Molagit: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Molagit adalah obat yang digunakan untuk pengobatan simtomatik pada penyakit diare akut dan kronis yang tidak diketahui penyebabnya
  • Obat molagit dapat dibeli dengan bebas atau tanpa resep dokter serta dapat diminum sebelum atau sesudah makan
  • Molagit yang merupakan obat diare tersedia dalam sediaan tablet dengan kandungan 700 mg Attapulgite dan 50 mg pectin dalam setiap tablet
  • Efek samping Molagit yang umum terjadi adalah konstipasi, dengan efek samping lain berupa perut kembung, sakit perut, dan mual
  • Beberapa obat dapat berinteraksi dengan Molagit seperti Antibiotik (tetrasiklin), Digoxin, dan Pectin
  • Klik untuk mendapatkan Molagit atau obat diare lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD

Molagit adalah obat yang digunakan untuk pengobatan simtomatik pada penyakit diare akut dan kronis yang tidak diketahui penyebabnya. Pengobatan simtomatik adalah pengobatan yang bertujuan untuk meringankan gejala, bukan mengobati langsung ke sumber penyakit.

Obat molagit dapat dibeli dengan bebas atau tanpa resep dokter, namun sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Dan ada baiknya ada ketahui informasi mengenai indikasi, kontraindikasi, dosis, efek samping, dan lain-lain di bawah ini.

Mengenai Molagit

Molagit merupakan obat diare yang bekerja dengan cara menyerap bakteri, virus, dan zat racun yang menjadi penyebab diare. Kegunaan lain obat ini adalah membantu mengurangi intensitas buang air besar dan memperbaiki konsistensi feses yang encer.

Golongan

Bisa diperoleh tanpa resep dokter

Kemasan

1 strip x 10 tablet

Kandungan

Molagit mengandung 700 mg Attapulgite dan 50 mg pectin. Kandungan obat-obatan tersebut memiliki fungsi tersendiri untuk pengobatan simtomatik pada penyakit diare. Adapun fungsi Attapulgite dan Pectin adalah :

  • Attapulgite : merupakan obat diare yang bekerja dengan cara memperlambat aktivitas usu besar, sehingga usus lebih bnayak menyerap air dan membuat feses menjadi lebih padat. Selain itu, obat ini juga dapat membantu mengurangi rasa mulas atau kram perut akibat diare.
  • Pectin : merupakan senyawa polisakarida kompleks yang terdapat dalam dinding sel tumbuhan dan biasanya dapat ditemukan pada buah dan sayuran. Dalam bidang kesehatan, pektin bermanfaat sebagai obat penyakit diare.

Jika diperhatikan kandungannya sama dengan Entrostop, hanya berbeda kekuatan dosisnya.

Attapulgite dan pectin diklaim mampu mengadsorpsi racun, gas, virus, dan bakteri yang terdapat dalam lumen usus. Dengan demikian, Molagit sangat bermanfaat untuk mengatasi dan meringankan gejala diare serta .

Manfaat Molagit

Molagit obat apa? Berdasarkan penjelasan di atas, maka Molagit dapat digunakan untuk:

Kontraindikasi

Walaupun ada banyak kegunaan obat ini, namun tidak semua orang bisa menggunakan obat ini. Perhatikan! obat ini tidak boleh digunakan oleh orang dengan kondisi seperti di bawah ini:

Dosis Molagit

Dosis yang tepat sesuai dengan rekomendasi dari dokter setelah mempertimbangkan kondisi kesehatan, usia, berat badan dan sebagainya. Adapun dosis obat ini yang sering direkomendasikan antara lain:

  • Untuk pasien dewasa, dosis yang dianjurkan adalah 2 tablet tiap habis buang air besar dengan dosis maksimum 12 tablet sehari (24 jam).
  • Untuk pasien anak-anak (6 -12 tahun), dosis yang dianjurkan adalah 1 tablet tiap habis buang air besar dengan dosis maksimum 6 tablet sehari (24 jam).

Efek Samping Molagit

Sebagaimana obat-obatan lainnya, molagit juga memliki beberapa efek samping. Efek samping molagit yang umum terjadi adalah konstipasi. Dan tidak menutup kemungkinan terjadi efek samping lain berupa perut kembung, sakit perut, dan mual.

Untuk menghindari efek samping sebaiknya diminum sesuai aturan dan segera menghentikannya ketika masalah diare sudah berkurang.

Interaksi Obat

Beberapa obat dapat berinteraksi dengan Molagit:

  • Antibiotik (tetrasiklin). Pektin bisa menurunkan jumlah antibiotik tetrasiklin yang diserap oleh tubuh. Mengambil pektin dengan antibiotik tetrasiklin dapat menurunkan keefektifan tetrasiklin. Beberapa antibiotik tetrasiklin meliputi demeclocycline, minocycline, dan tetrasiklin.
  • Digoxin. Pectin tinggi seratnya. Serat dapat menurunkan penyerapan dan menurunkan keefektifan digoksin (Lanoxin).
  • Lovastatin. Lovastatin digunakan untuk membantu menurunkan kolesterol. Pektin bisa menurunkan penyerapan lovastatin dan menurunkan keefektifan lovastatin.

Untuk menghindari interaksi obat di atas, maka berilah jeda konsumsi antara 2 hingga 4 jam.

Apabila setelah mengonsumsi obat dan gejala diare tidak kunjung reda, maka segeralah menemui dokter untuk mendapatkan tindakan medis selanjutnya. Gunakanlah obat ini sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter.

Penggunaan obat yang sesuai aturan akan membantu Anda terhindar dari efek samping dan membantu mempercepat proses pemulihan.

Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, perhatikan hal-hal berikut:

  • Obat ini dapat diminum sebelum atau sesudah makan.
  • Jika obat ini digunakan bersamaan dengan digoksin, maka dapat menurunkan kadar digoksin dalam darah.
  • Tidak boleh digunakan pada anak usia 3 sampai 6 tahun, kecuali atas rekomendasi dari dokter.
  • Perhatikan ! Obat ini tidak boleh digunakan lebih dari 2 hari.
  • Tidak boleh digunakan pada pasien dengan demam tinggi.

Artikel terkait:


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Swain, M. R., Anandharaj, M., Ray, R. C., Parveen Rani, R. (2014, May 28). Fermented fruits and vegetables of Asia: A potential source of probiotics. Biotechnology Research International, 2014, 250424.Retrieved from (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4058509/)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app