Kanker Esofagus - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 5, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Mar 26, 2019 Waktu baca: 4 menit

Apakah Kanker Esofagus Itu?

Esofagus adalah struktur otot menyerupai tabung yang berada di sepanjang tenggorokan hingga lambung. Kanker esofagus biasanya bermula pada sel di bagian dalam esofagus kemudian menyebar ke sepanjang organ hingga ke titik pertemuan esofagus dengan lambung. 

Kanker ini merupakan penyakit penyebab kematian nomer 6 di seluruh dunia. Laju insidennya bervariasi di area geografi yang berbeda. Di beberapa area, kanker esofagus banyak disebabkan oleh konsumsi alkohol dan merokok.

Terdapat dua jenis kanker esofagus berdasarkan tipe sel yang terjangkit kanker, yaitu sel kanker skuamosa dan adenokarsinoma. Sel kanker skuamosa terjadi ketika kanker bermula pada bagian sel yang tipis dan datar di sepanjang permukaan esofagus bagian atas atau tengah. 

Kanker esofagus jenis ini adalah yang paling banyak terjadi di dunia. Sedangkan adenokarsinoma adalah kanker yang bermula pada kelenjar penghasil mukus (lendir) di esofagus bagian bawah. 

Mukus yang dihasilkan oleh esofagus berperan untuk memudahkan pergerakan makanan menuju lambung. Tipe adenokarsinoma dipercaya terjadi karena adanya keterkaitan dengan paparan asam lambung pada esofagus bagian bawah.

Apakah Penyebab Kanker Esofagus? 

Penyebab Kanker Esofagus

Penyebab terjadinya kanker esofagus masih belum diketahui dengan jelas. Adanya mutasi genetik pada sel-sel esofagus diperkirakan menjadi penyebab kuat terjadinya kanker karena mutasi tersebut menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak normal dan tidak terkontrol.

Faktor risiko:

  • Mempunyai riwayat penyakit refluks gastro-esofagus (gastroesophageal reflux disease/GERD)
  • Mempunyai riwayat kondisi Barrett’s esophagus, yaitu kondisi kerusakan esofagus akibat GERD
  • Mempunyai riwayat achalasia, yaitu kondisi otot pada bagian bawah esofagus yang tidak dapat merelaksasi dengan sempurna
  • Merokok
  • Obesitas
  • Konsumsi alkohol
  • Kebiasaan mengkonsumsi minuman panas
  • Kurang konsumsi buah dan sayuran
  • Laki-laki mempunyai risiko 3 kali lebih tinggi daripada perempuan
  • Ras Asia lebih sering mengidap kanker esofagus jenis sel skuamosa
  • Usia lebih dari 45 tahun

Tanda dan Gejala

  • Kesulitan menelan (disfagia)
  • Berat badan menurun tanpa sebab yang jelas
  • Nyeri dada, rasa tertekan atau terbakar
  • Gangguan pencernaan
  • Rasa panas pada perut
  • Batuk dan suara serak yang tidak mereda
  • Sering tersedak saat makan
  • Makanan yang tertelan, kembali ke esofagus (tenggorokan)
  • Rasa lelah

Stadium Kanker Esofagus

  • Stadium in situ. Pada stadium ini, sel-sel kanker telah menempel di permukaan esofagus namun belum menempus lapisan dalam esofagus.
  • Stadium 1. Pada stadium ini, kanker telah menembus lapisan pertama esofagus, dan dapat menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya.
  • Stadium 2. Pada stadium ini, sel kanker sudah menyebar pada lapisan esofagus yang lebih dalam dan mungkin menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya.
  • Stadium 3. Pada stadium ini, sel kanker sudah menyebar pada lapisan esofagus paling dalam dan juga ke organ lain serta kelenjar getah bening sekitarnya.
  • Stadium 4. Pada stadium ini, sel kanker sudah menyebar ke berbagai organ di dalam tubuh (metastasis).

