Toxoplasmosis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 5, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Mar 25, 2019 Waktu baca: 4 menit

Mungkin sudah banyak orang yang mengetahui tentang penyakit toxoplasmosis atau kebanyakan orang menyebutnya dengan toksoplasma. Toksoplasmosis merupakan suatu infeksi pada manusia yang ditimbulkan oleh parasit Toxoplasma gondii. 

Penyakit ini merupakan penyakit zoonosis yaitu penyakit pada hewan yanggt;dapat ditularkan ke manusia. Biasanya penyakit ini menular dari hewan peliharaan ke manusia, tapi tidak hanya karena hewan peliharaan ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya toksoplamosis.

Saat ini banyak berita yang beredar di masyarakat bahwa kucing dan bulunya merupakan sumber utama penularan penyakit toxoplasmosis yang dapat menimbulkan kemandulan khususnya bagi wanita, keguguran pada ibu hamil dan bayi yang cacat saat lahir, oleh karena itu banyak orang yang takut untuk memelihara kucing.

Informasi tentang toksoplasmosis dan hubungannya dengan kucing perlu diluruskan agar masyarakat mengetahui cara mencegah penyakit ini. Untuk itu artilel ini akan membantu menjelaskan kepada Anda tentang penyakit toksoplasmosis. Selamat membaca.

Apa sih toksoplasmosis itu?

Toksoplasmosis, suatu penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii, merupakan penyakit parasit pada hewan yang dapat ditularkan ke manusia. Parasit ini merupakan golongan Protozoa yang bersifat parasit obligat intraseseluler (parasit yang tidak dapat bereproduksi di luar sel inang). 

Parasit ini dapat menginfeksi manusia dan sebagian hewan berdarah panas seperti anjing, kucing, babi, kambing, domba, ayam dan burung. 

Toksoplasmosis menjadi sangat penting karena infeksi yang terjadi pada saat kehamilan dapat menyebabkan abortus spontan atau kelahiran anak yang dalam kondisi abnormal atau disebut sebagai kelainan kongenital atau cacat bawaan lahir seperti hidrosefalus, mikrosefalus, iridosiklisis dan retardasi mental.

Apa saja tanda dan gejala-gejala dari Toksoplasmosis?

Umumnya infeksi toxoplasmosis gondii ditandai dengan gejala seperti infeksi lainnya yaitu demam, malaise, nyeri sendi, pembengkakan kelenjar getah. Infeksi yang mengenai susunan syaraf pusat dapat menyebabkan encephalitis (peradangan pada otak). 

Parasit yang masuk ke dalam otot jantung juga dapat menyebabkan peradangan otot jantung.

Pada ibu hamil, biasanya menyebabkan gangguan kehamilan seperti keguguran, kelahiran mati, atau toksoplasmosis kongenital yang menimbulkan kerusakan otak, hilang pendengaran, dan gangguan penglihatan pada bayi pada saat atau beberapa bulan atau tahun setelah dilahirkan. 

Pada penderita gangguan sistem kekebalan tubuh, gejala infeksi toksoplasmosis adalah sakit kepala, kebingungan, kurangnya koordinasi tubuh, kejang, kesulitan bernapas, dan gangguan penglihatan.

Bagaimana cara penularan Toksoplasmosis?

Ada banyak cara penularan toksoplasmosis, ada yang terjadi secara aktif maupun secara pasif. Penularan secara pasif dapat terjadi pada transmisi toxoplasma ke janin yang terjadi melalui aliran darah pada placenta ibu hamil yang terinfeksi penyakit toksoplasmosis. Sedangkan penularan secara aktif dapat terjadi melalui berbagai cara sebagai berikut:

  • Infeksi penularan dapat terjadi bila manusia makan daging mentah atau kurang matang yang mengandung kista.
  • Infeksi dapat ditularkan dengan vektor lalat, kecoa, tikus, dan melalui tangan yang tidak bersih.
  • Infeksi juga terjadi di laboratorium, pada peneliti yang bekerja dengan menggunakan hewan percobaan yang terinfeksi dengan toksoplasmosis atau melalui jarum suntik dan alat laboratorium lainnya yang terkontaminasi dengan toxoplasma gondii.
  • Kontak dengan kucing yang bulunya menempel ookista toksoplasma atau kotoran kucing yang terinfeksi
  • Melalui tranfusi darah, transplantasi organ atau jaringan yang tercemar toksoplasmosis
  • Makan dan minuman yang tercemar ookista dari feces kucing yang menderita toksoplamosis.

