HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. VINA SETIAWAN
Ditinjau oleh
DR. VINA SETIAWAN

Kanker Otak - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 5, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Mar 26, 2019 Waktu baca: 4 menit

Penyakit kanker otak merupakan salah satu penyakit yang menakutkan, wajar saja jika setiap orang takut padanya terutama yang sering mengalami sakit kepala. Hal ini terjadi mungkin karena penyakit ini tidak terlihat oleh kasat mata karena tempatnya di dalam tempurung kepala, dan tau-tau berakibat fatal. Namun sebenarnya ada tanda-tanda dan gejala kanker otak yang dapat kita amati, walupun ini perlu kepastian diagnosistik melalui berbagai pemeriksaan.

Kanker otak adalah pertumbuhan sel-sel otak yang tidak normal dan tidak terkendali sehingga fungsinya juga akan terganggu. Kita tahu bahwa otak merupakan bagian sistem saraf pusat (SSP), otak merupakan pusat kontrol untuk fungsi-fungsi vital tubuh, seperti berbicara, gerakan, pikiran, perasaan, memori, penglihatan, pendengaran dan banyak lagi. Apa jadinya jika hal itu terganggu akibat kanker otak.

Secara garis besar kanker otak atau tumor ganas pada otak diklasifikasi menjadi 2 jenis yaitu tumor otak primer dan skunder.

  • Tumor Otak Primer : Sel tumor yang memang berasal dari sel-sel otak itu sendiri.
  • Tumor Otak Sekunder : Tumor atau kanker otak yang merupakan hasil dari penyebaran kanker yang berasal dari organ tubuh lainnya, disebut juga sebagai kanker otak metastatik. Jenis kanker otak metastatik ini lebih sering terjadi daripada tumor otak primer. Beberapa kanker yang sering menyebar ke otak termasuk kanker paru-paru, usus, ginjal dan kanker payudara.

Tanda dan Gejala Kanker Otak

Gejala kanker otak akan tergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis tumor, ukuran, lokasi dan luasnya, serta usia, riwayat kesehatan dan banyak lagi.

Beberapa tanda-tanda umum dari kanker otak termasuk sakit kepala, lemah, mati rasa, mual, muntah atau kejang. Beberapa orang mungkin mengalami gangguan kognitif, atau visual, bicara atau masalah koordinasi. Gejala-gejala ini tidak langsung berat, karena biasanya akan berkembang secara bertahap.

Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa otak memiliki banyak fungsi sehingga gejala kanker otak akan lebih spesifik dipengaruhi oleh bagian otak mana yang terkena kanker sehingga sistem fungsional yang berkaitanlah yang akan dipengaruhi (misalnya, motorik, sensorik, bahasa, dll). Sebagai contoh, gangguan penglihatan bisa terjadi akibat tumor dekat saraf optik. Tumor di bagian depan otak dapat mempengaruhi kemampuan untuk berkonsentrasi dan berpikir. Tumor yang terletak di daerah yang mengontrol fungsi motorik dapat menyebabkan kelemahan, mati rasa atau kesulitan berbicara.

Setiap tumor dengan ukuran besar secara signifikan dapat menimbulkan tekanan tinggi di otak karena massa yang mendesak dan menekan otak sehingga muncullah gejala-gejala tekanan tinggi intrakranial (tekanan tinggi dalam tempurung kepala), berupa: sakit kepala, muntah, gangguan penglihatan, kelumpuhan, penurunan kesadaran, dan gangguan saraf lainnya.

Penyebab Kanker Otak

Sayangnya masih belum diketahui secara pasti apa Penyebab kanker otak. Meskipun ada beberapa kondisi genetik dan faktor lingkungan yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan kanker otak, faktor risiko jauh lebih didefinisikan untuk kanker otak daripada kanker lain dalam tubuh.

