Infeksi Cacing Usus - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 25, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Jul 2, 2019 Waktu baca: 6 menit

Anda pasti sedikit banyak tahu tentang cacingan. Ya, cacingan lebih sering dialami oleh anak-anak akibat kebiasaan malas cuci tangan, apalagi setelah bermain kotor-kotoran. Ketika anak memasukkan tangannya yang kotor ke dalam mulut, maka cacing yang bersembunyi di balik kuku dan tangan dapat masuk ke tubuh, tumbuh dan berkembang biak dalam usus.

Anda mungkin sudah sering mendengar soal infeksi cacing gelang, cacing pita, atau cacing kremi. Ternyata, infeksi cacing usus juga bisa disebabkan oleh banyak jenis cacing lainnya, tapi sering terlewatkan. Apa saja? Mari simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Apa itu infeksi cacing usus?

Cacing yang menginfeksi manusia dikenal sebagai cacing parasit. Berbicara soal infeksi cacing usus, Anda mungkin sudah sering mendengar tentang infeksi cacing pita dan cacing tambang. Namun karena terlalu fokus pada 2 jenis cacing tersebut, kebanyakan orang tidak sempat menghindari risiko infeksi cacing lainnya, sampai pada akhirnya mengalaminya sendiri.

Baca Selengkapnya: Gejala Cacing Pita - Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Jenis cacing yang seringnya menginfeksi usus manusia meliputi:

  • Cacing pipih, contohnya cacing pita.
  • Cacing gilig, yaitu cacing yang menyebabkan ascariasis, cacing kremi, dan cacing tambang.

Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti orang lanjut usia dan penderita HIV, sangat rentan terinfeksi cacing usus. Kehamilan tidak meningkatkan risiko cacingan, tapi infeksi cacing usus dapat membahayakan kesehatan para ibu hamil.

Oleh karena itu, bila Anda mencurigai terinfeksi cacing selama hamil, segera konsultasikan ke dokter. Pasalnya, beberapa obat antiparasit mungkin tidak aman bagi ibu hamil. Jadi, dokter akan meresepkan obat cacingan lainnya yang aman dikonsumsi saat hamil.

Mengenai infeksi cacing usus

Jenis

Berikut ini jenis-jenis infeksi cacing usus pada manusia, di antaranya:

Cacing pita adalah jenis cacing pipih yang hidup dan menempel pada dinding usus manusia. Cacing pita dapat masuk ke dalam tubuh melalui air yang terkontaminasi atau makan daging yang tidak matang.  Kebanyakan orang yang terkena infeksi cacing pita tidak mengalami gejala, atau kalaupun ada gejala cenderung sangat ringan. 

Cacing tambang masuk ke tubuh manusia melalui tanah kotor yang terkontaminasi. Cacing tambang biasanya bertelur di usus halus, kemudian telur-telur cacing tersebut terbawa oleh feses.

Ketika telur menetas, larva cacing akan sangat mudah masuk ke dalam tubuh melalui kulit. Misalnya ketika Anda menyentuh kotoran atau tanah yang terkontaminasi dengan larva cacing.

Sama seperti cacing pita, kebanyakan orang yang terinfeksi cacing tambang biasanya tidak mengalami gejala apapun. Gejalanya pun cenderung mirip seperti gangguan pencernaan pada umumnya.

Cacing kremi biasanya hidup di usus besar dan dubur manusia, namun relatif tidak berbahaya. Infeksi cacing kremi dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan orang lain.

Salah satu gejala infeksi cacing kremi yang paling khas adalah gatal di sekitar anus, khususnya di malam hari. Pada waktu inilah, cacing kremi betina merangkak keluar dari anus dan bertelur di kulit sekitar anus. Itulah kenapa, penderita infeksi cacing kremi cenderung susah tidur karena terganggu dengan anus gatal.

  • Ascariasis

Ascariasis merupakan infeksi cacing gelang yang terjadi pada usus. Jenis cacing ini mirip seperti infeksi cacing tambang, bedanya hanya pada ukuran panjang cacing.

Penularan ascariasis terjadi ketika seseorang menyentuh tanah yang terkontaminasi larva cacing, kemudian ia tidak sengaja memasukkan tangannya ke mulut. Hal ini seringnya dialami oleh anak-anak yang sering bermain di tanah lapang.

Orang yang terkena infeksi cacing usus ini biasanya hanya mengalami gejala ringan, bahkan terkadang tanpa gejala. Namun, infeksi cacing usus yang parah dapat menyebabkan penyumbatan usus dan mengganggu pertumbuhan anak-anak.

  • Trichinella

Trichinella adalah jenis cacing gelang yang dapat ditularkan lewat konsumsi daging mentah yang terinfeksi larva cacing. Ketika daging tersebut dimakan, maka larva akan tumbuh di usus dan perlahan menginfeksi tubuh. Bahkan, cacing Trichinella dapat berpindah dan hidup di jaringan tubuh lainnya, salah satunya otot.

Gejala infeksi cacing Trichinella pada usus mirip seperti gangguan pencernaan pada umumnya. Namun, beberapa orang juga mengalami:

Infeksi cacing yang tergolong berat dapat memicu gangguan pernapasan atau jantung, sehingga penderitanya jadi susah bergerak. Dampak fatalnya, cacing Trichinella dapat menyebabkan kematian bila infeksinya tidak cepat-cepat ditangani.

