Makrolid: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 5, 2019 Update terakhir: Okt 23, 2020 Tinjau pada Mar 20, 2019 Waktu baca: 3 menit

Makrolid adalah kelompok obat antibiotik yang disintesis dari Saccharopolyspora erythraea. 

Antibiotik dalam kelompok makrolid yang pertama kali ditemukan adalah eritromisin. Seiring perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, antibiotik lain dari kelompok makrolid yang ditemukan antara lain azitromisin, spiramisin, clarithromycin, dan roxithromycin.

Mengenai Makrolid

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet minum, krim, dan suntik

Kandungan:

Antibiotik

Manfaat Makrolid

Antibiotik makrolid sering digunakan sebagai pengganti terapi antibiotik bagi orang-orang yang memiliki riwayat alergi penisilin. Makrolid digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri yang berkaitan pada kondisi berikut:

  • Infeksi telinga-hidung-tenggorokan, misalnya otitis media, labiringitis, sinusitis, tonsillitis, dan laryngitis
  • Infeksi paru-paru, misalnya pneumonia, bronkitis, dan batuk rejan
  • Infeksi kulit, misalnya eczema, psoriasis, dan jerawat
  • Infeksi gigi dan mulut, misalnya gingivitis dan abses gigi
  • Infeksi kelamin yang disebabkan oleh mikroorganisme chlamydia

Bakteri-bakteri yang sensitif terhadap antibiotik makrolid antara lain:

  • Staphylococcus aureus
  • Streptococcus pneumonia
  • Mycoplasma pneumonia
  • Chlamydia trachomatis
  • Chlamydia pneumonia
  • Legionell sp
  • Corynebacterium diphtheria
  • Campylobacter sp
  • Treponema pallidum

Cara kerja Makrolid

Antibiotik makrolid bekerja dengan cara menghambat proses sintesis protein yang berperan dalam proses perkembangbiakan bakteri sehingga bakteri berhenti menggandakan sel. Bakteri kemudian mati atau terbunuh oleh sistem kekebalan tubuh manusia. Makrolid secara khusus menghambat pertumbuhan bakteri coccus Gram-positif dan patogen/parasite didalam sel, misalnya mycoplasma, chlamydia, dan legionella.

Dosis Makrolid

Antibiotik makrolid tersedia dalam bentuk sediaan tablet, kapsul, dan sirup suspensi yang diberikan secara per oral. Minum antibiotik makrolid sesuai dengan dosis yang diberikan dokter secara teratur dan hingga habis masa terapi. 

Berikut adalah dosis obat yang biasa dianjurkan berdasarkan kondisi:

Pencegahan infeksi Streptococcus pada demam rematik atau penyakit jantung:

Dewasa: 250 mg, dua kali sehari.
Anak di bawah 2 tahun: 125 mg, dua kali sehari.

Infeksi saluran pernapasan dan kulit

Dewasa: 1-2 gram, 2-4 kali sehari. Dosis maksimal 4 gram per hari.

Anak: 30-50 mg/kgBB, 2-4 kali sehari

Infeksi saluran pernapasan dan kulit

Dewasa: 500 mg sekali sehari, selama 3 hari.
Anak > 6 bulan: 10 mg/kgBB, sekali sehari, selama 3 hari.

Infeksi Mycobacterium avium

Dewasa: 1,2 gram sekali seminggu.  

Gonore

Dewasa: 2 gram dosis tunggal (sekali konsumsi).

Infeksi saluran pernapasan dan kulit

Dewasa: 250-500 mg, dua kali sehari, selama 7-14 hari.

Efek samping dari Makrolid

Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah pemberian makrolid, yaitu:

  • Nyeri lambung
  • Diare
  • Mual/muntah

Reaksi alergi biasanya juga dapat muncul segera setelah seseorang diberikan makrolid. Segera bawa ke unit gawat darurat apabila timbul tanda dan gejala dari reaksi alergi yaitu:

  • Kemerahan/ruam pada kulit
  • Mata, bibir, atau lidah membengkak/gatal
  • Kesulitan menelan
  • Kesulitan bernapas
  • Denyut jantung meningkat
  • Mual/muntah
  • Nyeri dada

Interaksi dengan obat lain

Makrolid dapat bereaksi secara tidak terprediksi dengan obat-obatan lain. Hal ini dapat mempengaruhi mekanisme kerja obat dan meningkatkan risiko terjadinya efek samping. Beberapa contoh obat yang berinteraksi dengan makrolid misalnya:

  • Pil kontrasepsi
  • Vitamin K
  • Vitamin B6
  • Suplemen kalsium
  • Digoksin
  • Asam folat
  • Kolkisin
  • Ergotamine
  • Warfarin
  • Cisaprid
  • Terfenadin

Perhatian

Makrolid dapat diperoleh dengan resep dokter. Oleh karena itu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan/menginformasikan pada dokter atau apoteker sebelum terapi apabila:

Apabila lupa menggunakan obat

Apabila Anda lupa meminum obat, segera minum setelah Anda ingat. Tetapi apabila telah mendekati waktu minum obat selanjutnya, tinggalkan dosis yang terlupa dan minum obat pada waktu pemberian berikutnya. 

Anda tidak perlu meminum dua dosis (untuk waktu minum obat yang tertinggal dan untuk waktu minum obat sekarang) sekaligus.

Penyimpanan Makrolid

Simpan obat sesuai dengan kemasannya pada suhu ruangan, terhindar dari panas, kelembaban, dan cahaya langsung. Tidak dibenarkan menyimpan obat dalam lemari pendingin (freezer). Hindarkan dari jangkauan anak-anak. Tanyakan pada tenaga kesehatan apabila Anda ingin membuang sisa obat yang tidak digunakan.


16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app