Hydrocortisone Cream: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Hydrocortisone cream adalah obat kortikosteroid berbentuk salep yang digunakan untuk mengobati eksim, inflamasi, kemerahan, serta gatal-gatal pada kulit.
  • Beberapa jenis infeksi kulit yang dapat diobati contohnya dermatitis alergi, dermatitis kontak, dermatitis atopik, pruritus anogenital, hingga neurodermatitis.
  • Dosis Hydrocortisone Cream adalah 2-3 x sehari. Cukup dioleskan tipis-tipis pada kulit yang ingin diobati.
  • Hindari menutup bagian yang sudah diolesi dengan plester atau kasa pembalut steril, untuk mencegah risiko efek samping pada kulit.
  • Hati-hati penggunaan Hydrocortisone Cream pada bayi, anak usia di bawah 4 tahun, dan wanita hamil. Tidak untuk penggunaan jangka panjang.
  • Klik untuk mendapatkan Hydrocortisone Cream atau obat kulit lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Hydrocortisone cream adalah obat kortikosteroid berbentuk salep yang digunakan untuk mengobati eksim, inflamasi, kemerahan, serta gatal-gatal pada kulit. Beberapa jenis infeksi kulit yang dapat diobati contohnya dermatitis alergi, dermatitis kontak, dermatitis atopik, pruritus anogenital, neurodermatitis, dan lain-lain.

Hydrocortisone cream hanya digunakan sebagai obat topikal, yakni terbatas untuk penggunaan luar sehingga tidak untuk diminum. Obat ini hanya bisa didapat dengan menggunakan resep dokter. Pelajari lebih lanjut mengenai kegunaan, dosis dan aturan pakai, efek samping, dan informasi penting lainnya.

Mengenal Hydrocortisone Cream

Golongan

Resep dokter

Kemasan

Tube isi 5 gram

Kandungan

Dalam setiap gram salep mengandung hidrokortison asetat 28 mg yang setara dengan hidrokortison 25 mg. Oleh sebab itu, di dalam kemasan tertulis hydrocortisone cream 2,5 %.

Banyak juga merek dagang untuk salep atau krim dengan kandungan yang sama, contohnya Berlicort, Calacort, Enkacort, Lexacorton, dan Steroderm.

Mekanisme kerja Hydrocortisone Cream

Hydrocortisone cream merupakan golongan steroid anti-inflamasi yang efektif untuk mengatasi infeksi kulit. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi komponen vaskular dari respons inflamasi, pengurangan pembentukan cairan inflamasi, dan eksudat seluler. 

Reaksi granulasi juga menurun akibat efek penghambatan Hidrokortison pada jaringan ikat. Stabilisasi butiran sel yang paling dan selaput lysomal menurunkan mediator yang terlibat dalam respons inflamasi dan mengurangi pelepasan enzim dalam sintesis prostaglandin.

Dengan demikian, hydrocortisone cream dapat memberikan efek anti-inflamasi anti-alergi dan antipruritus pada penyakit kulit.

Manfaat Hydrocortisone Cream

Hydrocortisone Cream digunakan untuk mengobati penyakit kulit sebagai berikut:

  • Mengobati inflamasi pada kulit akibat eksim dan dermatitis, seperti dermatitis atopik, dermatitis kontak, dermatitis alergik, pruritus anogenital, dan neurodermatitis.
  • Mengatasi gigitan serangga.
  • Mengobati ruam.
  • Meredakan gatal pada alat vital bagian luar wanita.
  • Mengatasi gatal pada dubur.
  • Mengobati alergi.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan Hydrocortisone Cream, terutama dengan kondisi berikut:

  • Memiliki hipersensitif atau alergi terhadap kandungan obat ini
  • Penderita penyakit kulit akibat virus, seperti Herpes simplex, vaccinia, dan varicella
  • Penderita rosasae akut
  • Penderita skabies
  • Pasien dermatitis perioral
  • Memiliki penyakit tinea
  • Penderita penyakit kulit akibat infeksi jamur, seperti candidal atau dermatofit
  • Penderita penyakit kulit akibat infeksi bakteri, seperti impetigo

Dosis Hydrocortisone Cream

Dosis Hydrocortisone Cream yang dianjurkan adalah 2-3 x sehari. Cukup dioleskan tipis-tipis pada kulit yang membutuhkan. 

Petunjuk penggunaan:

  • Cuci tangan sebelum menggunakan salep ini.
  • Bersih dan kering daerah kulit yang hendak diobati.
  • Ambil salep secukupnya, lalu oleskan dengan lembut pada kulit tipis-tipis saja.
  • Hindari menutup bagian yang sudah diolesi dengan plester atau kasa pembalut steril. Hal tersebut dapat menyebabkan adanya penyerapan oleh kulit, sehingga dapat memperbesar risiko terjadinya efek samping.
  • Cuci tangan setelah menggunakan obat ini, kecuali jika Anda mengoleskan salep ini untuk mengobati kulit tangan.
( ! ) Hindari penggunaan hydrocortisone cream pada daerah mata, hidung, atau mulut. Jika ini terjadi, segera bersihkan dan bilas hingga bersih dengan air.

Efek Samping Hydrocortisone Cream

Meskipun digunakan secara topikal, namun Hydrocortisone Cream juga berpotensi menimbulkan efek samping. Beberapa efek samping Hydrocortisone Cream yang bisa terjadi antara lain:

  • Kulit terasa panas atau seperti terbakar
  • Terasa gatal di kulit
  • Kulit mengalami kekeringan
  • Atrofi kulit (penipisan dan pengerutan kulit)
  • Infeksi sekunder
  • Stretch mark
  • Kulit lebam
  • Perubahan warna kulit
  • Munculnya pembuluh darah halus di permukaan kulit

Segera mencari pertolongan medis apabila salah satu efek samping berat berikut ini terjadi:

  • Reaksi alergi parah, seperti ruam, gatal-gatal, gatal, kesulitan bernapas, sesak di dada, pembengkakan mulut, wajah, bibir, atau lidah)
  • Kemerahan
  • Gatal
  • Pembengkakan kelopak mata

Interaksi Hydrocortisone Cream

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter sebelum menggunakan Hydrocortisone Cream.

Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat Hydrocortisone Cream ini, perhatikan hal-hal berikut:

  • Hati-hati penggunaan hydrocortisone cream dalam jangka waktu yang lama.
  • Hati-hati penggunaan di area kulit yang luas.
  • Hati-hati pemakaian pada wanita hamil.
  • Sebaiknya hindari pemakaian pada bayi dan anak berusia di bawah 4 tahun.

Batas maksimal penggunaan salep ini adalah 1 minggu. Segera hubungi  dokter apabila gejala tidak kunjung membaik setelah satu minggu pemakaian dan hentikan pemakaian apabila timbul reaksi alergi yang berbahaya.

Artikel terkait:


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Sailer, Carrie & Spruance, Spotswood & Hull, Christopher. (2011). Acyclovir and hydrocortisone cream for the early treatment of recurrent cold sores. Virus Adaptation and Treatment. 3. 10.2147/VAAT.S7748.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/49601958_Acyclovir_and_hydrocortisone_cream_for_the_early_treatment_of_recurrent_cold_sores)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app