Penyebab

Salah satu penyebab infeksi cacing usus adalah memakan daging yang kurang matang, sementara daging tersebut sudah terkontaminasi cacing. Beberapa daging hewan yang rentan terkontaminasi cacing adalah daging sapi, babi, atau ikan.

Selain itu, ada juga beberapa penyebab infeksi cacing usus lainnya, termasuk:

  • Minum air yang terkontaminasi.
  • Menyentuh kotoran yang terkontaminasi.
  • Sanitasi yang buruk.
  • Kebersihan yang buruk, salah satunya malas mencuci tangan.

Ambil contoh pada saat Anda makan daging yang terkontaminasi, cacing parasit di dalamnya akan berpindah ke usus. Cacing ini akan terus tumbuh dan berkembang biak di dalam usus, lalu menyerap nutrisi dari dinding usus halus Anda. Ketika jumlah cacing di usus semakin banyak, ditambah lagi dengan sistem imun yang rendah, barulah penderita mulai merasakan gejala cacingan.

Gejala

Gejala infeksi cacing usus sering disalahartikan dengan gejala gangguan usus lainnya. Dilihat dari gejalanya, seseorang yang mengalami infeksi cacing pada ususnya akan mengalami:

Disentri juga bisa menjadi salah satu gejala infeksi cacing pada sebagian orang. Disentri adalah kondisi ketika infeksi usus menyebabkan diare berdarah dan lendir pada feses.

Tak hanya itu, infeksi cacing usus juga dapat memicu ruam atau gatal di sekitar dubur atau vulva (bagian luar yang mengelilingi lubang kencing pada wanita). Pada beberapa kasus, feses penderita mengandung cacing yang berasal dari ususnya. Di sisi lain, beberapa orang lainnya justru tidak mengalami gejala apapun saat terkena infeksi cacing.

Segera konsultasikan ke dokter bila Anda mengalami gejala:

  • Muncul darah atau nanah pada feses
  • Sering muntah, bahkan setiap hari
  • Demam tinggi
  • Merasa sangat lelah dan dehidrasi

Pencegahan infeksi cacing usus

Cara terpenting untuk mencegah infeksi cacing usus adalah dengan rajin mencuci tangan. Caranya, cuci tangan Anda menggunakan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah pergi ke toilet, menyentuh tanah, atau berjabat tangan dengan orang lain.

Selain itu, perhatikan juga kebersihan diri Anda terhadap makanan. Caranya:

  • Hindari makan ikan atau daging mentah.
  • Bekukan ikan atau daging hingga -20 derajat Celcius selama minimal 24 jam.
  • Masak daging hingga benar-benar matang, setidaknya dengan suhu masak 62,8-71 derajat Celcius.
  • Cuci, kupas, dan masak semua sayuran serta buah-buahan mentah sampai matang.
  • Cuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, makan, dan membereskan makanan.

Pengobatan infeksi cacing usus

Bila Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, segera kunjungi dokter terdekat. Dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan untuk mendeteksi apakah Anda benar mengalami infeksi cacing usus atau tidak.

Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan meliputi:

  • Pemeriksaan feses, dengan mengambil sampel feses untuk memastikan adanya cacing parasit dalam tubuh.
  • Tes Scotch tape, yaitu prosedur menempelkan sejenis perekat di sekitar anus untuk mengambil telur cacing kremi. Setelah itu, perekat tersebut akan diteliti di bawah mikroskop guna memastikan keberadaan cacing parasit.
  • Pemeriksaan darah, dilakukan jika 2 pemeriksaan sebelumnya tidak dapat mendeteksi cacing atau telur. Tes darah ini berfungsi untuk mencari antibodi yang diproduksi tubuh ketika terinfeksi cacing parasit.
  • CT-scan atau MRI, untuk melihat persebaran infeksi cacing pada usus.

Infeksi cacing usus yang disebabkan oleh cacing pita biasanya bisa sembuh dengan sendirinya. Yang terpenting, sistem kekebalan tubuh Anda kuat dan rutin menjalani pola hidup sehat.

Tergantung pada jenis cacingnya, Anda mungkin membutuhkan obat antiparasit guna menyingkirkan cacing di dalam usus. Infeksi cacing pita biasanya diobati dengan obat praziquantel. Jenis obat tersebut dapat membuat cacing pita terlepas dari dinding usus, melarutkannya, dan dikeluarkan lewat feses.

Sedangkan jika Anda mengalami infeksi cacing gelang atau cacing tambang, dokter akan meresepkan obat antihelmintik seperti mebendazole dan albendazole. Setelah minum obat tersebut, gejala infeksi biasanya akan membaik dalam beberapa minggu ke depan. Sembari minum obat, dokter akan terus memeriksa sampel feses Anda untuk melihat apakah cacing telah hilang atau masih tersisa di usus.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Centers for Disease Control and Prevention. Parasites - Cysticercosis. Cysticercosis FAQs (https://www.cdc.gov/parasites/cysticercosis/gen_info/faqs.html)
Centers for Disease Control and Prevention. Parasites - Hymenolepiasis (also known as Hymenolepis nana infection). Resources for Health Professionals (https://www.cdc.gov/parasites/hymenolepis/health_professionals/index.html)
Centers for Disease Control and Prevention. Parasites - Taeniasis. Resources for Health Professionals (https://www.cdc.gov/parasites/taeniasis/health_professionals/index.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app