Tiroiditis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 8, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Berbicara soal gangguan pada kelenjar tiroid, Anda tentu lebih awam dengan penyakit gondok. Selain itu, Anda juga harus mewaspadai berbagai penyakit lain yang terjadi akibat masalah pada kelenjar tiroid. Salah satunya adalah tiroiditis. Sudah pernah mendengar tentang penyakit ini? Cari tahu lebih lanjut mengenai penyebab dan gejala tiroiditis berikut ini.

Apa itu tiroiditis ?

Tiroiditis adalah istilah medis yang diidentifikasikan untuk pembengkakan atau peradangan pada kelenjar tiroid. Tiroiditis itu sendiri merupakan luka pada mulut yang membuat kadar hormon tiroid menjadi lebih tinggi atau rendah di dalam darah. 

Hormon tiroid adalah salah satu hormon penting dalam tubuh. Hormon tiroid berfungsi untuk mengatur pertumbuhan, metabolisme tubuh, mengontrol detak jantung, suhu, dan mengolah makanan menjadi energi di dalam tubuh.

Mengenai tiroiditis

Penyebab

Penyebab tiroiditis dibagi berdasarkan jenis-jenisnya, antara lain:

  • Tiroiditis Hashimoto. Jenis tiroiditis Hashimoto merupakan penyakit autoimun yang paling sering terjadi. Kondisi ini menyebabkan sistem imun menyerang kelenjar tiroid, sehingga kelenjar tiroid tidak bisa memproduksi hormon tiroid yang cukup (hipotiroidisme).
  • Tiroiditis Postpartum. Penyebabnya dari penyakit autoimun yang terjadi pada wanita setelah melahirkan. Hormon tiroid dapat kembali normal dalam kurun waktu 12 bulan pasca melahirkan.
  • Silent tiroiditis. Penyebabnya juga dari penyakit autoimun. Namun pada kasus silent tiroiditis, kadar hormon tiroid akan jauh meningkat di atas normal.
  • Drug-induced tiroiditis. Pengobatan seperti obat kanker, litium, amiodaron, dan interferon juga bisa menyebabkan gangguan pada kelenjar tiroid yang menyebabkan tiroiditis.
  • Tiroiditis de Quervain. Penyebabnya adalah infeksi virus dan umumnya dialami perempuan usia 20-50 tahun.
  • Infeksi/akut. Tiroiditis yang dikarenakan infeksi bakteri tertentu ini sangat jarang terjadi.

Gejala

Tanda dan gejala tiroiditis terbagi menjadi gejala hipotiroidisme dan hipertiroidisme, antara lain:

  • Hipotiroidisme. Keluhan yang akan dialami adalah kelelahan, kelemahan otot, haus berlebih, sering buang air kecil, gatal, perubahan mood yang tidak stabil, cemas, gugup, mudah marah, kesulitan tidur, diare, sensitif terhadap suhu, hingga kehilangan gairah seksual.
  • Hipertiroidisme. Keluhan yang akan dialami adalah nyeri otot, kram otot, gangguan siklus menstruasi, kulit kering, rambut rontok, sensitif terhadap suhu, berat badan meningkat, konstipasi, depresi, dan sensasi kebas atau baal pada jari-jari tangan. 

Pencegahan tiroiditis

Karena penyebab tiroiditis berbeda-beda, maka pencegahan tiroiditis juga tergantung dari penyebabnya masing-masing. Namun secara umum, tiroiditis bisa dicegah dengan cara-cara berikut:

  • Menerapkan pola hidup sehat. Mengonsumsi banyak buah dan sayur serta makanan bergizi berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang infeksi.
  • Minum air putih, minimal 8 gelas atau setara dengan 2 liter air per harinya.
  • Rutin berolahraga, minimal 3-4 kali seminggu dengan intensitas olahraga ringan sampai sedang. Lakukan selama 30-45 menit sekali olahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Rutin memeriksakan diri ke dokter untuk memeriksakan kesehatan Anda secara menyeluruh. 

Pengobatan tiroiditis

Tiroiditis sendiri merupakan penyakit yang harus diperiksakan ke dokter guna memastikan penyebabnya. Sejumlah pemeriksaan yang dapat dilakukan seorang dokter bila Anda terkena tiroiditis adalah:

  • Pemeriksaan fisik. Berupa pemeriksaan fisik sederhana untuk memeriksakan keadaan kelenjar tiroid pada area leher yang mengalami keluhan.
  • Pemeriksaan darah. Pemeriksaan darah di laboratorium dilakukan untuk mengetahui apakah kelenjar tiroid benar mengalami gangguan.
  • USG, untuk mengetahui adanya kelainan atau gangguan pada struktur anatomi kelenjar tiroid ataupun hal lain yang dapat menyebabkan keluhan.
  • MRI. Bila dengan USG tidak ditemukan kelainan namun sakit perut tetap dirasakan, maka biasanya akan dilakukan MRI untuk memastikan penyebabnya.
  • Radioaktif. Tes radioaktif yodium berfungsi untuk mengukur kemampuan tiroid menyerap yodium.

Karena ada banyak jenis tiroiditis, maka pengobatan tiroiditis juga berbeda-beda. Hal ini sangat tergantung dari jenis tiroiditisnya sendiri, antara lain:

  • Tiroiditis Hashimoto. Pengobatannya menggunakan hormon tiroid pengganti seperti levotiroxine. Obat tersebut harus dikonsumsi seumur hidup dikarenakan penyebabnya yang merupakan penyakit autoimun. Tahap pembedahan hanya dilakukan jika dicurigai ada keganasan atau benjolan pada leher.
  • Tiroiditis Postpartum. Pengobatannya hampir sama dengan tiroiditis Hashimoto, yaitu dengan hormon pengganti.
  • Silent tiroiditis. Dikarenakan penyakit autoimun yang menjadi penyebabnya, maka diperlukan hormon tiroid pengganti sebagai pengobatannya.
  • Drug-induced tiroiditis. Penanganan pertama yang dilakukan adalah berhenti minum obat-obatan yang diduga menyebabkan tiroiditis. Pemberian antiinflamasi non-steroid dan steroid dapat diberikan dalam kasus ini.
  • Tiroiditis de Quervain. Pengobatannya berupa pemberian obat beta-blocker, antiinflamasi non steroid dan steroid, ataupun hormon tiroid pengganti jangka panjang.
  • Infeksi/akut. Pemberian antibiotik digunakan untuk menghilangkan bakteri pada tubuh.
  • Diet. Penderita tiroiditis mungkin membutuhkan aturan diet khusus. Tanyakan kembali pada dokter atau ahli gizi mengenai jenis makanan yang boleh dan harus dihindari ketika mengalami tiroiditis.

17 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Ratini, M. WebMD (2017). What is Thyroiditis? (https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-is-thyroiditis)
Kim, S. Healthline (2016). Radioactive Iodine Uptake Test. (https://www.healthline.com/health/radioactive-iodine-uptake)
Family Doctor (2018). Thyroiditis. (https://familydoctor.org/condition/thyroiditis/)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app