​Leukositosis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 11, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Apr 26, 2019 Waktu baca: 3 menit

Topik yang akan kita bahas kali ini ialah mengenai salah satu nama penyakit atau kondisi medis yang bernama Leukositosis. Sebelum kita membahas mengenai leukositosis lebih lanjut, apakah diantara kamu ada yang tahu apa itu kondisi medis yang dinamakan leukositosis ? Bila belum, silahkan simak baik baik artikel satu ini untuk menambah informasi dan ilmu pengetahuanmu akan apa itu leukositosis dan faktor apa saja yang menyebabkan seseorang bisa terkena kondisi medis tersebut.

Apakah Leukositosis Itu?  

Leukositosis ialah suatu keadaan atau kondisi medis dimana sel darah putih atau leukosit yang ada pada tubuh seseorang meningkat terlalu banyak dan melebihi jumlah sel darah putih dalam batasan wajar atau normalnya.

Sel darah putih atau leukosit sendiri memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting dan vital pada tubuh manusia yaitu sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh setiap manusia dalam melindungi tubuh dari berbagai serangan infeksi dan sebagai benteng pertahanan dalam menangkal bakteri, virus, kuman, dan kotoran lain yang memicu penyakit yang melemahkan tubuh. 

Leukosit atau sel darah putih dalam tubuh manusia dapat melindungi dari penyakit dengan cara fagositosis atau memakan penyakit tersebut. Sel darah putih juga banyak diproduksi di sumsum tulang belakang setiap individu manusia.

Dalam menentukan seseorang terkena leukositosis ataupun tidak, sebenarnya tergantung dari berapa usia orang tersebut karena jumlah leukosit atau sel darah putih setiap orang berbeda beda tergantung usia dari orang tersebut. 

Berikut adalah penjelasan mengenai berapa banyak kadar normal atau jumlah standard sel darah putih seseorang berdasarkan usianya: 

  • bayi hingga batita (bayi usia dibawah 3 tahun) yang baru lahir umurnya memiliki jumlah sel darah putih sebanyak 9400 hingga 34ribu sel per microliter darah  (sel/µL darah)
  • batita hingga balita (atau anak usia 3 hingga 5 tahun) biasanya memiliki sel darah putih sebanyak 4rb hingga 12ribu sel per microliter darah  (sel/µL darah)
  • anak berusia remaja dengan kisaran umur dibawah 15 tahunan biasanya memiliki sel darah putih sebanyak 3500 hingga 9ribu sel per microliter darah (sel/µL darah)
  • orang dewasa atau seseorang diatas usia 15 tahunan normalnya memiliki sel darah putih dengan ukuran standard 3500 hingga 10500 sel per microliter darah (sel/µL darah).

Bila tubuh seseorang memproduksi nilai diatas jumlah standar umurnya maka orang tersebut positif mengalami leukositosis.   

Penyebab Leukositosis

Leukostosis juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti :

  • Sel darah putih yang meningkat untuk melawan infeksi pada tubuh seseorang
  • Pengaruh obat obatan penambah sel darah putih
  • Infeksi bakteri dan virus
  • Alergi
  • Adanya gangguan di sumsum tulang belakang sehingga produksi sel darah putih terganggu
  • Adanya kelainan sistem kekebalan tubuh
  • Kebiasaan merokok
  • Stress dan depresi
  • Adanya penyakit TBC atau tuberkulosis disertai batuk parah
  • Akibat meminum obat kortikosteroid dan epinephrine
  • Kerusakan beberapa jaringan di dalam tubuh
  • Leukemia limfotik akut dan leukemia mielogen akut
  • Arthritis rheumatoid

Gejala Leukositosis

Ada beberapa gejala maupun ciri ciri yang juga dapat menandakan bahwa seseorang terkena leukositosis yaitu badan yang terasa lemas, nyeri dan letih, munculnya demam disertai rasa pusing dan terus berkeringat di malam hari, terjadinya memar atau pendarahan, sering merasa kesemutan baik di kaki, tangan dan perut, nafsu makan yang menurun sehingga berat badanpun ikut menurun, adanya gangguan pernafasan serta gangguan berpikir dan melihat.

Diagnosis Leukositosis

Untuk mendiagnosis leukositosis, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan medis, gejala yang dirasakan, obat-obatan yang digunakan, dan riwayat alergi. Setelah itu, pemeriksaan darah akan dilakukan untuk mengetahui jumlah dan bentuk sel darah putih pasien.

Tes penunjang lainnya juga dapat dilakukan untuk membantu memastikan hasil diagnosis, termasuk pemeriksaan terhadap sumsum tulang belakang. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya leukositosis dan pilihan pengobatan yang paling sesuai. 

Pengobatan Leukositosis

Dalam mengobati keadaan leukostosis tergantung dari penyebab terjadinya leukositosis itu sendiri. Leukositosis yang banyak disebabkan oleh efek meminum obat obatan tertentu dan infeksi akan sembuh dengan sendirinya bila penyebabnya sudah disembuhkan. 

Namun bila penyebabnya bukan karena 2 faktor tersebut, umumnya dokter yang memeriksamu akan memberikan obat obatan berupa obat pengurang radang dan kadar asam dalam tubuh dan urin, cairan infus intravena untuk menambah kadar elektrolit dalam tubuh pasien serta melakukan tindakan leukapheresis guna mengurangi jumlah sel darah putih yang berlebih dalam tubuh si pasien tersebut.

Untuk itu perlu kamu ingat agar selalu mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat seperti buah dan sayuran dan higienis, hindari minuman yang disertai pemanis buatan seperti sirup, berolahraga setiap hari dan beristirahat dengan cukup agar metabolisme dalam tubuh bisa terjaga keseimbangannya.


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Eldridhe, L. Very Well Health (2019). Types and Function of White Blood Cells (WBCs) (https://www.verywellhealth.com/understanding-white-blood-cells-and-counts-2249217)
Inoue, S. Medscape (2018). Leukocytosis. (https://emedicine.medscape.com/article/956278-overview)
Weatherspoon, D. Healthline (2017). WBC (White Blood Cell) Count. (https://www.healthline.com/health/wbc-count)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app