Faktor-faktor risiko berikut telah dicurigai dapat menyebabkan tumor otak primer, tetapi apakah faktor-faktor ini benar-benar meningkatkan risiko seseorang terkena kanker otak tidak diketahui pasti:

  • Radiasi pada kepala
  • Faktor keturunan (genetik)
  • Infeksi HIV
  • Asap Rokok
  • Racun pada lingkungan (misalnya, bahan kimia yang digunakan dalam kilang minyak, bahan kimia pengawet, bahan kimia industri karet, dll.)

Diagnosis Kanker Otak

Jika berdasarkan gejala yang muncul dan dari pemeriksaan fisik dokter seseorang dicurigai terkena kanker otak, maka dokter akan menganjurkan berbagai pemeriksaan lanjutan untuk memastikan hal itu, sebegai contoh:

Orang dengan kanker otak biasanya juga memiliki masalah medis lainnya; Oleh karena itu, tes laboratorium rutin juga diajurkan seperti: Periksa darah lengkap, elektrolit , hati tes fungsi, dan pembekuan darah.
Jika orang tersebut memiliki perubahan status mental sebagai gejala utama, tes darah atau urine dapat dilakukan untuk menyingkirkan penggunaan narkoba sebagai penyebab gejala tersebut.

Jika CT scan atau MRI menunjukkan adanya tumor otak, maka pasien akan dirujuk ke ahli bedah otak (seorang spesialis bedah saraf). Jika diperlukan, orang tersebut juga dapat dirujuk ke spesialis terapi radiasi disebut onkologi radiasi, dan ahli onkologi medis jika memerlukan pengobatan kemoterapi tumor otak.

Pengobatan Kanker Otak

Pengobatan untuk kanker otak akan disesuaikan dengan kondisi pasien masing-masing. Rencana pengobatan akan dipertimbangkan berdasarkan pada usia dan status kesehatan umum pasien serta ukuran, lokasi, jenis, dan kelas tumor. Dalam kebanyakan kasus, pengobatan kanker otak yang paling utama meliputi operasi, radiasi, dan kemoterapi. Seringkali, lebih dari satu jenis pengobatan yang digunakan jadi dapat dikombinasikan.

Sebagai contoh pasien diberi kemoterapi terlebih dahulu selama beberapa sesi baru kemudian dilakukan pembedahan atau operasi kanker otak.

Pencegahan Kanker Otak

Secara umum, belum ada cara untuk mencegah kanker otak. Namun, diagnosis dini dan pengobatan dini akan memberikan hasil yang lebih baik. Menghindari atau mengurangi kontak dengan radiasi (terutama ke kepala) dan menghindari bahan kimia beracun yang terkait dengan industri sawit dan karet, bahan kimia pengawet, dan bahan kimia berbahaya pada lingkungan lainnya dapat membantu mencegah kanker otak. Menghindari infeksi HIV juga disarankan.

Bagaimana dengan penggunaan ponsel?

Mungkin banyak berita dan beberapa situs web yang mengatakan bahwa menghindari penggunaan ponsel dan menggunakan diet makrobiotik akan membantu terhindar dari kanker otak. Sayangnya untuk saat ini, klaim itu tidak terbukti. 

Pada bulan Desember 2010, sebuah studi besar sekitar 59.000 pengguna ponsel, dengan menggunakan waktu berkisar selama lima sampai 10 tahun, mengklaim bahwa tidak ada perubahan signifikan dalam insiden kanker otak. 

Peneliti berpendapat bahwa "penggunaan yang tinggi" ponsel selama jangka waktu yang panjang masih harus diselidiki. Namun, bagi mereka yang ingin meminimalkan dosis radiasi dari ponsel, pembaca dapat memeriksa situs daftar ponsel yang menghasilkan tingkat radiasi tertinggi dan terendah.


23 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Martin, L. WebMD (2017). Brain Cancer. (https://www.webmd.com/cancer/brain-cancer/default.htm)
Cancer Council Australia (2017). Brain Cancer. (https://www.cancer.org.au/about-cancer/types-of-cancer/brain-cancer.html)
Mayo Clinic (2017). Diseases and Conditions. Brain Tumor. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/brain-tumor/symptoms-causes/syc-20350084)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app