Kava: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Mei 16, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 3 menit

PERHATIAN: Kami tidak melayani pengiriman obat Kava. Informasi di bawah ini hanya merupakan ikhtisar mengenai obat Kava.

Mengenai Kava

Golongan: jual bebas

Kemasan: kapsul, botol, tablet, teh

Kandungan: Kavalactones, flavoKavain, zat  psikotropika

Manfaat Kava

Kava memiliki berbagai macam manfaat, antara lain mencegah kanker, mengatasi gangguan kecemasan karena mengandung 70% Kavalactones, mengatasi insomnia dan stress, serta mengurangi depresi, memperbaiki kondisi akibat gejala menopause (hot flashes).

Selain itu, Kava juga bisa mengatasi sakit kepala, epilepsi, CFS (Chronic Fatigue Syndrome), demam, TBC, ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), sakit otot, infeksi di saluran pernapasan, infeksi saluran kencing, pembengkakkan uterus, masalah menstruasi / haid, penyakit kulit, mempercepat penyembuhan luka, dan meningkatkan gairah seksual.

Efek samping Kava

Konsumsi Kava dalam jumlah normal dan jangka waktu yang pendek dapat menyebabkan kerusakan hati bahkan kematian. Gejala seseorang mengalami kerusakan hati antara lain mata dan kulut berwarna kekuningan, merasa lelah, dan urin yang berwarna gelap.

Selain itu, Kava juga tidak aman untuk dikonsumsi sebelum menyetir. Hal ini dapat membahayakan diri Anda karena Kava dapat mempengaruhi Anda dalam menyetir sehingga seringkali menyetir menjadi tidak stabil.

Dosis Kava

Untuk mengatasi gangguan kecemasan, Anda bisa menggunakan 50-100 mg ekstrak Kava (WS 1490), diminum 3 kali sehari selama 25 minggu. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan ekstrak Kava yang lain yaitu 400 mg ekstrak Kava jenis LI 150 dan diminum setiap hari selama 8 minggu.

Konsumsi 100-200 mg esktrak Kava ditambah suplemen kalsium selama 3 bulan juga bisa mengatasi gangguan kecemasan.

Interaksi Kava

  • Kava dapat berinteraksi dengan Alprazolam (Xanax)dan apabila Anda sedang mengonsumsi obat Alprazolam, sebaiknya Anda tidak sedang mengonsumsi Kava juga. Alprazolam dan Kava sama-sama dapat menyebabkan kantuk, sehingga apabila Anda mengonsumsi kedua obat ini secara bersamaan, Anda bisa mengalami rasa kantuk yang berlebihan.
  • Kava juga berinteraksi dengan obat penenang (sedative), seperti Clonazepam (Klonopin), Lorazepam (Ativan), Phenobarbital (Donnatal), Zolpidem (Ambien), dan yang lainnya. Hal ini disebabkan karena obat penenang dan Kava ini juga sama-sama bisa menyebabkan kantuk . Konsumsi kedua jenis obat ini secara bersamaan dapat menyebabkan rasa kantuk yang berlebihan.
  • Selain obat penenang dan Alprazolam, Kava juga dapat berinteraksi dengan Levodopa yang tugasnya untuk meningkatkan dopamine dalam otak, sedangkan Kava dapat menurunkan dopamine di otak, sehingga konsumsi Kava dapat menurunkan efektivitas kerja obat Levodopa bila dikonsumsi secara bersamaan.
  • Kava juga bisa berinteraksi dengan obat-obatan yang dicerna dan dipecah di hati. Kava dapat memperlambat kerja hati untuk memecah obat-obatan tersebut. Contoh obat-obatan yang dipecah di hati antara lain : Clozapine ,Clozaril, Flexeris, Luvox, Mexitil, Olanzapin, Tofranil, dan lain-lain.

Perhatian

Ibu hamil dan menyusui sebaiknya tidak mengonsumsi Kava terlebih dahulu. Kava dapat mempengaruhi uterus. Selain itu, senyawa kimia berbahaya dalam Kava dapat masuk melalui ASI dan mungkin melukai bayi yang sedang menyusu.

Sebaiknya penderita depresi juga tidak mengonsumsi Kava karena Kava dapat menyebabkan depresi menjadi lebih buruk.

Seseorang yang mempunyai riwayat penyakit hati sebaiknya menghindari konsumsi Kava. Kava dapat menyebabkan penyakit hati dan akan sangat beresiko bila penderita penyakit hati mengonsumsi Kava yang membuat penyakit hati semakin buruk.

Tidak ada juga yang menyarankan penderita Parkinson untuk mengonsumsi Kava. Hal ini disebabkan karena Kava dapat membuat penyakit Parkinson menjadi semakin parah.

Untuk pasien yang akan menjalani operasi, sebaiknya tidak mengonsumsi Kava 2 minggu sebelum jadwal operasi. Hal ini disebabkan  karena Kava dapat mempengaruhi kerja sistem saraf pusat dan dapat meningkatkan efek anestesi dan obat-obatan lain yang diberikan.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Kava: Benefits, Side Effects, Dosage, and Interactions. Verywell Mind. (https://www.verywellmind.com/kava-kava-what-you-need-to-know-89703)
Kava Uses, Benefits & Dosage. Drugs.com. (https://www.drugs.com/npp/kava.html)
Kava kava: Uses, benefits, risks, dosage, and interactions. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/324015)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app