HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Maxpro: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Jul 16, 2019 Waktu baca: 5 menit

Maxpro adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran pernapasan, infeksi kulit dan jaringan lunak, serta infeksi saluran kemih (ISK) dan kelamin. Maxpro mengandung Cefixime, antibiotik golongan cephalosporin generasi ketiga yang aktif terhadap bakteri gram negatif mapun gram positif.

Cefixime adalah antibiotik yang memiliki spektrum luas, aktif terhadap bakteri gram negatif mapun gram positif. Cefixime sangat stabil dengan adanya enzim beta-laktamase dan termasuk bakteriosidal (membunuh bakteri).

Mekanisme aksi Cefixime adalah dengan cara mengikat satu atau lebih penicillin-binding proteins (PBP) yang menghambat transpeptidasi tahap terakhir dari sintesis peptidoglikan di dinding sel bakteri. Ini akan menghambat biosintesis dan mencegah pembentukan dinding sel yang mengakibatkan kematian sel bakteri.

Mengenai Maxpro 

Pabrik

Meprofarm

Golongan

Resep dokter

Kemasan

Maxpro dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • dos 3 x 10 tablet salut selaput 100 mg
  • botol 30 mL sirup kering

Kandungan

Maxpro mengandung zat aktif sebagai berikut :

  • Cefixime trihydrate 100 mg/tablet
  • Cefixime trihydrate 100 mg/5 mL sirup kering

Manfaat Maxpro

Kegunaan dan manfaat Maxpro adalah untuk mengobati sejumlah infeksi bakteri seperti di bawah ini:

  • Infeksi saluran pernapasan: Otitis media yang disebabkan oleh H. influenzae, M. catarrhalis  dan S. pyogenes, faringitis dan tonsillitis yang disebabkan oleh S. pyogenes, bronkitis akut dan bronkitis kronik eksaserbasi akut yang disebabkan oleh S. pneumoniae dan H. influenzae. Antibiotik ini digunakan juga untuk mengobati  community acquired pneumonia yang disebabkan oleh S. pneumoniae, H. influenzae, M. catarrhalis, E.coli, H. parahaemolyticus, dan H. parainfluenzae.
  • Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi yang disebabkan oleh E. coli dan P. mirabilis.
  • Infeksi kulit (misalnya selulitis), serta infeksi tulang dan sendi.
  • Pengobatan demam tifoid pada anak yang disebabkan oleh S. typhi yang telah resisten terhadap berbagai antibiotik lainnya.
  • Sebagai antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri yang resisten terhadap antibiotik golongan penicillin.

Dosis Maxpro

Maxpro diberikan dengan dosis sebagai berikut:

  • Anak usia > 6 bulan: 8mg/kgBB/hari dalam dosis tunggal atau dua dosis terbagi. Dosis pada anak harus didasarkan pada berat badan dengan berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter
  • Dewasa: 200-400 mg/hari dalam dosis tunggal atau dua dosis terbagi.

Efek Samping Maxpro

Efek samping Maxpro yang mungkin terjadi antara lain:

  • Gangguan pencernaan termasuk mual, muntah, dan diare.
  • Reaksi hipersensitivitas termasuk ruam kulit, urtikaria, demam, gatal, angioedema, edema wajah, kesulitan bernapas, kulit merah, melepuh, bengkak, dan mengelupas, sindrom Stevens-Johnson, dan nekrolisis epidermal toksik.
  • Pseudomembranous colitis dan Clostridium difficile  juga telah dilaporkan pada penggunaan antibiotik ini.
  • Anemia aplastik dan anemia hemolitik pada bebearapa kasus.
  • Hepatitis dan kenaikan sementara SGPT, SGOT, dan alkali fosfatase. Antibiotik golongan cephalosporin telah dikaitkan dengan terjadinya disfungsi hati termasuk kolestasis.
  • Efek samping pada sistem saraf seperti sakit kepala, pusing, mengantuk, dan kejang.
  • Kebanyakan obat antibiotik termasuk Maxpro dapat menyebabkan diare, yang bisa saja merupakan tanda dari infeksi baru. Jika diare terjadi sangat berat misalnya berair atau memiliki darah di dalamnya, segera hubungi dokter. Jangan menggunakan obat untuk menghentikan diare kecuali atas petunjuk dokter
  • Penggunaan antibiotik dalam jangka waktu lama dan tidak sesuai dengan indikasi dapat berisiko terjadinya kekebalan (resistensi) dan kondisi infeksi bakteri atau jamur tambahan superinfeksi.
  • Jika tanda–tanda reaksi alergi terjadi, segera hentikan pengobatan dan hubungi pihak medis karena dapat terjadi shock anafilaksis yang bisa berakibat fatal.

