Thyroid - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 15, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Apr 10, 2019 Waktu baca: 6 menit

Kelenjar Gondok dan Serba-Serbinya

Mengatur metabolisme tubuh, denyut jantung, pertumbuhan, kadar kalsium dalam darah dan fungsi seksual tubuh merupakan beberapa peran yang dimainkan oleh kelenjar gondok. 

Kelenjar yang berbentuk kupu-kupu ini merupakan salah satu organ penting dalam tubuh kita yang sangat kita perlukan. Melalui artikel singkat ini, mari kita pelajari bersama kelenjar multitasker ini. 

Apa itu kelenjar gondok?

Kelenjar gondok atau dikenal pula sebagai kelenjar tiroid merupakan kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak pada leher, sedikit di bawah jakun dan terbungkus selaput. Kelenjar ini memiliki lobus kanan dan kiri yang dihubungkan oleh bagian yang dinamakan isthmus. 

Kelenjar gondok merupakan kelenjar endokrin terbesar dalam tubuh manusia. 

Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang tidak memiliki saluran tersendiri dan produk dari kelenjar langsung beredar dalamgt;pembuluh darah. Pada orang dewasa, kelenjar ini berbobot sekitar 25 gram, di mana ukuran setiap lobus sekitar 5 cm x 3 cm x 2 cm dengan isthmus setinggi dan selebar 1,25 cm. 

Kelenjar ini umumnya ditemukan berukuran sedikit lebih besar pada wanita dan kehamilan meningkatkan ukurannya.

Fungsi Kelenjar Gondok

Fungsi utama kelenjar gondok adalah memproduksi hormon tiroid yaitu Triiodothyronine (T3) dan Thyroxine (T4) serta Kalsitonin. Zat yang berperan penting dalam produksi T3 dan T4 adalah Yodium. T3 dan T4 berperan dalam berbagai fungsi tubuh, antara lain sebagai berikut.

Metabolisme

Hormon tiroid meningkatkan metabolisme basal tubuh dan berpengaruh pada hampir semua jaringan tubuh seperti nafsu makan, penyerapan zat-zat tertentu dan pergerakan usus. Pada metabolisme gula, hormon tiroid meningkatkan penyerapan di usus, transportasi gula ke dalam sel serta pemecahannya. Selain itu, T3 dan T4 berperan pula dalam pemecahan lemak dan peningkatan kadar free fatty acid.

Jantung dan Pembuluh Darah

Hormon tiroid meningkatkan frekuensi dan juga kekuatan denyut jantung. Selain itu, terjadi pula peningkatan frekuensi nafas, pengambilan serta pemanfaatan oksigen. Semua ini berujung pada peningkatan aliran darah dan juga suhu tubuh.

Pertumbuhan dan Perkembangan

Hormon tiroid sangat vital perannya dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Hormon ini meningkatkan laju pertumbuhan pada masa pertumbuhan dan sel-sel otak yang sedang berkembang merupakan salah satu target utama T3 dan T4. Lebih lanjut, hormon tiroid berperan penting dalam pematangan otak janin dalam kandungan.

Fungsi Lainnya

Hormon tiroid juga berperan dalam pengaturan siklus menstruasi pada wanita, libido, pola tidur dan proses berpikir.

Hormon lain yang diproduksi kelenjar gondok adalah Kalsitonin. Hormon ini berfungsi meregulasi kadar kalsium dalam darah. Hormon ini merangsang terjadinya pemasukan kalsium dari darah ke dalam sel dan mengurangi aktivitas sel osteoklast yang berfungsi menghancurkan jaringan tulang. 

Kerja Kalsitonin berlawanan dengan hormon paratiroid yang diproduksi kelenjar paratiroid.

Regulasi Hormon Tiroid

Kelenjar gondok tidak bekerja sendiri dalam mengatur berbagai fungsi tubuh. Produksi hormon T3 dan T4 diatur pula oleh otak. 

