Cacing Kremi - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 14, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Sebuah mitos di masyarakat mengatakan bahwa pantang bagi anak-anak untuk makan kelapa parut secara langsung dari parutan kelapa. Orang tua zaman dulu mengatakan anak-anak yang gemar memakan kelapa parut secara langsung dari parutan kelapa akan mengalami kondisi yang disebut “kremian” yang menyebabkan gatal pada daerah dubur. Apakah hal ini benar? Untuk lebih jelasnya mari simak artikel yang satu ini.

Apa itu infeksi cacing kremi dan apa gejalanya?

Infeksi cacing kremi disebabkan oleh cacing gelang putih dengan nama ilmiah yang terkenal, Enterobius vermicularis.  Infeksi cacing kremi adalah jenis infeksi cacing usus yang paling umum di Amerika Serikat dengan persentase sekitar 50% anak-anak terjangkit infeksi cacing kremi. Cacing kremi dewasa berkembang biak dengan cara bertelur.

Seseorang yang terinfeksi parasit ini dengan tanpa sengaja menelan telur mereka. Setelah menetas, cacing kremi bersarang di usus besar dan dubur, dan cacing kremi betina menyelinap keluar dan bertelur di kulit sekitar anus saat seseorang tidur. Menurut US National Library of Medicine, selain menimbulkan rasa gatal di sekitar dubur infeksi cacing kremi juga bisa menyebabkan rasa gatal di vagina.

Beberapa orang yang terkena infeksi cacing kremi mungkin tidak mengalami gejala apa pun. Namun, Anda dapat memeriksa bahwa Anda atau anak Anda terinfeksi cacing kremi jika Anda menemukan tanda-tanda seperti:

  1. Gatal yang sering dan kuat pada area anus (terutama pada malam hari) 
  2. Gelisah saat tidur karena rasa gatal dan ketidaknyamanan pada daerah anal
  3. Nyeri, ruam, atau iritasi kulit lainnya di sekitar anus
  4. Ditemukannya cacing kremi di area anus anak Anda
  5. Ditemukannya cacing kremi di tinja
  6. Nyeri perut
  7. Sering merasa mual

Bagaimana infeksi cacing kremi menyebar?

Menggaruk adalah salah satu cara termudah untuk menyebarkan cacing kremi. Ketika orang yang terinfeksi menyentuh anus mereka, telur menempel pada ujung jari. Penularan telur kepada orang lain sangat mudah terjadi melalui kontak tangan, atau melalui pakaian, tempat tidur, makanan, atau barang-barang lain yang terkontaminasi. Telur cacing kremi dapat hidup di permukaan tersebut selama dua minggu.

Infeksi cacing kremi jauh lebih umum terjadi pada anak-anak, Hal ini disebabkan karena menggaruk anus bukanlah perilaku yang sering dilakukan orang dewasa. Oleh karena itu saat seseorang makan kelapa parut, masalahnya bukanlah pada kelapa parutnya, tetapi pada tangan anak tersebut yang kotor sehingga menyebabkan telur cacing masuk saat anak tersebut makan kelapa parut tanpa cuci tangan.

Bagaimana Anda mengetahui jika Anda terinfeksi cacing kremi?

Tes menggunakan tape atau selotip adalah metode yang paling handal untuk mendiagnosis infeksi cacing kremi. Tes ini dilakukan dengan merekatkan selotip pada kulit di sekitar anus.

Cacing kremi sering keluar dari anus saat seseorang tidur. Karena itu, orang-orang yang mencurigai mereka telah terinfeksi harus melakukan tes menggunakan selotip saat bangun di pagi hari. Jika ada telur, mereka akan menempel pada selotip. Telur pada selotip dapat diperiksa di laboratorium
Kegiatan pagi rutin, seperti mandi dapat mengeluarkan telur dari kulit Anda. Oleh karena itu, hasil tes selotip paling akurat jika Anda melakukan tes ketika pagi hari sesaat setelah Anda bangun tidur.

Tes selotip ini sebaiknya dilakukan tiga hari berturut-turut untuk meningkatkan kemungkinan Anda menemukan telur cacing kremi. Apabila telur cacing terdeteksi, dokter akan menganjurkan pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda.

Obat Untuk Mengobati Infeksi cacing kremi

Dokter Anda biasanya dapat mengobati infeksi cacing kremi secara efektif dengan memberikan obat-obatan oral. Karena cacing kremi dapat menular dengan mudah dari satu orang ke orang lain, maka setiap orang yang tinggal di rumah orang yang terinfeksi biasanya memerlukan perawatan pada saat yang sama untuk mencegah infeksi berulang. Obat yang paling umum dan efektif untuk mengobati infeksi cacing kremi adalah:

  • Mebendazole 100mg dosis tunggal
  • Albendazole 400mg dosis tunggal
  • Pyrantel pamoate 10mg/kgBB/oral dosis tunggal

Pengobatan dapat diulang dua hingga tiga minggu kemudian untuk memastikan telur dan cacing telah mati.

Pencegahan terinfeksi cacing kremi

Selain penggunaan obat-obatan, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah penyebaran infeksi cacing kremi, contohnya adalah :

  • Pastikan bahwa orang yang telah terinfeksi dan anggota rumah tangga lainnya cuci tangan secara menyeluruh dengan air hangat dan sabun. Ini sangat penting dilakukan sebelum makan.
  • Pastikan semua orang di rumah untuk mandi dan mengganti pakaian dalam mereka setiap pagi.
  • Bersihkan kuku jari dan potong kuku pendek.
  • Instruksikan semua orang untuk berhenti menggigit kuku mereka.
  • Beri tahu orang yang telah terinfeksi agar tidak menggaruk area anus.
  • Gunakan air panas untuk mencuci semua tempat tidur, handuk, lap mandi, dan pakaian di rumah yang terkena dampak. Jemur barang-barang ini di bawah terik matahari.
  • Jangan biarkan anak-anak mandi bersama, karena ini dapat menyebabkan telur cacing kremi menyebar di air mandi.
  • Bersihkan semua permukaan yang mungkin terinfeksi, termasuk mainan, lantai, meja, dan kursi toilet.

9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2016). What Is Endometriosis? (https://www.webmd.com/women/endometriosis/default.htm)
WebMD (2016). What Are Pinworms? How do You Get Infected? (https://www.webmd.com/a-to-z-guides/pinworms-infection)
Giorgi, A. Healthline (2018). Pinworm Infection. (https://www.healthline.com/health/pinworms)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app