Mengenal Penyakit Scabies (Kudis, Gudik) dan Pengobatannya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 23, 2019 Waktu baca: 3 menit
Mengenal Penyakit Scabies (Kudis, Gudik) dan Pengobatannya

Pernahkah Anda mengalami gatal yang muncul terutama di malam hari? Kemudian di saat yang sama, terdapat anggota keluarga atau orang yang tinggal serumah dengan Anda mengalami hal yang sama? Jika demikian kemungkinan itu adalah penyakit scabies.

Apa Itu Penyakit Scabies?

Penyakit scabies adalah penyakit gatal pada kulit yang disebabkan oleh tungau atau kutu kecil yang bernama Sarcoptes scabiei. Penyakit ini ditandai dengan keluhan gatal, terutama pada malam hari dan mudah menular melalui kontak langsung atau tidak langsung. Penyakit scabies banyak diderita di masyarakat kita, maka tak heran banyak penamaan lokal untuk penyakit ini seperti gudik (gudikan), kudis (kudisan), gatal agogo, budukan, dan lain-lain.

Penyebab Penyakit Scabies

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya penyakit scabies disebabkan oleh tungau berukuran kecil yang tak tampak oleh mata telanjang, sehingga untuk melihatnya diperlukan alat bantu berupa mikroskop. Ukuran tungau betina berkisar antara 0,3-0,4 mm, sedangkan tungau jantan setengah dari ukuran betina.

Tungai betina yang sudah dibuahi akan tinggal di kulit dengan membuat liang terowongan pada kulit, di sana ia akan menelurkan sekitar 40-50 butir telur yang akan menetas dalam kurun waktu 3-5 hari. Di luar kulit, kutu ini hanya dapat bertahan hidup 2-3 hari pada suhu kamar. Kutu ini akan mati dengan suhu >50°C hanya dalam waktu 10 menit.

Cara Penularan Penyakit Scabies

Karena penyebab scabies adalah kutu yang dapat menyebar dari orang ke orang, maka penyakit ini mudah menular. Penularan scabies dapat terjadi melalui kontak langsung seperti sentuhan antar kulit, bersalaman dan hubungan suami istri. Bisa juga terjadi secara tak langsung misalnya melalui pakaian, handuk, dan tempat tidur yang dipakai bersama-sama. Maka tak heran jika penyakit scabies ini mudah menjangkiti orang secara berjamaah seperti dalam satu keluarga, satu asrama atau satu sekolah.

Gejala Penyakit Scabies

Gejala utama penyakit scabies adalah gatal pada kulit dan biasanya akan memburuk pada malam hari. Rasa gatal terjadi karena reaksi alergi terhadap tungau. Gatal paling hebat dirasakan di sela-sela jari tangan dan kaki karena paling banyak mengandung zat keratin yang merupakan sumber makanan tungau. Selain itu, kutu betina pada malam hari akan mengeluarkan telurnya di situ pada malam hari. 

Gejala penyakit scabies atau kudis lainnya meliputi:

  • Gatal dengan predileksi di sela-sela jari dan pergelangan tangan, permukaan luar siku dan ketiak, perut dan pusar, bokong dan selangkangan, puting susu, garis bra, payudara wanita, serta alat kelamin.
  • Bentukan lesi kulit berbentuk bentolan (blister), terowongan (burrow), borok atau lesi kulit berbentuk krusta pada scabies tipe krustosa
  • Pada bayi dan anak-anak kecil, gatal-gatal dan iritasi kulit juga dapat terjadi di kulit kepala, leher, wajah, telapak tangan dan telapak kaki.

Pengobatan Penyakit Scabies

Penyakit scabies tidak dapat sembuh dengan sendirinya. Untuk menghilangkannya agar tidak menyebar kepada orang lain, maka perlu menggunakan obat scabies berbentuk krim khusus atau lotion yang dioleskan pada kulit. Obat krim scabies ini mengandung permethrin dan kandungan lainnya.

Oleskan obat scabies merata ke seluruh permukaan kulit yang gatal, namun hindari daerah sekitar mata dan mulut. Setelah dioleskan, biarkan dan jangan terkena air selama 8-14 jam (tergantung obatnya) baru kemudian dibersihkan.

Antihistamin (seperti interhistin, cetirizin, dll), krim steroid, atau untuk kasus yang parah, pil steroid dapat membantu mengurangi rasa gatal. Obat anti gatal biasanya diminum sebelum menggunakan obat krim, tentu hal ini harus berdasarkan rekomendasi dokter. Apabila terdapat infeksi skunder yang ditandai dengan nanah pada kulit yang gatal, maka diperlukan antibiotik.

Berikut langkah-langkah penanganan penyakit Scabies:

  • Penderita dalam satu rumah atau kelompok harus diobati secara bersamaan untuk memutus rantai penularan. 
  • Cuci semua pakaian, seprai, dan handuk yang digunakan dalam 3 hari sebelum memulai pengobatan. Rendam dengan air panas selama 10-15 menit sebelum mencucinya dengan deterjen.
  • Bersihkan dengan hati-hati tempat tidur, sofa, ruangan atau kamar yang digunakan oleh orang yang memiliki penyakit Scabies.
  • Gunakan obat Scabies di malam hari dimulai dari area leher hingga ke ujung jari-jari kaki. Diamkan hingga esok pagi. Hindari terkena air dan bilas saat mandi pada pagi harinya.
  • Jemur semua pakaian, handuk dan sprei di bawah sinar matahari langsung.
  • Jangan menggaruk lesi kulit.
  • Gunting kuku Anda untuk mencegah penularan.

27 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
University of Illinois-Chicago, School of Medicine, Scabies (https://www.medicalnewstoday.com/articles/16961.php), 7 December 2017.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app