Balita Tersedak

Dipublish tanggal: Mar 8, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Agu 14, 2019 Waktu baca: 4 menit
Balita Tersedak

Tersedak terjadi saat ada benda, makanan atau cairan di saluran udara yang menghambat aliran udara di tenggorokan. Tersedak yang tidak diatasi secara tepat dapat mengancam nyawa kita. Sebelum pertolongan medis datang, ada baiknya kita mengetahui cara-cara membantu orang tersedak dengan cepat dan tepat. Berikut panduannya.

Hubungi rumah sakit atau petugas medis terdekat apabila ditemukan:

  • Orang tersedak.
  • Orang tersebut mengalami kesulitan bernafas
  • Orang itu tidak sadarkan diri. 

Sambil menunggu pertolongan dari rumah sakit atau petugas medis ,jika orang tersebut sadar tapi tidak mampu bernapas atau berbicara maka lakukan beberapa tindakan sebagai berikut : 

  • Berikan  Pukulan pada belakang tubuh penderita, berikan hingga 5 pukulan di antara tulang belikat dengan tumit tangan Anda. Tumit tangan terletak di antara telapak tangan dan pergelangan tangan. Selanjutnya, perhatikan kondisi penderita, apakah masih ada benda asing yang menyumbat .

  • Jika Orang tersebut Masih Tersedak, Lakukan “Pendorongan” (Thrust). Jika orang tersebut tidak hamil atau terlalu gemuk, maka lakukan dorongan perut:

  • Berdiri di belakang penderita tersebut dan letakkan kedua lengan Anda di sekeliling pinggang penderita,lakukan seperti anda memeluk penderita dari belakang.
  • Tempatkan kepalan tangan Anda tepat di atas pusar penderita tersebut. Kepal erat kedua tangan Anda erat-erat di atas pusar penderita.
  • Dorong dan tekan badan penderita ke dalam dan ke atas seolah mencoba mengangkat orang itu.
  • Lakukan total 5 dorongan perut.
  • Jika penyumbatan masih belum teratasi, lanjutkan siklus 5 pukulan belakang dan 5 dorongan perut sampai benda yang menyumbat tersebut dapat di keluarkan atau orang tersebut mulai bernafas atau batuk.
  • Ambil benda itu dari mulutnya hanya jika Anda bisa melihatnya. Jangan sekali-kali memasukkan jari anda kedalam mulut penderita  kecuali Anda bisa melihat benda di mulut orang tersebut. 

Jika orang tersebut obesitas atau hamil, lakukan dorongan perut juga dengan cara :

  • Berdiri di belakang orang tersebut, letakkan kedua lengan Anda disekeliling badan penderita , dan posisikan tangan Anda di dasar tulang dada penderita.
  • Dorong dan tekan badan penderita ke dalam dan ke atas .
  • Ulangi sampai benda yang menyumbat keluar. 
  • Beri RJP (Resusitasi Jantung Paru), jika Diperlukan

Jika penyumbatan keluar, tapi orang tersebut tidak bernafas atau jika orang tersebut menjadi tidak sadar:

  • Untuk anak, mulailah RJP (Resusitasi Jantung Paru) untuk anak-anak.
  • Untuk orang dewasa, mulailah RJP (Resusitasi Jantung Paru) untuk orang dewasa.
  • Tindakan Lebih Lanjut
    Ketika petugas medis darurat tiba, mereka akan mengambil alih dan mungkin melakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru) atau membawa orang tersebut ke rumah sakit jika diperlukan.  

Prosedur Penyelamatan Tersedak (Heimlich Maneuver) – Pada Bayi (kurang dari 1 Tahun)

Jika bayi bisa batuk atau mengeluarkan suara, biarkan dia batuk untuk mencoba mengeluarkan benda yang menyumbat. Jika Anda khawatir dengan pernapasan bayi, maka segera mencari pertolongan atau menghubungi petugas medis terdekat.  Jika bayi tidak bisa bernafas, batuk, atau mengeluarkan suara , maka:

  • Taruh bayi di depan lengan bawah Anda sehingga kepala bayi lebih rendah dari dadanya

  • Letakkan  kepala bayi di telapak tangan Anda, dan posisi badan bayi menghadap paha Anda . Jangan menutupi mulut bayi atau memutar lehernya

  • Gunakan tumit tangan Anda (satu tangan) untuk memberi tepokan atau pukulan pada belakang badan bayi  di antara tulang belikat bayi sebanyak 5 kali

  • Jika benda yang menyumbat itu tidak keluar, dukung kepala bayi dan balikkan badannya dan tetap bertumpu pada paha Anda. Jaga agar kepala bayi lebih rendah dari tubuhnya

  • Tempatkan 2 atau 3 jari tepat di bawah garis puting pada tulang dada bayi dan berikan 5 kali dorongan pada dada yang cepat,  (posisi yang sama dengan penekanan dada pada RJP untuk bayi)

  • Tetap beri 5 pukulan pada punggung dan 5 dorongan atau tekanan pada dada sampai benda atau sumbatan keluar 

Jika bayi pingsan, segera cari pertolongan atau telepon petugas medis terdekat  Kemudian:

  • Hentikan pukulan pada punggung atau dorong pada dada bayi. Mulai RJP ( Resusitasi Jantung Paru). Jika Anda melakukan penyelamatan napas, cari benda di mulut atau di tenggorokan setiap kali jalan napas dibuka  saat RJP ( Resusitasi Jantung Paru).

    Jika Anda melihat objek yang menyumbat,maka keluarkan. Tapi jika Anda tidak dapat melihat benda itu, jangan memasukkan jari Anda ke tenggorokan bayi

  • Terus lakukan RJP ( Resusitasi Jantung Paru) sampai bayi bernafas sendiri atau sampai bantuan tiba  

Pencegahan Agar Tidak Tersedak

  • Jangan minum terlalu banyak alkohol sebelum makan. Hal itu bisa menumpulkan indera perasa Anda, dan Anda mungkin tidak mengunyah makanan dengan benar atau mungkin mencoba menelan terlalu banyak makanan

  • Ambil potongan kecil setiap suapan yang Anda makan. Potong daging menjadi potongan kecil. Kunyah makanan Anda secara menyeluruh. Setidaknya 30 kali kunyahan dalam tiap suapan

  • Usahakan untuk tidak berbicara atau tertawa saat sedang makan

  • Jangan memberi popcorn, kacang-kacangan, atau permen keras kepada anak-anak di bawah usia 4 tahun

  • Jangan memberi anak kecil benda kecil yang bisa menyebabkan tersedak, seperti kelereng ,koin dan mainan yang bisa beresiko tertelan

  • Carilah panduan usia saat memilih mainan untuk anak-anak. Jangan biarkan anak Anda bermain dengan mainan jika ia lebih muda dari usia yang disarankan untuk mainan tersebut

  • Jauhkan balon dan kantong plastik dari setiap anak yang mungkin memasukkannya ke dalam mulutnya. 

Komplikasi dari tersedak bisa meliputi iritasi tenggorokan, kerusakan  pada tenggorokan bahkan kematian akibat asfiksia (kehabisan udara). Untuk itu, prosedur menolong orang yang tersedak penting untuk diketahui semua orang.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app