Clonazepam: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 6, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Mar 28, 2019 Waktu baca: 4 menit

PERHATIAN: Kami tidak melayani pengiriman obat Clonazepam. Informasi di bawah ini hanya merupakan ikhtisar mengenai obat Clonazepam.

Pengertian Clonazepam

Epilepsi merupakan suatu gangguan yang timbul secara tiba-tiba dan berkala, biasanya dengan perubahan kesadaran. Penyebabnya yaitu adanya aksi seentak dan medadak dari sekelompok besar sel-sel saraf otak. Aksi ini disertai pepelasan muatan listrik yang berlebihan dari neuron tersebut. Umumnya, pelepasan muatan listrik tersebut terjadi secara teratur dan terbatas dalam kelompok-kelompok kecil, yang memberikan ritme atau gambaran normal pada elektroencefalogram (EEG).

Serangan epilepsi kadang bergejala ringan dan adakalanya serangan tersebut bersifat hebat sehingga perlu dirawat di rumah sakit. Pada kasus kejang biasanya dokter akan memeberikan obat antikonvulsan atau anti kejang yang digunakan untuk mencegah terjadinya epilepsi. Kebanyakan obat anti kejang ini hanya bersifat meredakan saja. Untuk itu pada artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang obat yang biasa digunakan untuk menangani epilepsi khususnya obat Clonazepam. Selamat membaca.

Mengenai Obat Clonazepam

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet, tablet salut selaput

Kandungan: 

Antikonvulsan

Manfaat obat Clonazepam

Perlu Anda ketahui Clonazepam merupakan obat yang digunakan untuk mencegah dan mengontrol kejang. Obat ini dikenal sebagai obat antikonvulsan atau obat anti kejang. 

Obat ini juga digunakan untuk mengobati serangan panik. Clonazepam bekerja dengan menenangkan otak dan saraf. Clonazepam  juga termasuk dalam golongan obat yang disebut benzodiazepin. Obat ini biasanya dapat digunakan dengan atau tanpa kombinasi obat-obatan lain.

Mekanisme obat Clonazepam

Clonazepam bekerja yaitu dengan menstabilkan keseimbangan aktivitas saraf dalam otak sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya kejang.

Dosis dan Cara Penggunaan obat Clonazepam

Sebelum menggunakan obat ini penting untuk Anda membaca Panduan Pengobatan yang diberikan oleh apoteker atau dokter sebelum Anda mulai menggunakan clonazepam dan setiap kali Anda mengkonsumsi clonazepam kembali. Jika Anda memiliki pertanyaan, tanyakan kepada dokter atau apoteker. Seiring dengan manfaatnya, mungkin obat ini jarang menyebabkan perilaku kecanduan pada penggunanya.

Sedangkan untuk dosis Clonazepam biasanya akan ditentukan oleh dokter berdasarkan jenis kondisi yang ditangani, usia pasien, tingkat keparahan, kesehatan pasien, dan respons tubuh pasien terhadap obat tersebut. Untuk anak-anak, selain faktor-faktor tersebut, berat badan anak juga perlu dipertimbangkan dalam menentukan dosis yang tepat. 

Orang dewasa yang lebih tua biasanya mulai dengan dosis rendah untuk mengurangi risiko efek samping. Biasanya pada konsumsi awal, dosis clonazepam yang dianjurkan untuk pasien dewasa adalah 1 mg per hari.  

Berikut adalah takaran dosis yang sering diberikan sesuai dengan kondisi:

Mengatasi epilepsi

  • Dewasa: Dosis awal adalah 1 mg per hari, diberikan saat malam hari, selama 4 hari.Dosis ini kemudian bisa ditingkatkan secara bertahap hingga 4-8 mg per hari berdasarkan respons tubuh pasien. Sementara dosis maksimalnya yaitu 20 mg per hari. 
  • Anak-anak di atas 10 tahun: 1,5 mg/hari, dibagi dalam 3 jadwal konsumsi. Dapat ditingkatkan sebesar 0,5-1 mg tiap 3 hari hingga kejang dapat dikontrol.Dosis pemeliharaan: 2-8 mg/hari.Dosis maksimal: 20 mg/hari.
  • Lansia: Dosis awal adalah 0,5 mg, diberikan tiap malam, selama 4 hari.