Komplikasi

Pencegahan Kanker Esofagus

  • Berhenti merokok
  • Mengurangi konsumsi alkohol
  • Konsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan
  • Menjaga berat berat badan dari obesitas

Bagaimana Pengobatan Kanker Esofagus?

Diagnosis

Dokter akan menanyakan rincian riwayat medis, gejala serta melakukan pemeriksaan fisik. Sejumlah rangkaian tes penunjang juga akan dilakukan untuk membantu memastikan diagnosis, meliputi:

  • Endoskopi. -untuk melihat adanya kanker atau iritasi pada esofagus.
  • Biopsi. Pengambilan sampel jaringan yang dilakukan bersamaan dengan prosedur endoskopi dan diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
  • Gastroskopi. Jika pasien positif didiagnosis menderita kanker esofagus, dokter akan melakukan perkiraan derajat penyebaran kanker. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan gastroskopi untuk melihat penyebaran kanker pada dinding esofagus. 
  • Ultrasonografi, CT scan, atau PET scan.

Pengobatan

Pilihan terapi atau penangan kanker esofagus akan bergantung pada karakteristik kanker, misalnya stadium, usia pasien, dan kondisi umum lainnya.

  • Operasi menjadi pilihan apabila ukuran kanker kecil dan belum menyebar. Dokter akan melakukan pembedahan minimal untuk mengankat jaringan kanker.
  • Kemoterapi, merupakan terapi menggunakan zat kimia untuk membunuh sel kanker. Terapi ini diberikan sebelum atau sesudah operasi. Kemoterapi dapat juga diberikan sebagai kombinasi dengan terapi radiasi. Bagi pasien kanker stadium lanjut, kemoterapi biasanya menjadi pilihan tunggal untuk meredakan dan meringankan gejala yang disebabkan oleh kanker. Efek samping kemoterapi antara laingt;rambut rontok, mual, muntah, kelelahan, nyeri, dan nyeri saraf.
  • Radiasi merupakan terapi pilihan untuk kasus kanker esofagus yang dapat dilakukan sebelum atau setelah operasi untuk mencegah kekambuhan. Atau dilakukan sebelum operasi untuk mengecilkan tumor agar pengangkatan dapat lebih mudah. Sama seperti kemoterapi, terapi radiasi bertujuan untuk meredakan dan meringankan gejala kanker stadium lanjut, misalnya ketika sel kanker membesar dan menyumbat pergerakan makanan menuju lambung. Lama terapi radiasi biasanya berkisar antara 2 – 6 minggu. Efek samping yang muncul antara lain kulit terasa terbakar, nyeri atau kesulitan menelan, dan kerusakan organ sekitar esofagus akibat radiasi sinar X.
  • Terapi bertarget (targeted therapy) yaitu penggunaan obat yang dapat menyerang protein HER2 pada permukaan sel kanker yang berperan dalam pertumbuhan sel kanker. Terapi ini digunakan pada kanker esofagus yang berukuran kecil
  • Imunoterapi yaitu penggunaan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker
  • Terapi fotodinamik yaitu penggunaan cahaya laser khusus untuk membunuh sel kanker
  • Elektrokoagulasi yaitu penggunaan gelombang elektrik untuk menghancurkan sel kanker
  • Krioterapi yaitu teknik pembekuan sel kanker untuk mengecilkan ukuran sel kanker sebelum dilakukan pengangkatan

Semakin awal kanker esofagus terdeteksi, semakin tinggi prosentase kesembuhannya. Akan tetapi, sering kali kanker esofagus ditemukan pada stadium lanjut. Kondisi kanker yang belum menyebar ke organ lain juga meningkatkan prosentase kesembuhan.


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Henderson, R. Patient (2014). Oesophageal Cancer. (https://patient.info/doctor/oesophageal-cancer-pro)
Mayo Clinic (2018). Diseases and Conditions. Esophageal Cancer. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/esophageal-cancer/symptoms-causes/syc-20356084)
NHS Choices UK (2016). Health A-Z. Oesophageal Cancer. (https://www.nhs.uk/conditions/oesophageal-cancer/)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app