Penyakit maag erat kaitannya dengan asam lambung yang meningkat, oleh karena itu diperlukan obat penurun dan penetral asam lambung untuk mengobati gejala sakit maag seperti kembung, mual, nyeri ulu hati, dan sebagainya.
Obat maag di sini tidak hanya untuk mengobati penyakit maag (gastritis) saja, tetapi juga pada kondisi yang lebih parah seperti ulkus peptikum (tukak lambung), Gastroesofageal refluks (GERD), dan juga kondisi lain yang berkaitan dengan peningkatan asam lambung.
Beli Obat Langung Dikirim!
Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

5 Macam Obat Maag yang Sering Digunakan
1. Proton Pump Inhibitor (PPI)
Obat maag ini berfungsi menghambat pompa ion di sel yaitu pompa H+,K+-ATPase sehingga menghambat pembentukan asam lambung serta memiliki efek durasi yang panjang. Disamping menurunkan asam lambung,penghambat pompa proton ini juga memberi kesempatan sel-sel mukosa lambung untuk memperbaharui diri dengan lebih cepat sehingga baik untuk mengobati tukak lambung.
Obat maag ini juga telah digunakan untuk menggantikan H2 blocker dalam situasi yang paling klinis karena kecepatan dan keberhasilannya. Contoh obat maag golongan PPI antara lain: esomeprazole, omeprazole, lansoprazole, dan pantoprazole.
2. H2 blocker
Merupakan Antagonis reseptor H2 yang berfungsi mengurangi produksi asam lambung dengan cara pengikatan terhadap histamin di saluran cerna. Obat ini dapat mengobati maag dan tukak lambung. Obat ini bisa digunakan sampai 6 minggu dan sering dikombinasi dengan golongan lain dan dengan antibiotik untuk mengobati infeksi Helicobacter pylori. Contoh obatnya antara lain: Cimetidine, Ranitidine, Famotidine, dan Nizatidin.
3. Antasida
Obat maag ini cukup populer karena sering kita melihatnya dalam bentuk iklan di TV contohnya promag, milanta. Antacida ini akan menetralkan asam lambung dan mengurangi aktivitas pepsin (mengurangi pH lambung naik ke > 4.0). Namun perlu diperhatikan bahwa Antasida dapat mengganggu penyerapan obat lain (misalnya, tetrasiklin, digoksin, dan zat besi).
Antasida dapat dengan cepat meredakan gejala maag seperti nyeri ulu hati, mempromosikan penyembuhan ulkus, dan mengurangi kekambuhan. Namun jika penggunaan dalam waktu yang panjang harus konsultasikan dengan dokter.
4. Senyawa analog Prostaglandin
Senyawa analog prostaglandin tertentu (terutama misoprostol) dapat menghambat sekresi asam lambung dengan menurunkan pembentukan AMP siklik yang dipicu oleh rangsangan histamin dari sel parietal, dan meningkatkan pertahanan mukosa lambung. Obat ini juga dapat meningkatka kadar buffer seperti bikarbonat yang dapat menetralkan asam lambung. Turunan prostaglandin sintetik digunakan terutama untuk mengurangi risiko cedera mukosa akibat obat anti nyeri NSAID.
Jadi, ketika terjadi sakit maag yang diakibatkan oleh obat-obat anti nyeri maka obat ini menjadi pilihan yang tepat termasuk untuk mencegah efek buruk obat NSAID terhadap lambung.
5. Sukralfat
Obat maag ini bekerja memisahkan asam lambung dan membentuk penghalang fisik di area lambung yang meradang, sehingga akan melapisi lambung yang meradang dan melindunginya dari ganasnya asam lambung. Obat ini juga menghambat interaksi pepsin-substrat, merangsang produksi prostaglandin, dan mengikat garam empedu. Karena mekanisme kerjanya itulah sukralfat cocok untuk mengobati tukak lambung dan tukak usus atau duodenum.
Obat-obat maag di atas digunakan dalam bentuk tunggal atau kombinasi tergantung pada kondisi penyakit maag dan kesehatan pengguna secara umum. Jadi, dokter yang akan menentukan kombinasi yang pas untuk Anda.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.