Lorazepam: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Mar 15, 2019 Update terakhir: Okt 23, 2020 Tinjau pada Apr 15, 2019 Waktu baca: 6 menit

PERHATIAN: Kami tidak melayani pengiriman obat Lorazepam. Informasi di bawah ini hanya merupakan ikhtisar mengenai obat Lorazepam.

Lorazepam adalah nama obat generik Ativan, digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan dan untuk meringankan gejala kecemasan pada depresi. Lorazepam juga digunakan untuk mengobati insomnia (gangguan susah tidur), epilepsi (kejang), irritable bowel syndrome (IBS), dan gangguan agitasi akibat alcohol, dan mual dan muntah akibat pengobatan kanker.

Obat lorazepam termasuk ke dalam golongan benzodiazepines dan tersedia dalam kaplet oral, larutan dan suntikan.Pada sediaan injeksi, lorazepam diindikasikan untuk keadaan darurat untuk mengobati kejang epilepsi yang berkepanjangan.

Obat lorazepam juga diberikan sebelum tindakan bedah untuk menginduksi kantuk, meringankan kecemasan dan menurunkan kekhawatiran akibat tindakan yang akan dilakukan di ruang bedah.

Obat minum Ativan, dibuat oleh perusahaan obat valeant dan sudah disahkan oleh FDA (Food And Drug Administration) pada 1977. Obat minum generik lorazepam tersedia dan dipasarkan pada pada tahun 1985 oleh beberapa perusahaan obat. 

Larutan oral lorazepam yang bermerk Lorazepam intensol, dijual oleh Roxane. Beberapa perusahaan membuat larutan oral lorazepam generic dan injeksi.

Peringatan akan penggunaan Lorazepam

Jangan menggunakan lorazepam jika kamu alergi terhadap obat ini, alergi terhadap bahan-bahan pembuatannya atau alergi terhadap jenis benzodiazepine apapun termasuk Xanax, Librium, Tranxene, Valium, dan Serax.

Jangan menggunakan lorazepam jika kamu memiliki Glaucoma sudut tertutup

Lorazepam bisa membuatmu mengantuk dan membuat celaka jika diminum sesaat sebelum berkendara atau sesaat ingin mengoperasikan mesin. Obat ini biasanya diberikan untuk orang tua bersamaan dengan obat lain untuk menginduksi kantuk.

Lorazepam bisa membuat ketagihan, maka jangan diminum dengan dosis yang lebih tinggi atau waktu yang lebih lama dari yang dokter anda resepkan. Beberapa orang membentuk resisten terhadap Lorazepam, yang mana membuat efeknya menjadi kurang efektif.

Berhati-hati dalam kurun waktu 8jam setelah menggunakan Lorazepam Injeksi. Hindari berkendara, mengoperasikan mesin atau melakukan aktivitas yang membutuhkan perhatian dan kordinasi untuk satu atau 2 hari setelah menggunakan obat injeksi atau sampai kamu tidak mengantuk lagi. 

Hindari konsumsi alcohol 1 atau 2 hari setelah mendapatkan injeksi lorazepam.

Obat minum lorazepam atau larutan konsentrasi tidak direkomendasikan untuk anak di bawah 12 tahun. Beritahu dokter jika anda mengkonsumsi obat lain yang mempengaruhi system saraf pusat. Ini termasuk penenang,obat bius, obat anti depresi dan obat2an jenis narkotika.

Sebelum menggunakan Lorazepam, beritahu dokter anda jika anda memiliki :

  • Depresi
  • Masalah pernafasan
  • Riwayat kecanduan atau penyalahgunaan alkohol
  • Gangguan kepribadian
  • Masalah Liver atau Ginjal

Penyalahgunaan dan mabuk akibat Lorazepam

Karena bisa menyebabkan mabuk dan euphoria, Lorazepam adalah golongan benzodiazepines yang paling banyak disalahgunakan di Amerika. Lorazepam seharusnya hanya digunakan dalam kurun waktu yang singkat, jangan gunakan lorazepam dalam kurun waktu lebih dari 4 bulan tanpa saran dari dokter. 

Diskusikan dengan dokter Anda tentang penggunaan Lorazepam bersamaan dengan mengkonsumsi alcohol. Alkohol bisa memperburuk efek samping yang dihasilkan oleh Lorazepam, seperti mengantuk, kebingunan, dan tidak stabil.