Bagian otak kita yang dinamakan Hypophisis anterior menghasilkan Thyroid Stimulating Hormone (TSH) yang akan merangsang bagian lain bernama Hypothalamus untuk mengeluarkan Thyrotropin Releasing Hormone (TRH) yang pada akhirnya akan merangsang kelenjar gondok untuk memproduksi dan mengeluarkan hormon tiroid. 

Sistem regulasi ini dimaksudkan untuk mempertahankan kadar hormon tiroid yang cukup untuk menjalankan fungsi-fungsi tubuh dengan baik. 

Pada manusia sehat, kadar hormon tiroid yang terlalu tinggi di dalam darah akan merangsang berkurangnya TSH dan TRH dan sebalikny bila kadar hormon tiroid dalam tubuh kurang, pengeluaran TSH dan TRH akan meningkat.

Penyakit-penyakit pada Kelenjar Gondok

Seperti halnya organ lain dalam tubuh kita, kelenjar gondok pun dapat mengalami gangguan fungsi dan juga perubahan jaringan. Sebelum membahas beberapa contoh penyakit yang sering terjadi pada kelenjar ini, akan dibahas terlebih dahulu mengenai gejala pada kelenjar gondok. Gejala-gejala yang umum dijumpai pada kelainan kelenjar gondok adalah sebagai berikut.

Hipertiroidisme

Hipertiroidisme merupakan produksi hormon tiroid yang berlebihan yang menyebabkan gejala-gejala seperti penurunan berat badan, peningkatan nafsu makan, insomnia, berkurangnya toleransi terhadap panas, tremor, jantung berdegup kencang dan kecemasan. Selain itu dapat pula ditemukan nyeri dada, mencret, rambut rontok dan kelemahan otot.

Hipotiroidisme

Hipotiroidisme adalah berkurangnya produksi hormon tiroid. Gejala yang sering dijumpai antara lain peningkatan berat badan, rasa lelah, sulit buang air besar, menstruasi dengan perdarahan yang banyak, rambut rontok, berkurangnya toleransi terhadap dingin, dan irama jantung yang lambat

Nodul atau Benjolan

Kebanyakan benjolan pada kelenjaar gondok tidak menimbulkan keluhan dan bukan keganasan. Benjolan jinak contohnya antara lain merupakan kista, benjolan koloid, dan adenoma tiroid (tumor jinak sel kelenjar gondok). 5% dari benjolan yang ditemukan pada kelenjar gondok dapat merupakan kegansan yang timbul dari sel kelenjar gondok sendiri maupun penyebaran dari keganasan di tempat lain. 

Ketika didapatkan benjolan pada kelenjar gondok, diperlukan tes fungsi tiroid untuk menentukan kadar hormon tiroid dan juga sejumlah pemeriksaan lainnya seperti USG dan szintigrafi untuk menentukan apakah benjolan tersebut jinak atau ganas.  

Pembesaran Kelenjar Gondok

Pembesaran kelenjar gondok lazim disebut goitre atau struma. Pembesaran ini ditemukan pada sekitar 5% populasi dan merupakan tanda dari kelainan ataupun penyakit pada kelenjar gondok.

Terkadang, kelenjar gondok dapat membesar hingga menekan kerongkongan dan tenggorokan dan juga meluas sampai belakang tulang dada. Mencari penyebab dasar dan pemeriksaan fungsi tiroid penting untuk menentukan pengobatan pembesaran kelenjar gondok ini

Beberapa penyakit kelenjar gondok yang sering dijumpai antara lain adalah sebagai berikut.

Tiroiditis atau Peradangan Kelenjar Gondok

Perdangan dapat terjadi pada jaringan tubuh manapun termasuk pada kelenjar gondok. Salah satu peradangan kelenjar gondok adalah Hashimoto’s Thyroiditis yang merupakan penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel kelenjar gondok sehingga menimbulkan kerusakan pada kelenjar gondok. Gejala yang dijumpai adalah tanda dan gejala hipotiroidisme. Penyakit ini lebih umum terjadi pada wanita.

