Infeksi Ginjal - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 2, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Infeksi ginjal (pielonefritis) adalah penyakit yang menyakitkan dan tentunya tidak menyenangkan. Hal ini terjadi akibat infeksi oleh bakteri terhadap salah satu atau kedua ginjal.

Jika penyakit ini segera diobati, infeksi ginjal tidak menimbulkan bahaya yang serius walaupun tetap terasa tidak nyaman. Jika infeksi ginjal tidak diobati, maka kondisinya bisa lebih buruk dan menyebabkan kerusakan ginjal permanen.

Infeksi ginjal lebih serius daripada infeksi kandung kemih (sistitis) atau saluran kemih yang ada di bawahnya. Baca: ISK (Infeksi Saluran Kemih)

Apa Penyebab Infeksi Ginjal?

Penyebab Infeksi Ginjal

Pielonefritis biasanya terjadi karena bakteri yang berasal dari luar memasuki saluran kencing, bakteri ini berjalan ke kandung kemih dan menyebabkan infeksi kandung kemih (sistitis) jika tidak diobati dari sini bakteri akan naik ke atas yakni sampailah ke ginjal hingga menimbulkan infeksi ginjal.

Sistitis sangat umum terjadi pada wanita, yaitu sekitar 1-3% wanita dewasa per tahun. Memang tidak semua kasus infeksi kandung kemih menjalar ke ginjal dan menyebabkan pielonefritis. Infeksi ginjal terjadi sekitar 1 dalam setiap 30 kasus infeksi saluran kemih.

Risiko terkena infeksi ginjal akan meningkat selama kehamilan, sumbatan pada saluran kemih (misalnya pada batu ginjal), kelainan pada sistem urin, diabetes, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Gejala Infeksi Ginjal

Gejala pielonefritis adalah sakit atau nyeri di panggul tepatnya di daerah flank (bagian belakang antara tulang rusuk dan pinggul) disertai dengan demam, dan masalah saat berkemih: sering, rasa ingin kencing yang mendesak dan / atau nyeri saat buang air kecil.

Gejala infeksi ginjal lainnya berupa mual dan muntah. Bahkan pada kasus yang berat bisa menyebabkan kehilangan kesadaran karena sepsis dan shock (ini dapat terjadi jika bakteri memasuki aliran darah). Ini merupakan kondisi yang sangat serius dan mengancam nyawa.

Karena bisa mengancam nyawa, maka penting bagi kita untuk mencari perawatan medis segera jika memiliki gejala yang menunjukkan infeksi ginjal. Perlu juga diperhatikan, bahwa banyak masalah lain di panggul dan perut yang dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan gejala pielonefritis seperti di atas, misalnya batu ginjal atau apendisitis (usus buntu); sehingga hal ini perlu pemeriksaan oleh dokter.

Bagaimana Cara Mencegah Infeksi Ginjal?

Anda dapat mengurangi kemungkinan terkena infeksi ginjal dengan menjaga kandung kemih dan uretra agar selalu bersih dan terbebas dari bakteri. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Minum banyak cairan
  • Tidak menahan kencing
  • Pada Perempuan: setelah buang air besar bersihkan dengan cara mengusap dari depan ke belakang (jangan terbalik), karena ini akan membantu mencegah masuknya bakteri yang menyebabkan sistitis dan pielonefritis ke uretra.
  • Selalu buang air kecil setelah "berhubungan" dapat membantu mengusir setiap bakteri yang mungkin terdapat pada uretra.
  • Hindari jenis kontrasepsi diafragma dan busa spermisida.

Bagaimana Pengobatan Infeksi Ginjal Dilakukan?

Pielonefritis yang tidak diobati dapat merusak ginjal dan menyebabkan penurunan fungsi ginjal bahkan gagal ginjal. Hal ini dapat terjadi baik karena kerusakan infeksi terkait langsung pada ginjal atau karena kerusakan sekunder dari aliran darah yang tidak memadai ke ginjal ketika sepsis terjadi. Untuk itu sangat penting melakukan pengobatan segera.

Gejala-gejala akibat infeksi ginjal akan mulai mengalami perbaikan dalam satu sampai beberapa hari setelah menjalani terapi antibiotik yang efektif. Jika ternyata ada obstruksi atau sumbatan pada saluran kemih, maka prosedur urologi untuk mengusir obstruksi (misalnya karena batu atau kelainan struktural pada saluran kemih) akan diperlukan untuk pengobatan.

Obat infeksi ginjal lain yang diperlukan termasuk analgesik atau obat antinyeri yang berguna untuk meringankan rasa sakit serta demam yang muncul. Dokter akan memilihkan obat antinyeri yang aman untuk ginjal.

Meskipun gejala infeksi ginjal telah menghilang dalam beberapa hari, namun penggunaan antibiotik harus tetap diteruskan hingga tuntas, biasanya memerlukan waktu dua minggu atau lebih. Hal ini penting untuk benar-benar dapat mengusir bakteri dari ginjal dan mencegah kekambuhan.

Pengobatan yang tidak tuntas juga bisa menyebabkan resistensi bakteri terhadap antibiotik. Pada kondisi ini bakteri menjadi kebal terhadap obat yang pernah diberikan sebelumnya. Jika hal ini terjadi, maka diperlukan atibiotik lain yang lebih ampuh atau masih sensitif tehadap bakteri (biasanya lebih mahal). Untuk itu diperlukan kultur urin dan darah untuk dapat dilakukan tes sensitivitas bakteri terhadap antibiotik.


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Khatri, M. Web MD (2019). What Are Kidney Infection. (https://www.webmd.com/a-to-z-guides/kidney-infections-symptoms-and-treatments)
Harding, M. Patient (2016). Kidney Infection. (https://patient.info/kidney-urinary-tract/kidney-infection-pyelonephritis)
Hecht, M. Healthline (2017). Everything You Should Know About Kidney Infection. (https://www.healthline.com/health/kidney-infection)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app