Interaksi Obat Maxpro

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Maxpro adalah:

  • Probenesid: menghambat sekresi Maxpro sehingga meningkatkan konsentrasi obat ini dalam tubuh dan meningkatkan potensi terjadinya efek samping.
  • Carbamazepine: meningkatkan konsentrasi carbamazepine dalam plasma sehingga meningkatkan efek farmakologinya.
  • Antikoagulan (misalnya warfarin): meningkatkan protrombin time (dengan atau tanpa perdarahan).
  • Nifedipin dan salisilat: meningkatkan konsentrasi Maxpro dalam plasma darah sehingga efeknya akan meningkat.
  • Vaksin BCG atau vaksin tifoid hidup: menurunkan efektivitas vaksin.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan pasien selama menggunakan antibiotik Maxpro (Cefixime) adalah sebagai berikut :

  • Maxpro harus digunakan sesuai dengan rekomendasi dokter, tetap lanjutkan terapi meskipun anda sudah merasa sembuh. Hal ini untuk mencegah terjadinya resistensi bakteri terhadap Maxpro..
  • Sebaiknya tidak diberikan untuk bayi usia < 6 bulan, karena efektivitas dan keamanan penggunaan antibiotik ini belum dapat dipastikan.
  • Pemakaian oleh ibu menyusui belum ada data, tetapi biasanya pihak produsen obat-obat dengan kandungan Maxpro merekomendasikan untuk tidak menggunakan obat ini selama menyusui.
  • Obat ini dapat menyebabkan pusing, jangan menggemudikan kendaraan atau menyalakan mesin selama menggunakan obat Maxpro.
  • Penggunaan antibiotik ini harus dihindari pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas (alergi) pada Cefixime dan antibiotik golongan cephalosporin lainnya.
  • Hati-hati memberikan Maxpro pada penderita dengan fungsi hati dan ginjal yang rusak terutama pada pemakaian obat dalam jangka waktu panjang.
  • Pengamatan yang teliti perlu dilakukan pada pasien dengan gejala defisiensi Vitamin K.
  • Untuk pasien diabetes, Maxpro dapat menyebabkan hasil tes untuk glukosa urine atau keton urine menjadi salah. Informasikan kepada petugas laboratorium jika Anda mengonsumsi Maxpro. Konsultasikan dengan dokter sebelum Anda mengubah diet Anda atau dosis obat diabetes Anda.
  • Maxpro tidak digunakan untuk mengobati infeksi oleh virus seperti flu.

Penggunaan Maxpro oleh wanita hamil

FDA di Amerika Serikat (setara BPOM Indonesia) mengkategorikan Cefixime kedalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pada janin tetapi tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil secara terkontrol.  Penelitian pada hewan secara terkontrol tidak menunjukkan efek buruk pada janin (kecuali penurunan kesuburan). Belum ada Penelitian pada  wanita hamil secara terkontrol yang menunjukkan risiko pada janin pada trimester berapapun.

Penelitian pada hewan tidak selalu bisa dijadikan dasar keamanan pemakaian obat terhadap wanita hamil. Oleh karena belum ada penelitian klinis yang memadai dan terkendali dengan baik pada ibu hamil, pemakaian obat-obat yang mengandung Cefixime selama kehamilan harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.


6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Suprax (cefixime) Antibiotic Side Effects, Dosage, Uses. MedicineNet. (https://www.medicinenet.com/cefixime/article.htm)
Cefixime Uses, Side Effects & Warnings. Drugs.com. (https://www.drugs.com/mtm/cefixime.html)
Suprax (Cefixime): Uses, Dosage, Side Effects, Interactions, Warning. RxList. (https://www.rxlist.com/suprax-drug.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app