Gejala “Sakau” Lorazepam

Setelah efek narkotik Lorazepam hilang, penggunanya mungkin mengalami gejala gejala penarikan dari suatu obat yang lebih dikenal dengan istilah “sakau”. Gejala tersebut meliputi :

  • Mudah marah
  • Gangguan sulit tidur
  • Cemas
  • Gelisah
  • Perilaku agresif
  • Depresi
  • Kejang

Dokter anda mungkin akan merekomendasikan anda untuk menurunkan dosis lorazepam secara bertahap, untuk mencegah gejala “sakau”. Orang yang mengkonsumsi Lorazepam seharusnya tidak berhenti secara tiba-tiba dalam penggunaan obat ini, kecuali dibawah pengawasan tenaga medis ahli

Lorazepam dan Kehamilan

Sebelum mengkonsumsi Lorazepam, katakan pada dokter anda jika anda sedang hamil. Pengobatan seperti Lorazepam mungkin mengakibatkan cacat bawaan pada kehamilan, khususnya pada trimester pertama kehamilan. 

Dan juga konsumsi lorazepam pada kehamilan dapat menyebabkan efek yang berbahaya untuk bayi yang baru lahir (kategori D). 

Beritahu dokter anda jika anda berencana untuk memberikan ASI sebelum dokter Anda meresepkan Lorazepam, karena menggunakan Lorazepam disaat yang bersamaan dengan menyusui dapat memberikan efek samping yang tidak diinginkan pada bayi.

Efek samping Lorazepam

Cari pengobatan darurat secepatnya jika kamu memiliki reaksi alergi atau gejala serius akibat penggunaan Lorazepam seperti :

  • Gatal gatal
  • Masalah pernafasan
  • Bengkak pada muka, bibir, lidah, atau tenggorokan

Efek samping yang paling umum pada Lorazepam tablet adalah :

  • Mengantuk
  • Pusing
  • Lemas
  • Tidak stabil

Efek samping yang paling umum pada Lorazepam injeksi adalah :

  • Tekanan darah rendah
  • Rasa mengantuk yang berlebihan
  • Sulit bernafas, pernafasan cepat dan perasaan tidak mendapat udara yang cukup

Kebanyakan efek samping Lorazepam muncul dan lebih parah saat pengobatan digunakan pada dosis tinggi. Bicarakan dengan dokter jika ada efek samping, khususnya efek samping yang parah dan tidak kunjung hilang.

Interaksi Lorazepam

Sebelum mengkonsumsi Lorazepam, beritahu dokter anda jika Anda menggunakan beberapa pengobatan seperti berikut :

  • Benzodiazepins seperti Xanax, Librium, Librax, Klonopin, Tranxene, dan Valium
  • Pil KB
  • Barbiturates, seperti Amytal, Fioricet, Butisol, Mebaral, Seconal, Nembutal, Luminal, Solfoton, or Seconal
  • Obat-obatan anti psikotik, seperti Abilify, Saphris, Thorazine, Clozaril, Prolixin, Haldol, Fanapt, Adasuve, Loxitane, Latuda, Serentil, Moban, Zyprexa, Symbyax, Invega, Trilafon, Orap, Seroquel, Risperdal, Mellaril, Navane, Stelazine, or Geodon
  • Obat tidur seperti Lunesta, Unisom, Rozerem, Sonata, or Ambien
  • Obat-obatan Narkotika Stadol, codeine, Lortab, Vicodin, Levo-Dromoran, Demerol, Dolophine, Methadose, morphine, Narcan, OxyContin, or Dar
  • Obat antidepresi Elavil, Etrafon, Asendin, Celexa, Anafranil, Norpramin, Sinequan, Lexapro, Prozac, Sarafem and others
  • Obat anti kejang seperti Depakote or Depakene
  • Obat sedasi alergi seperti Chlor-Trimeton or Benadryl
  • Obat bius
  • Probenecid
  • Theophylline (Theo-24, Uniphyl)
  • Aminophylline
  • Scopolamine (Transderm Scop)

Lorazepam dan Alkohol

Alkohol bisa memperburuk efek samping dari Lorazepam, seperti mengantuk, pusing, Tidak stabil dan pada keadaan serius, menyebabkan masalah pernafasan, koma dan bahkan kematian.

Toleransi tubuh seseorang terhadap alcohol akan berkurang dengan konsumsi lorazepam. Berhati-hati dalam kurun waktu 8jam setelah menggunakan Lorazepam Injeksi. 