Melihat cara penularan diatas maka kemungkinan paling besar untuk terkena infeksi toxoplamosis gondii melalui makanan daging yang mengandung kista dan yang dimasak kurang matang. Kemungkinan ke dua adalah melalui hewan peliharaan. 

Hal ini terbutki bahwa di negara Barat khususnya Amerika dan Eropa banyak yang memelihara hewan peliharaan dan suka makan daging mentah mempunyai frekuensi toksoplasmosis lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain.

Pengobatan Toksoplasmosis

Kebanyakan pasien tidak membutuhkan perawatan. Sisanya mungkin memerlukan obat resep seperti antibiotik atau antibiotik parasit sulfadiazin dan pirimetamin selama 4-6 minggu atau lebih. 

Obat-obatan tersebut dapat menyebabkan meningkatnya sensitivitas cahaya meningkat, perdarahan, atau memar. Dokter Anda mungkin akan melakukan tes darah untuk mengawasi efek samping lainnya.

Untuk menangani infeksi toksoplasmosis pada penderita gangguan sistem kekebalan tubuh, umumnya dokter memberikan obat trimethoprim and sulfamethoxazole untuk mencegah berkembangnya gejala-gejala toksoplasmosis. 

Hal ini karena pada penderita yang bersifat karier, parasit tetap berada di dalam tubuh penderita dalam keadaan tidak aktif. Ketika kekebalan tubuh menurun, parasit akan aktif kembali dan menyebabkan gangguan kesehatan yang serius.

Pencegahan Toksoplasmosis

Agar dapat terhindar dari infeksi toksoplasmosis, Anda dapat melakukan beberapa hal sebagai berikut:

  • Menjaga pola hidup sehat
  • Menjaga terjadinya infeksi pada kucing, yaitu dengan memberi makanan yang matang sehingga kucing tidak berburu tikus atau burung.
  • Mencegah terjadinya infeksi dengan ookista yang berada di dalam tanah, dapat dilakukan dengan mematikan ookista dengan bahan kimia seperti formalin, amonia dan iodin dalam bentuk larutan serta air panas yang disiramkan pada tinja kucing.
  • Mencuci tangan yang bersih dengan sabun sebelum makan.
  • Sayur-mayur yang dimakan sebagai lalapan harus dicuci bersih, karena ada kemungkinan ookista melekat pada sayuran, makanan yang matang harus di tutup rapat supaya tidak dihinggapi lalat atau kecoa yang dapat memindahkan ookista dari tinja kucing ke makanan tersebut.
  • Setelah anak bermain pasir atau tanah, harus segera mandi atau mencuci tangan dan kaki dengan sabun sampai bersih.
  • Mencuci tangan setelah bersentuhan dengan hewan berdarah panas
  • Hindari mengkonsumsi daging setengah matang
  • Pakailan sarung tangan saat berkebun atau kontak dengan tanah
  • Untuk wanita hamil dianjurkan untuk memeriksakan diri secara berkala pada trimester pertama untuk menghindari akan kemungkinan terinfeksi dengan toxoplasmosis.

Penyakit toxoplasmosis merupakan penyakit kosmopolitan dengan frekuensi tinggi di berbagai negara juga di Indonesia karena gejala klinisnya ringan maka sering kali luput dari pengamatan dokter. 

Padahal akibat yang ditimbulkannya memberikan beban berat bagi masyarakat seperti yang abortus, lahir mati maupun cacat kongenital. Kucing merupakan hewan penting dalam penularan toksoplasma. 

Namun kucing tidak akan membawa infeksi tersebut apabila Anda bisa menjaga kebersihanya dengan baik, dan berupaya melakukan pencegahan agar kucing tidak teinfeksi toksoplsmosis. Semoga bermanfaat.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Mayo Clinic (2017). Diseases Conditions. Toxoplasmosis. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/toxoplasmosis/symptoms-causes/syc-20356249)
NHS Choices UK (2017). Health A-Z. Toxoplasmosis. (https://www.nhs.uk/conditions/toxoplasmosis/)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app