau pingsan

Bila mengalami gejala anafilaksis di atas, segeralah pergi ke UGD untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Selain beberapa reaksi alergi tadi, beberapa jenis antibiotik berikut juga dapat menimbulkan reaksi seperti:

  1. Tetracycline - membuat kulit sensitif terhadap cahaya, entah itu matahari, lampu, dan lainnya.
  2. Fluoroquinolone - pada kasus yang jarang terjadi, antibiotik ini bisa memicu lumpuh pada sendi, otot, dan sistem saraf yang sifatnya berkepanjangan atau permanen. Segera hentikan pemakaian jika mengalami kesemutan, mati rasa, hingga nyeri sendi, khususnya pada lutut, siku, atau bahu.

Cara mengatasi Alergi Antibiotik

Hal pertama yang mesti dilakukan bila mengalami gejala alergi antibiotik di atas adalah segera periksa ke dokter, terutama jika reaksinya tergolong parah. 

Umumnya dokter akan menanyakan obat apa saja yang sedang diminum serta melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap tubuh pasien. 

Tak jarang, tes alergi juga perlu dilakukan guna mengetahui lebih detail terkait penyebab alergi. Tes alergi di sini umumnya melibatkan pemeriksaan darah, uji tempel, atau tes tusuk terhadap antibiotik. 

Begitu hasil tesnya keluar dan seseorang positif alergi terhadap antibiotik tertentu, maka upaya pertama yang dilakukan biasanya adalah menghentikan konsumsi obat pembunuh bakteri penyebab penyakit tersebut. Setelah itu, baru dokter akan meresepkan antibiotik jenis lain. 

Di samping itu, dokter mungkin juga akan memberikan obat untuk mengatasi reaksi alergi yang terlanjur muncul. Beberapa contoh obatnya adalah:

1.Antihistamin

Antihistamin biasanya efektif menghilangkan gejala alergi antibiotik seperti gatal, ruam, hingga bersin. Walau begitu, obat ini juga bisa menimbulkan efek samping seperti:

  • Mulut kering
  • Mual dan muntah
  • Gelisah 
  • Sukar buang air kecil
  • Pandangan kabur
  • Mengantuk 
  • Sulit konsentrasi

Oleh sebab itu, biasanya antihistamin tidak boleh diminum saat sedang berkendara. 

2.Kortikosteroid

Lain halnya dengan kortikosteroid yang ditujukan untuk menghilangkan peradangan akibat alergi antibiotik. Obat ini rata-rata tidak menimbulkan efek samping kalau konsumsinya sebentar saja dan dalam dosis rendah sesuai saran dokter. 

Meski begitu, bukan tidak mungkin Anda akan mengalami efek samping seperti bertambahnya nafsu makan, moody, hingga sulit tidur setelah mengonsumsinya.

3.Epinephrine

Sedangkan bagi yang mengalami reaksi anafilaksis, dokter umumnya akan memberikan injeksi epinephrine pada otot. 

Tapi, obat yang mampu menaikkan tekanan darah dan membantu pernapasan ini tidak boleh sembarangan diberikan, khususnya pada pasien yang menderita:

  • Jantung 
  • Hipertensi
  • Asma
  • Parkinson
  • Depresi
  • Gangguan tiroid atau adrenal
  • Diabetes (terutama yang tidak terkontrol)

Jadi, itulah tadi beberapa reaksi alergi antibiotik yang mungkin terjadi. Bagi yang memiliki alergi terhadap antibiotik tertentu dan sudah mengetahuinya, selalu infokan hal tersebut pada dokter agar tak sampai terjadi kesalahan saat proses pemberian resep obat.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Amoxicillin Rash: How to Identify and Treat. Healthline. (https://www.healthline.com/health/parenting/amoxicillin-rash)
How can you tell if you have an amoxicillin rash?. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/322466.php)
Drug Allergies: Types, Symptoms, Treatments. WebMD. (https://www.webmd.com/allergies/allergies-medications)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app