Hindari berkendara, mengoperasikan mesin atau melakukan aktivitas yang membutuhkan perhatian dan kordinasi untuk satu atau 2 hari setelah menggunakan obat injeksi atau sampai kamu tidak mengantuk lagi. Hindari konsumsi alcohol 1 atau 2 hari setelah mendapatkan injeksi lorazepam.

Dosis Lorazepam

Dosis pada obat ini akan tergantung pada bentuk sediaannya : Obat oral, Cairan, atau suntikan. Gunakan Obat ini sesuai dengan resep dokter. Lorazepam tablet oral tersedia dengan dosis 0.5mg, 1mg, dan 2mg. 

Dokter anda mungkin meresepkan lorazepam 2 kali  sehari untuk kondisi seperti cemas, atau sehari sekali pada malam hari untuk kondisi seperti insomnia.Dosis harus sesuai dengan advis dokter sebelumnya.

Saat kamu pertama memulai lorazepam, dokter kamu mungkin meningkatkan dosisnya secara perlahan untuk mencegah efek samping. Dosis lorazepam mungkin dikurangi untuk orang tua .

Minum Lorazepam dengan cairan seperti segelas air atau dengan atau tanpa makanan. Cairan Lorazepam konsentrat tersedia dalam beberapa sediaan dosis dan dapat diminum dengan dicampurkan dengan air atau jus. 

Untuk lorazepam injeksi, dokter anda akan memberikan suntikan melalui pembuluh darah atau otot. Kamu juga mungkin mendapatkan dosis atau pengobatan berulang. Setelah lorazepam diberikan, dokter Anda akan memantau efek samping dan efek utama dari obat tersebut.

Pada kasus overdosis, gejalanya bisa fatal, gejalanya meliputi :

  • Rasa ngantuk yang berlebihan
  • Gelisah
  • Lemah otot
  • Coma atau pingsan

Jika kamu melewatkan jadwal rutin untuk mengkonsumsi obat, minum secepatnya. Jika jaraknya terlalu jauh, lewati saja jadwalnya dan mulai dengan jadwal awal.

Pertanyaan yang sering diajukan

Q : Apakah aman untuk mengkonsumsi Lorazepam untuk kebutuhan sehari-hari?

A : Lorazepam berpotensi menjadi obat yang membuat ketagihan, dan beberapa orang sering menyalahgunakannya. Saat digunakan pada kurun waktu yang lama, bisa menimbulkan gejala sakau, ketergantungan dan kerusakan fungsi kognitif. Gejala sakau bisa berupa cemas, insomnia hingga kejang. Perlu diingat bahwa Lorazepam memiliki efek samping seperti hilang ingatan, depresi, kejang. 

Q : Apakah indikasi penggunaan obat Lorazepam?

A : Digunakan untuk mengobati gangguan cemas, dan dapat dibeli dengan resep dokter.

Q : Apakah Lorazepam memiliki Efek samping jika digunakan dalam jangka waktu panjang?

A :  Lorazepam berpotensi menjadi obat yang membuat ketagihan, dan beberapa orang sering menyalahgunakannya. Saat digunakan pada kurun waktu yang lama, bisa menimbulkan gejala sakau, ketergantungan dan kerusakan fungsi kognitif. Gejala sakau bisa berupa cemas, insomnia hingga kejang. Perlu diingat bahwa Lorazepam memiliki efek samping seperti hilang ingatan, depresi, kejang. Namun perlu diingat konsumsi lorazepam sesuai resep dokter dengan penurunan dosis yang sesuai tidak akan memberikan efek samping yang berbahaya. 

Q : Apakah Lorazepam memiliki Efek samping seperti penambahan berat badan dan gejala divertikulitis jika digunakan dalam jangka waktu panjang?

A : Gejala-gejala tersebut tidak disebutkan dalam daftar efek samping obat ini, untuk informasi lebih lanjut silahkan konsultasi ke dokter Anda. 

Q : Apakah Lorazepam memiliki Efek terhadap masalah Jantung?

A : Lorazepam menyebabkan tekanan darah menjadi naik, namun untuk pastinya, silahkan konsultasi dengan dokter anda. 

 


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Lindsay Slowiczek, Pharm.D., Lorazepam (https://www.medicalnewstoday.com/articles/326015.php), 12 September 2018.
Everyday Health, Lorazepam (https://www.everydayhealth.com/drugs/lorazepam).

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app