Eksim Kering - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 9, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit

Pengertian

Apa itu eksim kering?

Eksim kering atau neurodermatitis adalah peradangan kulit kronis yang disertai rasa gatal dan ditandai dengan likenifikasi (penebalan kulit) akibat gosokan atau garukan berulang-ulang. Adanya penebalan kulit yang kronis inilah kemudian disebut juga sebagai Liken simpleks kronis.

Nama neurodermatitis menunjukkan bahwa ini merupakan kelainan kulit neurologis yang dipicu oleh siklus gatal. Kondisi ini lebih umum terjadi pada kulit leher, kulit kepala, bahu, kaki, pergelangan kaki, pergelangan tangan dan tangan.

Ikhtisar Penyakit Eksim Kering

Organ terlibat Kulit, terutama bagian punggung leher, kepala, kaki, dan tangan.
Penyebab Penyebab pasti belum diketahui.
Penularan Eksim kering tidak menular, kecuali telah terjadi infeksi bakteri atau virus.
Gejala Muncul bercak kulit dengan rasa gatal tak tertahankan yang bersifat kambuhan atau terus menerus.
Pengobatan Pengobatan utama dengan kortikosteroid topikal.

Tanda dan Gejala

Apa saja ciri-ciri dan gejala eksim kering ?

Seseorang yang mengalami eksim kering akan merasakan gejala utama seperti:

  • Munculnya bercak kulit yang terasa gatal dan menyengat.
  • Tekstur kulit yang terasa gatal nampak kasar dan bersisik.
  • Bercak kulit berwarna kemerahan atau bahkan lebih gelap dari kulit sekitarnya.
  • Rasa gatal dapat terjadi terus menerus atau hilang timbul.
  • Lambat lain tekstur kulit jadi menebal.

Kapan harus periksa ke dokter?

Segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami kondisi sebagai berikut:

  • Berulang kali menggaruk bercak kulit yang sama.
  • Rasa gatal terasa sangat menyengat hingga mengganggu tidur dan aktivitas sehari-hari.
  • Terjadi infeksi kulit dan jaringan parut.

Penyebab dan Faktor Risiko

Apa penyebab eksim kering?

Sampai saat ini, penyebab pasti munculnya eksim kering belum diketahui. Dari kebanyakan kasus yang terjadi, eksim kering bermula dari garukan ringan yang dilakukan berulang-ulang kali akibat rasa gatal dari gigitan serangga atau pakaian ketat hingga akhirnya berkembang menjadi eksim kering.

Siapa yang lebih berisiko terjangkit eksim kering?

Seseorang yang memiliki kulit sensitif dan riwayat keturunan alergi berisiko besar mengalami eksim kering. Dibandingkan pria, wanita lebih berisiko terkena eksim kering dan cenderung muncul ketika berusia 30 hingga 50 tahun.

Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena eksim kering dan memperburuk kondisinya, antara lain:

Pemeriksaan dan Diagnosis

Bagaimana memastikan diagnosis eksim kering?

Untuk mendiagnosis eksim kering, dokter akan melakukan beberapa prosedur berupa:

  • Anamnesis. Pada tahap ini dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan menyangkut gejala, produk kulit yang digunakan dan kondisi pasien sebelum terkena eksim kering.
  • Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan secara spesifik pada kulit yang dicurigai terkena eksim kering.
  • Biopsi kulit. Pengambilan sampel kulit untuk mengidentifikasi penyebab, menegakkan diagnosis dan mengevaluasi perjalanan penyakit dan pengobatan.

Obat dan Pengobatan

Bagaimana cara mengobati eksim kering di rumah?