Gangguan panik

  • Dosis awal adalah 0,25 mg, dua kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 1 mg per hari setelah 3 hari pengobatan.Dosis maksimal adalah 4 mg per hari.

Gunakan obat ini secara teratur untuk mendapatkan manfaat atau hasil yang optimal. Untuk membantu Anda, bawa dan minumlah pada waktu yang sama untuk setiap hari. Jangan berhenti minum atau menambah dosis clonazepam tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Beberapa kondisi bisa menjadi lebih buruk ketika obat ini tiba-tiba berhenti. Dokter biasanya akan melakukan penghentian obat yang dilakukan secara bertahap.

Bagaimana penggunaan obat ini pada ibu hamil dan menyusui?

Selama masa kehamilan, biasanya obat ini harus digunakan hanya ketika jelas dibutuhkan. Obat ini dapat membahayakan bayi yang belum lahir dan dapat mempengaruhi perkembangan bayi saat masih di dalam kandungan dan setelah lahir. Obat  ini juga dapat masuk ke dalam ASI dan mungkin memiliki efek yang tidak diinginkan pada bayi menyusui. Namun penting untuk wanita yang ingin merencanakan kehamilan, sedang hamil, atau menyusui agar segera berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan clonazepam.

Apa saja efek samping dari obat Clonazepam?

Berikut beberapa efek samping yang mungkin muncul akibat penggunaan obat Clonazepam:

  • Mengantuk
  • Pusing
  • Kelelahan
  • Kehilangan koordinasi
  • Peningkatan produksi air liur
  • Sulit berkonsentrasi
  • Mudah lupa dan bingung

Reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini umumnya jarang terjadi. Namun, segera cari bantuan medis segera jika Anda melihat gejala-gejala reaksi alergi yang serius, seperti ruam, gatal atau bengkak terutama wajah, lidah dan tenggorokan, pusing berat, kesulitan bernapas. Jika terdapat salah satu dari efek-efek diatas ini yang terjadi secara menetap atau memburuk, segera konsultasikan kembali ke dokter atau apoteker untuk penanganan lebih lanjut.

Penggunaan Clonazepam mungkin akan membuat Anda pusing atau mengantuk. Oleh karena itu jangan mengemudi, atau melakukan aktivitas saat sedang mengkonsumsi obat ini sampai Anda yakin Anda dapat melakukan kegiatan dengan aman. Hindari juga minuman beralkohol. Orang  dewasa yang lebih tua mungkin lebih sensitif terhadap efek dari obat ini, terutama mengantuk dan kebingungan. Efek samping ini juga dapat meningkatkan risiko jatuh. Oleh karena itu penting untuk Anda mendiskusikan risiko dan manfaat dari pengobatan dengan clonazepam dengan dokter atau apoteker.

Interaksi Clonazepam

Obat clonazepam dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain, termasuk:

Perhatian

  • Beritahukan dokter bila Anda memiliki riwayat penyakit glaukoma, gangguan hati, gangguan ginjal, Penyakit paru obstruktif kronis , gejala psikosis, amnesia dan myasthenia gravis.
  • Beritahukan dokter bila Anda sedang mengkonsumsi obat-obatan lain terutama obat opioid, obat penenang atau asam valproat.
  • Hindari penggunaan clonazepam dengan obat antikonvulsan lainnya karena dapat menyebabkan risiko kematian.
  • Konsultasikan dengan dokter sebelum menghentikan obat ini. 
  • Clonazepam dapat menyebabkan gangguan perilaku, seperti cemas, cepat marah, gelisah, serta menimbulkan mimpi buruk dan halusinasi.
  • Bila terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera periksakan diri ke dokter.

10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Patient Info (2017). Clonazepam for Epilepsy. (https://patient.info/medicine/clonazepam-for-epilepsy)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app