Levodopa: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 5, 2019 Update terakhir: Okt 23, 2020 Tinjau pada Mar 21, 2019 Waktu baca: 3 menit

Pastinya Anda sering mendengar tentang penyakit parkinson. Penyakit parkinson atau penyakit gemetaran yang ditandai dengan gejala tremor, kaku otot  atau kekakuan anggota gerak, gangguan gaya berjalan seperti berjalan setapak demi setapak bahkan dapat terjadi gangguan persepsi dan daya ingat merupakan penyakit yang tejadi akibat proses degenerasi yang progresif dari sel-sel otak sehingga menyebabkan terjadinya defisiensi neurotransmiter yaitu dopamin. Akibat gejala ini, umumnya pasien sangat bergantung pada bantuan orang lain dalam kegiatan hidupnya sehari-hari.

Pengobatan pada penderita penyakit parkinson bertujuan untuk memperlambat dan menghambat perkembangan dari penyakit tersebut. Tujuan lainnya yaitu untuk mengembalikan dopamin dalam ganglia basalis dan melawan efek eksitasi neuron kolinergik, sehingga terjadi kembali keseimbangan yang baik antara dopamin/asetilkolin. Strategi terapi penyakit Parkinson terdiri dari terapi pembedahan dan terapi farmakologis. 

Terapi farmakologis dilakukan dengan memberikan obat-obatan. Obat yang biasa diberikan yaitu untuk pengobatan penyakit atau menggantikan atau meniru dopamin yang akan memperbaiki tremor, rigiditas, dan slowness. Khususnya pada artikel ini akan membahas salah satu obat yang dapat digunakan untuk menangani penyakit parkinson yaitu obat Levodopa. Berikut penjelasannya di artikel berikut ini. Selamat membaca.

Mengenai Levodopa

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet dan kapsul 

Kandungan:

Antiparkinson 

Manfaat Levodopa 

Levodopa merupakan pengobatan utama untuk menangani penyakit parkinson. Levodopa dapat mengurangi tremor, kekakuan otot dan memperbaiki gerakan. Penderita penyakit parkinson ringan biasanya dapat kembali menjalani aktivitasnya secara normal. 

Obat ini dapat diberikan bersamaan dengan Carbidopa untuk meningkatkan efektivitas dan mengurangi efek sampingnya.

Dosis Levodopa

Dosis levodopa untuk tiap pasien berbeda-beda. Biasanya, dosis ditentukan dokter berdasarkan kondisi penyakit, tingkat keparahan, dan respons tubuh tiap pasien. 

Dosis levodopa yang biasa diberikan dokter untuk penderita penyakit Parkinson dewasa yaitu:

  • 125 miligram pada awal masa pengobatan. Dosis ini akan ditingkatkan secara bertahap setiap 3 sampai 7 hari, tergantung dari respons tubuh pasien. Dosis maksimal yang bisa dikonsumsi pasien dewasa setiap hari adalah 8 gram yang dibagi dalam beberapa kali konsumsi.
  • Jika Levodopa dikombinasikan dengan Carbidopa, dosis yang umumnya diresepkan untuk pasien dewasa adalah 25 miligram carbidopa dan 100 miligram levodopa per hari. 

Efek Samping Levodopa

Sama seperti halnya obat-obatan lainnya, penggunaan Levodopa juga dapat memicu terjadinya efek samping. Efek samping yang biasa terjadi pada Levodopa yaitu sebagai berikut:

  • Mual, muntah
  • Peningkatan berkedip
  • Kejang kelopak mata
  • Pusing
  • Susah tidur
  • Depresi mental
  • Halusinasi visual dan pendengaran
  • Gangguan fungsi hati
  • Ruam kulit

Efek samping levodopa pada pemakaian bertahun-tahun adalah diskinesia yaitu gerakan motorik tidak terkontrol pada anggota gerak maupun tubuh. Respon penderita yang mengkonsumsi levodopa juga semakin lama semakin berkurang. 

Jika terdapat tanda dan gejala-gejala seperti yang telah disebutkan diatas, atau terdapat gejala lain yang menetap dan mengganggu aktivitas sehari-hari seperti kehilangan kesadaran, penglihatan kabur dan lain-lain, segera konsuktasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Interaksi Levodopa

Obat levodopa dapat berinteraksi dan menimbulkan efek samping jika dikonsumsi dengan obat-obatan berikut:

Oleh karena itu, beritahukan dokter Anda bila sedang mengkonsumsi obat-obatan lain selain levodopa agar dapat mencegah terjadinya interaksi obat.

Perhatian

Terdapat beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum atau sesudah mengkonsumsi obat Levodopa, yaitu:

  • Waspadai penggunaan obat ini bagi Anda yang sedang hamil dan menyusui atau berencana untuk hamil. Sebaiknya konsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini. Pastikan manfaat pada pengobatan ini lebih baik dari pada efek sampingnya.
  • Hindari penggunaan obat ini saat mengemudi, mengoprasikan mesin atau dalam melakukan aktivitas yang berat.
  • Periksa dan kontrol selalu fungsi hati dan ginjal Anda saat menggunakan obat ini.
  • Hindari penggunaan obat ini pada seseorang yang sedang mengkonsumsi minuman beralkohol dan seseorang yang mengalami gangguan jiwa.

Sebelum menggunakan pengobatan ini sebaiknya Anda memberitahu dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, seperti riwayat alergi dan riwayat lainnya. Pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan obat dan mengikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi Levodopa. 

Jangan menambahkan atau mengurangi dosis tanpa saran dan izin dokter. Di awal masa pengobatan, Levodopa lebih baik dikonsumsi bersama dengan makanan, sehingga pasien terhindar dari gangguan pencernaan. Jika tubuh pasien sudah terbiasa, disarankan untuk mengonsumsi Levodopa saat perut kosong agar bisa bekerja efektif. Semoga bermanfaat.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app