L-Carnitine: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Mei 6, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 3 menit

L-carnitine merupakan turunan asam amino alami yang sering dikonsumsi sebagai suplemen. Suplemen tersebut biasanya digunakan untuk menurunkan berat badan dan mungkin memiliki dampak pada fungsi otak.

Seperti yang Anda ketahui, L-carnitine merupakan suplemen nutrisi dan makanan.

Suplemen tersebut memainkan peran penting dalam produksi energi dengan mengangkut asam lemak ke sel mitokondria. Mitokondria yang bertindak sebagai mesin di dalam sel, membakar lemak untuk menciptakan energi yang dapat digunakan.

Tubuh Anda dapat menghasilkan L-carnitine dari asam amino lisin dan metionin. Agar tubuh memproduksi L-carnitine dalam jumlah yang cukup, Anda juga membutuhkan banyak vitamin C.

Selain L-carnitine yang diproduksi dalam tubuh, Anda juga dapat memperoleh jumlah kecil L-carnitine dengan mengkonsumsi produk hewani seperti daging atau ikan. 

Seorang vegan atau orang dengan masalah genetik tertentu mungkin tidak dapat memproduksi atau memperoleh cukup L-carnitine. Oleh karena itu mengkonsumsi suplemen L-carnitine penting sebagai nutrisi tambahan.

Manfaat Suplemen L-Carnitine

Suplemen L-carnitine umumnya efektif untuk mengatasi beberapa kondisi sebagai berikut:

Efek samping Suplemen L-Carnitine

L-carnitine kemungkinan aman bila dikonsumsi sampai 12 bulan, dan bila digunakan dalam bentuk suntikan, dengan persetujuan dari dokter. Suplemen ini dapat menyebabkan efek samping seperti beberapa hal sebagai berikut:

Suplemen L-carnitine juga dapat menyebabkan urin, napas, dan keringat menjadi bau amis.

Informasi penting Suplemen L-Carnitine

Kehamilan dan menyusui
Masih belum ada informasi yang cukup mengenai  keamanan suplemen L-carnitine jika dikonsumsi saat sedang hamil. Mengkonsumsi suplemen L-carnitine mungkin aman pada wanita menyusui jika dikonsumsi dalam jumlah yang disarankan.

Anak-anak
L-carnitine mungkin aman bila digunakan dengan tepat melalui oral atau intravena (dengan IV) dalam waktu jangka pendek.

Gagal ginjal
Menggunakan DL-carnitine telah dilaporkan dapat menyebabkan gejala-gejala seperti kelemahan otot dan mata layu ketika diberikan secara intravena (dengan IV)setelah proses dialisis. Namun suplemen L-carnitine tampaknya tidak memiliki efek tersebut.

Tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme)
Mengkonsumsi L-carnitine dapat memperburuk gejala hipotiroidisme.

Kejang
L-carnitine tampaknya dapat membuat kejang lebih mungkin terjadi pada orang yang pernah mengalami riwayat kejang sebelumnya. Jika Anda pernah mengalami kejang, sebaiknya jangan gunakan suplemen L-carnitine.

Dosis Suplemen L-Carnitine

Dosis standar L-carnitine adalah 500-2.000 mg per hari. Meskipun dosisnya bervariasi dari satu penelitian ke penelitian lainnya, berikut ini adalah dosis penggunaan untuk setiap jenis L-carnitine:

  • Acetyl-L-carnitine: Bentuk L-carnitine jenis ini terbaik untuk kesehatan dan fungsi otak. Dosis bervariasi mulai 600–2.500 mg per hari.
  • L-carnitine L-tartrate: Jenis L-carnitine ini paling efektif untuk performa saat olahraga. Dosis bervariasi mulai 1.000-4.000 mg per hari.
  • Propionyl-L-carnitine: Jenis L-carnitine ini baik digunakan untuk meningkatkan aliran darah pada orang-orang yang memiliki tekanan darah tinggi atau kondisi kesehatan lainnya. Dosis bervariasi mulai 400-1.000 mg per hari.

Penggunaan hingga 2.000 mg (2 gram) per hari tampaknya aman dan efektif dalam jangka waktu yang panjang.

Interaksi Suplemen L-Carnitine dengan Obat Lain

Berhati-hatilah dengan kombinasi suplemen L-carnitine dengan beberapa obat-obatan sebagai berikut:

  • Acenocoumarol (Sintrom): Acenocoumarol (Sintrom) digunakan untuk memperlambat pembekuan darah. L-carnitine dapat meningkatkan efektivitas acenocoumarol (Sintrom). Meningkatkan efektivitas acenocoumarol (Sintrom) dapat memperlambat pembekuan darah yang terlalu banyak.
  • Hormon tiroid: L-carnitine tampaknya dapat mengurangi seberapa baik hormon tiroid bekerja di dalam tubuh. Mengkonsumsi L-carnitine dengan hormon tiroid dapat menurunkan efektivitas hormon tiroid.
  • Warfarin (Coumadin): Obat Warfarin (Coumadin) digunakan untuk memperlambat pembekuan darah. L-carnitine dapat meningkatkan efek warfarin (Coumadin) dan meningkatkan kemungkinan memar dan pendarahan. Pastikan cek darah Anda secara teratur dan dosis warfarin yang Anda konsumsi mungkin perlu diubah.

7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
L-carnitine Uses, Benefits & Dosage. Drugs.com. (https://www.drugs.com/npp/l-carnitine.html)
L-Carnitine: Summary of Scientific Research. Examine.com. (https://examine.com/supplements/l-carnitine/)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app