Kolik - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 22, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 5 menit

Bayi menangis bisa karena banyak hal. Entah karena merasa lapar, kedinginan, kepanasan, atau karena risi popoknya sudah penuh sehingga harus diganti. Anda mungkin akan langsung menyuapi, membersihkan popoknya, dan menenangkan si kecil. Namun bila Anda sudah melakukan semua hal tersebut tapi bayi masih saja menangis, bisa jadi si kecil terkena kolik.

Apa itu kolik?

Kolik adalah kondisi ketika bayi menangis terus-menerus tanpa alasan yang jelas. Gangguan ini bisa terjadi sejak anak lahir sampai usia 3-4 bulan. Saat terkena kolik, bayi biasanya akan menangis lebih dari 3 jam sehari dan paling sedikit 4 hari dalam seminggu.

Bayi menangis itu wajar. Menangis adalah salah satu cara bayi untuk mengekspresikan kebutuhan dan keinginannya. Entah karena lapar, haus, popoknya basah, atau membutuhkan perhatian dari ibu dan ayahnya.

Namun, bayi yang menangis karena kolik berbeda dengan nangis biasa. Bayi yang terkena kolik akan menangis terus-terusan tanpa alasan yang jelas dan tidak bisa berhenti dengan berbagai cara.

Faktanya, kolik adalah kondisi umum pada 1 dari 5 bayi selama beberapa bulan pertamanya. Meskipun menyebabkan bayi menangis, kolik bukanlah suatu kondisi yang membahayakan dan tidak memiliki efek jangka panjang. Yang terpenting, tetap berikan makan untuk si kecil secara normal supaya berat badannya terus bertambah.

Walaupun lebih banyak terjadi pada bayi, orang dewasa juga bisa terkena kolik. Namun bedanya, kolik pada orang dewasa ditandai dengan rasa sakit yang datang dan pergi, lalu perlahan-lahan mereda.

Mengenai kolik

Jenis

Istilah kolik memang lebih umum dikaitkan dengan gangguan kesehatan bayi. Namun, ada juga beberapa jenis kolik lainnya, yaitu:

  • Kolik ginjal

Sakit perut yang umumnya disebabkan oleh batu ginjal atau kandung kemih. Gejalanya meliputi sakit saat buang air kecil, kencing berdarah, urine berbau busuk, mual, dan muntah.

Nyeri akibat kolik ginjal bisa terjadi di bagian tubuh mana saja, tergantung dari letak batu ginjal itu berada. Rasa sakitnya dapat berlangsung terus-menerus atau datang pada waktu tertentu.

  • Kolik bilier

Rasa sakit yang disebabkan oleh batu empedu yang memblokir saluran dari kantong empedu ke pankreas atau hati. Gejalanya berupa nyeri di sisi kanan bawah tulang dada menuju tengah perut. Raasa sakitnya bisa meningkat dari waktu ke waktu, tapi tidak lebih dari beberapa jam. 

  • Kolik usus

Kolik usus adalah nyeri seperti kram yang berasal dari usus halus maupun usus besar. Kondisi ini disebabkan oleh sumbatan pada usus yang membuat makanan dan cairan tidak bisa melewati usus.

Penyumbatan dapat terjadi karena adanya jaringan parut di perut, ganggaun radang usus seperti penyakit Crohn, atau peradangan pada usus besar. Gejala kolik usus berupa sakit perut, susah buang air besar, susah kentut, muntah, dan penurunan nafsu makan.

Penyebab

Penyebab kolik pada bayi belum diketahui secara pasti. Para ahli menduga kolik terjadi akibat adanya masalah pada usus karena:

  • Alergi atau sensitivitas makanan
  • Makan berlebih atau kekurangan
  • Sendawa yang muncul tiba-tiba
  • Gangguan pada sistem pencernaan

Penyebab kolik juga bisa berasal dari sistem saraf bayi yang belum matang sepenuhnya. Hal ini dapat membuat bayi sangat sensitif terhadap rangsangan seperti suara bising, suhu, dan cahaya. 

Baca Selengkapnya: Penyebab Kolik Pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Sementara itu, kolik pada orang dewasa biasanya disebabkan oleh kontraksi otot pada organ pencernaan yang tersumbat. Baik di usus halus, usus besar, rektum, kantong empedu, dan di saluran kemih seperti ginjal atau ureter. 

