Kram Perut: Penyebab, Bahaya, dan Pengobatannya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 20, 2019 Waktu baca: 4 menit
Kram Perut: Penyebab, Bahaya, dan Pengobatannya

Seseorang yang mengalami kram perut akan merasakan sakit perut yang luar biasa, melilit, seolah diremas-remas. Kadang sebentar muncul sebentar reda, jika dibuat grafik seperti bergelombang. Ketika rasa sakit itu datang tak jarang penderitanya memegang bagian perut sambil menekuk tubuh dan berteriak kesakitan.

Apa itu kram perut?

Kram perut, atau dalam istilah medis disebut colic abdomen, merupakan istilah umum yang menggambarkan rasa sakit perut melilit akibat kontraksi otot polos yang terdapat pada organ dalam rongga perut atau abdomen. Hal ini meliputi banyak organ, termasuk lambung, usus, kandung empedu, pankreas, esofagus, ginjal, ureter serta rahim dan juga organ reproduksi wanita lainnya.

Penyebab kram perut

Meskipun sebagian besar kasus kram perut disebabkan oleh penyakit ringan, namun kram yang parah kadang-kadang bisa menjadi tanda atau gejala dari kondisi yang lebih serius.

Kram perut yang ringan sampai sedang biasanya merupakan gejala dari masalah pencernaan atau menstruasi, namun rasa sakit yang lebih parah dapat disebabkan oleh kanker, peradangan organ, atau gangguan yang berhubungan dengan kehamilan.

Secara lebih lengkap, berikut penyebab kram perut yang mungkin Anda alami, yaitu:

1. Masalah pencernaan

Kram perut dapat disebabkan oleh infeksi, keganasan (kanker), peradangan, trauma, obstruksi, dan proses abnormal lainnya dari organ pencernaan. Kondisi yang relatif ringan seperti gangguan pencernaan dan stres dapat menyebabkan kram perut.

Di samping itu, kondisi lain yang lebih serius dan mengancam jiwa seperti trauma, radang usus buntu, dan kanker kolorektal juga dapat menyebabkan kram perut.

Berikut penyakit-penyakit atau kondisi medis yang menjadi penyebab kram perut, antara lain:

  • Penyumbatan usus atau obstruksi
  • Appendicitis (radang usus buntu)
  • Penyakit celiac, yaitu sensitivitas terhadap gluten dari gandum dan biji-bijian lain yang menyebabkan kerusakan usus)
  • Kanker kolorectal
  • Sembelit atau konstipasi
  • Intoleransi makanan atau alergi makanan
  • Keracunan makanan, seperti makanan yang mengandung kuman Salmonella penyebab tifus
  • Gastritis dan viral gastroenteritis (infeksi virus pada saluran pencernaan, juga disebut flu lambung atau flu usus)
  • Penyakit radang usus (termasuk penyakit Crohn dan colitis ulcerative) dan diverticulitis (radang kantong abnormal pada usus besar)
  • Irritable bowel syndrome (IBS, ketidaknyamanan pencernaan yang tidak menyebabkan kerusakan usus atau penyakit serius)
  • Penyakit hati (termasuk hepatitis, sirosis dan gagal hati) dan penyakit kandung empedu (termasuk batu empedu dan cholecystitis, radang kandung empedu)
  • Pankreatitis (radang pankreas)

2. Kram perut yang berkaitan dengan alat reproduksi wanita

Kram perut pada wanita memiliki kemungkinan penyebab yang lebih banyak karena perempuan memiliki organ reproduksi yang juga berpotensi menyebabkan kram perut. Antara lain:

  • Endometriosis (pertumbuhan lapisan endometrium yang tidak normal)
  • Kram menstruasi (nyeri haid)
  • Komplikasi kehamilan, seperti keguguran
  • Kista ovarium
  • Myoma (pertumbuhan jinak dari lapisan otot Rahim)
  • Adenomyosis
  • Tanda tanda Persalinan
  • Penyakit radang panggul (infeksi pada rahim dan tuba falopi)
  • Penyakit menular seksual (PMS)

3. Penyebab lainya

Kram perut juga bisa disebabkan oleh masalah dalam sistem tubuh selain saluran pencernaan dan organ reproduksi, termasuk:

  • Trauma abdomen
  • Aneurisma aorta abdominal (pembuluh darah yang  menggelembung dan rawan peceh)
  • Tumor abdomen, massa atau abses (kumpulan nanah yang disebabkan oleh infeksi)
  • Gagal jantung kongestif akut
  • Peritonitis (infeksi pada lapisan perut bagian dalam)
  • Infeksi kandung kemih
  • Penyakit ginjal (termasuk batu ginjal dan gagal ginjal)
  • Efek samping obat-obatan (seperti obat-obat kemoterapi, antibiotik, dan natrium fosfat)
  • Akibat olahraga berlebihan
  • Stres, kecemasan atau ketakutan
  • Eksposur zat beracun (konsumsi bahan kimia beracun atau tanaman beracun, atau gigitan serangga beracun)
  •  Dehidrasi karena keinginan untuk minum cairan menurun atau kehilangan cairan akibat diare dan demam
  • Hepatic encephalopathy (kebingungan dan perubahan lain yang dapat menyebabkan koma)
  • Infertilitas (kemandulan)
  • Gagal ginjal
  • Gagal hati
  • Keguguran
  • Kekurangan nutrisi dan vitamin karena tidak nafsu makan
  • Penyebaran kanker
  • Penyebaran infeksi

Waspadai risiko komplikasi kram perut

Komplikasi kram perut dapat bersifat progresif (semakin lama dapat semakin memburuk) dan bervariasi tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Karena kram perut dapat disebabkan oleh penyakit serius, kegagalan untuk mencari pengobatan dapat mengakibatkan komplikasi dan kerusakan permanen. 

Oleh karena itu, segera periksalah ke dokter jika Anda mengalami kram perut yang terus-menerus atau gejala yang tidak biasa lainnya. Setelah penyebabnya ditemukan, ikutilah rencana pengobatan yang dianjurkan oleh dokter sehingga dapat membantu mengurangi komplikasi atau bahaya potensial kram perut antara lain:

Cara mengobati kram perut

Pengobatan kram perut akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Berikut berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengobati kram perut, antara lain:

  • Minum obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas, contohnya paracetamol dan ibuprofen. Hati-hati penggunaan terutama pada orang dengan kondisi tertentu, seperti ulkus, radang usus buntu dan penyakit hati.
  • Minum obat maag atau antasida, apabila kram perut disebabkan oleh penumpukan gas atau gangguan pencernaan.
  • Tempelkan bantalan pemanas atau botol berisi air panas pada perut, untuk mengobati kram perut terutama pada kram menstruasi.
  • Untuk penyakit yang belum ditemukan obatnya, seperti IBS, dokter biasanya meresepkan obat antispasmodic untuk mengurangi pergerakan usus yang berlebihan atau antidiare untuk meringankan gejala yang ada.

Namun ingat, bila Anda mengalami kram perut parah atau berkepanjangan, muntahsembelit, atau BAB berdarah maka harus memeriksakannya ke dokter.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Sharp stomach pain that comes and goes: 10 causes. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/325078.php)
Stomach Spasms: Causes, Treatment, Home Remedies, and More. Healthline. (https://www.healthline.com/health/stomach-spasms)
Stomach Cramps: What Causes Them and How to Treat Them. WebMD. (https://www.webmd.com/digestive-disorders/stomach-cramps)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app