Keganasan

Keganasan umunya lebih sering ditemukan pada wanita dan dapat berkembang dari berbagai jenis sel yang ada dalam kelenjar gondok. Masing-masing keganasan memiliki karakteristiknya tersendiri. Tetapi secara prinsip, penting untuk menemukannya secara dini dan menjalani pengobatan yang optimal. Tanda pertama yang ditemukan umumnya adalah adanya benjolan pada leher yang tidak nyeri. Pengobatan keganasan kelenjar gondok adalah dengan mengambil sebagian atau seluruh kelenjar gondok melalui operasi dan atau dengan radioterapi menggunakan yodium. Pengobatan ini umumnya diikuti dengan pemberian Thyroxine untuk menggantikan fungsi hormon tiroid dalam tubuh.

Kelainan Bawaan

Kelainan bawaan pada kelenjar gondok antara lain adalah ditemukannya kista thyroglossal dan timbulnya hipotiroidisme bawaan. Hipotiroidisme pada masa tumbuh kembang dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan fisik maupun perkembangan otak. Karenanya substitusi hormon tiroid dengan Levothyroxine sangatlah penting. Kelainan bawaan lain adalah Thyroid Dysgenesis yang dapat ditemukan dalam berbagai bentuk seperti tidak ditemukannya kelenjar gondok atau kelenjar gondok yang terletak di lokasi yang tidak semestinya. Umumnya kelainan bawaan ini tidak menimbulkan keluhan.

Kekurangan Yodium

Kekurangan yodium dari sumber bahan makanan dapat menyebabkan goitre yang menyebabkan berkurangnya produksi hormon tiroid dan diikuti oleh gejala-gejala hipotiroidisme. Dahulu ini merupakan penyakit yang lebih umum, terutama di daerah pegunungan di mana sulit untuk mendapatkan yodium dari bahan makanan. Untuk membantu mengatasi hal tersebut, garam yang kita konsumsi ditambahkan yodium untuk memastikan kita mendapatkan sejumlah yodium yang cukup.

Grave’s Disease

Penyakit ini merupakan penyebab tersering dari hipertiroidisme dan merupakan penyakit dengan dasar autoimun. Sistem kekebalan tubuh menyerang reseptor TSH sehingga produksi hormon tiroid meningkat dan menimbulkan gejala-gejala hipertiroidisme. Pada penyakit ini sering ditemukan mata yang tampak menonjol yang dinamakan Grave’s Ophthalmopathy. 

Pemeriksaan Kelenjar Gondok

Pemeriksaan kelenjar gondok dimulai dengan mencermati apakah kita mengalami gejala-gejala yang umum ditemukan pada penyakit pada kelenjar gondok seperti hipertiroidisme, hipotiroidisme, adanya benjolan ataupun adanya pembesaran di daerah leher. 

Selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan keluhan-keluhan tersbut dan bila ditemukan adanya benjolan akan diperiksa besarnya, konsistensinya, batas-batasnya, apakah timbul nyeri atau tidak. 

Pemeriksaan laboratorium unutk menentukan fungsi kelenjar gondok umumnya dengan mengukur kadar hormon tiroid dan hormon lain yang meregulasinya seperti TSH dan TRH. 

Pemeriksaan lainnya yang dapat dilakukan adalah USG, Szintigrafi dan juga biopsi. Pemeriksaan apa saja yang harus dijalani tentunya dapat berbeda pada masing-masing pasien dan sangatlah penting untuk dibicarakan bersama dengan dokter yang merawat.

Sekilas sudah kita pelajari bersama mengenai kelenjar gondok yang berperan penting dalam banyak fungsi tubuh. 

Bila kamu merasakan keluhan-keluhan yang sering dijumpai pada penyakit-penyakit kelenjar gondok, janganlah ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar kamu dapat menjalani pemeriksaan dan bila diperlukan mendpatkan pengobatan yang optimal.


2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app