Gejala

Kolik mempunyai gejala yang mirip dengan gejala gangguan usus. Berikut ini tanda dan gejala kolik pada bayi, yaitu:

  • Bayi menangis terus-menerus sampai wajahnya kemerahan.
  • Bayi menangis di waktu yang sama setiap hari, umumnya saat sore atau malam hari.
  • Gerak-gerik bayi gelisah, seperti otot perut menegang, tangan mengepal, lutut diangkat, dan punggung melengkung.
  • Perut bayi tampak buncit.
  • Bayi sering kentut.
  • Tidur tidak nyenyak.

Pencegahan kolik

Karena penyebabnya belum diketahui secara pasti, maka tidak ada cara khusus yang dapat mencegah kolik pada bayi. Namun, risiko kolik bisa dicegah dengan memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, lalu dilanjutkan hingga 2 tahun. Hindari memberikan susu formula terlalu dini, karena kandungan protein susu sapi dapat meningkatkan risiko kolik pada beberapa bayi.

Sedangkan pada orang dewasa, kolik bisa dicegah dengan menjaga kesehatan saluran pencernaan dan kandung kemih. Langkah-langkah yang harus dilakukan di antaranya:

  • Perbanyak makanan yang kaya serat, seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.
  • Penuhi kebutuhan cairan minimal 8 gelas air setiap hari.
  • Hindari makanan berlemak tinggi.
  • Turunkan berat badan, bila Anda mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Pengobatan kolik

Meskipun tidak berbahaya, kolik pada bayi tetap perlu ditangani lebih lanjut. Pasalnya, bayi yang menangis dalam waktu lama juga bisa menandakan semacam tekanan fisik pada bayi.

Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mencari tahu penyebab bayi menangis. Bila memang disebabkan oleh kolik, maka dokter akan memberikan tips dan strategi khusus untuk menenangkan bayi Anda. 

Dokter tidak merekomendasikan obat jenis apapun untuk mengatasi kolik pada bayi. Dokter biasanya akan menganjurkan tips berikut ini:

Simethicone adalah sejenis obat yang dapat membantu mengeluarkan gas berlebih dalam perut bayi. Obat ini bekerja dengan menyatukan gelembung-gelembung kecil gas di dalam lambung bayi, lalu dikeluarkan dengan bersendawa atau melewati angin. Hal ini dapat membantu meringankan sakit perut pada bayi.

Dokter mengajurkan Anda untuk memberikan 2,5 mililiter (ml) Simethicone untuk bayi setelah menyusui. Obat ini dapat diberikan langsung ke bayi, dicampurkan ke susu, atau lewat suntikan.

  • Laktase

Laktase adalah enzim yang berfungsi untuk memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Terkadang, obat tetes laktase bisa membantu meredakan kolik pada bayi. Sebelum menggunakan ini, sebaiknya konsultasikan ke dokter mengenai dosis maupun aturan minum obat yang tepat untuk si kecil.

Selain dengan obat, Anda juga bisa membantu menenangkan bayi menangis karena kolik dengan cara berikut ini:

  • Gendong dan timang-timang si kecil sampai lebih tenang, kalau perlu ajak ia jalan-jalan dengan kendaraan. Sekarang ini juga sudah banyak ayunan bayi atau baby bouncer yang sedikit banyak bisa membantu Anda. Yang terpenting, pastikan si kecil menggunakan sabuk pengaman dan baca instruksinya baik-baik.
  • Gunakan dot bayi untuk menenangkan bayi.
  • Pijat bayi pelan-pelan.
  • Tepuk-tepuk punggung bayi.
  • Nyalakan mesin white noise yang bisa menenangkan bayi. Bisa juga dengan suara vacuum cleaner atau pengering baju.
  • Bila Anda masih menyusui, hindari makanan tertentu yang bisa memicu alergi atau perut sensitif pada bayi. Contohnya produk susu, kafein, bawang, kubis, susu sapi, kacang-kacangan, telur, atau kedelai.
  • BIla si kecil minum susu formula, pilihlah susu dengan formula terhidrolisis. Jenis susu ini mengandung protein kasein atau whey dalam bentuk yang lebih kecil, sehingga lebih mudah dicerna oleh bayi.

Sementara pada orang dewasa, pengobatan kolik tergantung pada ukuran, lokasi batu empedu atau batu ginjal, dan keparahan penyakitnya. Kolik pada orang dewasa diatasi dengan obat pereda nyeri, obat antiradang, atau operasi.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app