Berikut ini ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan di rumah untuk membantu meredakan gejala dan mencegah kekambuhan eksim kering di kemudian hari, diantaranya:

  • Tinggalkan kebiasaan menggaruk. Sebisa mungkin hindari menggosok atau menggaruk bagian kulit yang gatal agar kondisi kulit tidak semakin memburuk.
  • Kompres kulit dengan kain dingin yang basah. Cara ini dapat membantu menenangkan kulit dan menghilangkan rasa gatal.
  • Gunakan obat topikal yang dijual bebas. Kesediaannya dapat berupa krim, salep atau lotion. Oleskan pada kulit yang terkena untuk mengurangi rasa gatal.
  • Lindungi kulit yang terkena eksim. Guna mencegah goresan atau garukan khususnya ketika tidur, lindungi kulit dengan menggunakan perban atau kain bersih.
  • Potong pendek kuku. Kuku yang pendek dapat mengurangi kerusakan kulit akibat garukan.
  • Mandilah dengan air hangat. Untuk mengatasi kulit kering dan menenangkan kulit, cobalah mandi dengan air hangat yang telah dicampur dengan baking soda atau oatmeal. Selepas itu, keringkan perlahan dan oleskan kulit dengan lotion tanpa pewangi untuk melembabkan juga melindungi kulit.
  • Hindari pemicu. Stres dan beberapa jenis kain yang memicu rasa gatal dapat memperparah penyakit eksim yang dialami. Untuk itu, kelolalah stres dengan baik dan gunakan pakaian yang berbahan lembut seperti katun atau linen.

Apa saja penanganan dan obat eksim kering di layanan kesehatan?

Pengobatan eksim kering bertujuan untuk mengurangi peradangan dan rasa gatal. Berikut beberapa pengobatan yang dapat dipilih untuk mengobati eksim kering:

  1. Kortikosteroid topikal. Penggunaan obat topikal berbahan aktif kortikosteroid dapat membantu mengatasi peradangan dan menipiskan jaringan parut.
  2. Agen antipruritik. Obat-obatan yang termasuk ke dalam agen antipruritik seperti chlorpheniramine (CTM) atau diphenhydramine dapat digunakan untuk meredakan gatal-gatal dan menekan keinginan untuk menggosok atau menggaruk.
  3. Topikal Imunosupresi. Agen imunosupresi seperti tacrolimus dan pimecrolimus dapat digunakan setelah pengobatan dengan kortikosteroid topikal dan antipruritik dirasa kurang efektif.
  4. Obat anticemas. Penggunaan obat anticemas dibutuhkan untuk mengatasi gangguan kecemasan dan stres yang dapat memperburuk gejala eksim yang dialami.
  5. Fototerapi. Ketika eksim kering telah tersebar luas dan sulit diatasi dengan obat topikal, maka pengobatan dengan fototerapi dapat menjadi alternatif pengobatan yang efektif.
  6. Psikoterapi. Psikoterapi dalam hal ini bertujuan untuk membantu individu dengan masalah psikologis agar dapat mengendalikan emosi juga perilakunya yang dapat memicu kekambuhan atau memperburuk eksim kering yang dialami.

Baca lebih lanjut disini: Obat Eksim Kering di Apotek Paling Ampuh

Selain pengobatan di atas, sebenarnya ada terapi baru yang dapat digunakan untuk mengobati eksim kering, yakni dengan menggunakan suntik botox (botulinum toxin) dan penggunaan larutan campuran aspirin dan diklorometana. Namun sayangnya, kedua terapi baru ini belum tersedia di Indonesia.

Komplikasi

Apa bahaya komplikasi eksim kering yang mungkin timbul?

Eksim kering dapat menyebabkan timbulnya infeksi kulit dari bakteri akibat luka yang timbul karena kebiasaan menggaruk terus menerus. Selain itu, eksim kering juga dapat menimbulkan bekas luka dan perubahan permanen pada warna kulit.

Tak jarang, banyak penderita eksim kering yang mengalami gangguan tidur karena rasa gatal yang memburuk di malam hari dan menimbulkan efek psikologis akibat merasa malu terhadap kondisi kulitnya.

Pencegahan

Bagaimana mencegah eksim kering?

Selalu menjaga kebersihan kulit dan menjauhi faktor pencetusnya seperti kulit kering, penggunaan pakaian yang ketat, iritasi sabun atau bahan kimia lainnya dapat membantu mencegah terjadinya eksim kering.

Ingat, jika mengalami kulit yang tiba-tiba gatal dan memerah, usahakan untuk tidak menggaruknya. Segera ingat-ingat, sebelumnya berkontak dengan apa atau apa yang dilakukan hingga tercetus kondisi tersebut.


6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Oakley A, et al. (2016). Allergic contact dermatitis. (n.d.). (https://www.dermnetnz.org/topics/allergic-contact-dermatitis/)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app