Bahaya Sinar Ultraviolet (UV), Cegah dengan Kacamata Hitam

Dipublish tanggal: Sep 10, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit

Sedari kecil banyak orang di doktrin tentang bahaya sinar ultraviolet bagi kesehatan kulit. Memang benar, sinar UV dapat menyebabkan berbagai kondisi yang merusak kulit, seperti penuaan dini dan menjadi pemicu kanker.

Namun satu hal yang luput dari perhatian banyak orang adalah efek paparan sinar matahari bagi kesehatan mata. Penggunaan kacamata hitam adalah solusi dari permasalahan ini.

Tapi sepertinya masih banyak orang yang merasa tak nyaman ketika harus menggunakan kacamata hitam. Alasannya beragam, mulai dari menghalangi pemandangan hingga merasa malu dan tak percaya diri.

Efek buruk sinar ultraviolet

Sesekali, coba Anda keluar rumah pada siang hari dan melihat ke arah matahari. Secara otomatis, kelopak mata Anda akan menyipit. Pupil mata juga secara refleks akan mengecil ukurannya. 

Hal ini merupakan respons tubuh untuk melindungi cahaya berlebihan yang masuk ke mata. 

Dengan menggunakan kacamata hitam, tugas perlindungan ini dapat dibantu dan dimaksimalkan. Bila mata Anda terus terpapar sinar UV secara konstan, bukan hanya pupil dan kornea yang akan mengalami kerusakan. 

Lensa dan retina mata juga akan terkena dampaknya. Bahkan disinyalir sinar UV adalah penyebab katarak, fotokeratitis, pinguekula, dan berbagai penyakit lainnya.

Katarak adalah penyakit mata yang menyebabkan penglihatan tampak keruh dan berembun. Umumnya katarak diderita oleh orang berusia lanjut. Gejala katarak tidak serta merta terasa dalam jangka pendek.

Awalnya memang penderita merasa normal dan tidak mengalami gangguan. Secara perlahan, katarak akan menyebabkan terganggunya aktivitas harian yang melibatkan indera penglihatan. 

Pandangan mereka menjadi kabur, mudah merasa silau, dan sulit melihat ketika malam hari. Radiasi sinar UV yang terus berlangsung menjadi salah satu penyebab terjadinya katarak di kemudian hari.

  • Fotokeratitis

Fotokeratitis adalah kondisi terbakarnya kornea mata karena terlalu sering mendapat paparan sinar UV. Gejala yang umum timbul diantaranya adalah mata merah, nyeri, dan keluar air mata secara berlebihan.

Pinguekula ditandai dengan adanya bintik atau benjolan berwarna kuning ada konjungtiva mata. Gejala lain yang timbul adalah sensasi kelilipan dan berpasir. Mata juga akan tampak kemerahan, gatal, dan kering.

Penyebab pinguekula adalah paparan sinar matahari, pasir, dan angin.

Memilih kacamata hitam

Kacamata baru dapat dikatakan memiliki fungsi melindungi mata ketika dapat memblokir 75% paparan sinar UV. Maka dari itu sebaiknya pilih kacamata yang berukuran besar untuk menghalau datangnya paparan. 

Lensa juga sebaiknya berwarna gelap dan memiliki warna yang merata.

Kacamata hitam sendiri dapat dibedakan berdasarkan jenis lensanya, antara lain:

  • Lensa polarisasi

Lensa jenis ini memiliki fungsi untuk menghalau sinar UV yang memantul pada permukaan air atau salju. Karena fungsi ini, lensa polarisasi cocok digunakan untuk Anda yang gemar memancing.

  • Lensa polikarbonat

Lensa ini biasanya digunakan untuk aktivitas berat di luar ruangan, seperti olahraga. Lensa ini terbuat dari plastik yang ringan dan tipis, tetapi justru paling kuat diantara jenis lensa lainnya.

  • Lensa fotokromik

Lensa berbahan dasar karbon ini memiliki sifat yang unik, yaitu dapat berubah warna menjadi gelap ketika ditimpa sinar UV. Lensa fotokromik disebut juga sebagai lensa adaptif.

  • Lensa gradien

Lensa gradien terbagi menjadi dua jenis, yakni tunggal dan ganda. Lensa gradien tunggal memiliki warna yang lebih gelap di bagian atas lensa. Sedangkan lensa gradien ganda memiliki warna gelap di dua bagian, atas dan bawah. 

Bagian tengahnya berwarna lebih terang.

Tidak semua kacamata hitam dapat menangkal radiasi sinar UV. Disarankan untuk membelinya di toko kacamata yang terpercaya, disertai konsultasi dengan dokter mata Anda.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Protection Against Exposure to Ultraviolet Radiation. World Health Organization (WHO). (https://www.who.int/docstore/peh-uv/pub/whoehg95-17.htm)
UV Radiation. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (https://www.cdc.gov/features/uv-radiation-safety/index.html)
Effects of ultraviolet light on the eye: role of protective glasses.. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1568237/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app