Gotu Kola: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Mei 14, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 4 menit

Tanaman liar yang mampu memberikan manfaat kesehatan untuk tubuh Anda.

Habitatnya memang tumbuh secara liar dan dapat Anda temukan di perkebunan, ladang, tepi jalan atau tempat yang agak lembab. Tanaman ini berasal dari Asia tropik yang banyak tersebar di wilayah Asia tenggara, seperti Cina, Jepang, Australia, termasuk Indonesia.

Penelitian sudah membuktikan, gotu kola dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan Anda, seperti meningkatkan kekuatan otak, masalah kulit, dan dan kesehatan organ dalam seperti hati dan ginjal.

Apa itu Gotu Kola?

Gotu Kola (Centella Asiatica) atau disebut sebagai pegagan dari genus Apiaceae, merupakan tanaman obat yang telah digunakan selama berabad-abad tahun di Cina dan Ayurveda, karena itu disebut-sebut juga sebagai tanaman umur panjang.

Memiliki daun hijau berbentuk seperti kipas, berbunga sepanjang tahun, berbatang lunak dan memiliki ruas, serta tumbuh menjalar.  Tanaman ini biasa ditanam untuk keperluan obat herbal, mengandung berbagai kandungan antioksidan, antimikroba, dan antivirus.

Rasa yang dimilikinya manis dan memiliki sifat mendinginkan, efek yang diberikan menenangkan, dan meningkatkan fungsi mental menjadi baik.

Kandungan Gotu Kola

Tanaman ini memiliki kandungan gizi seperti:

Kandungan bahan aktif yang dimilikinya seperti triterpenoid saponin yang mengandung antioksidan dan unsur lainnya, minyak esensial untuk memberikan aroma, flavonoid memberikan warna tumbuhan, fitosterol bahan baku pembentuk hormon seks, dan senyawa lainnya.  

Kandungan senyawa kimia yang dimiliki yaitu brahmoside, madasiatic, brahmic acid, carotenoids, asiaticoside, dan lainnya.

Manfaat Gotu Kola

Gotu kola memiliki manfaat mulai dari daun, batang dan akarnya. Anda bisa mengolahnya dalam berbagai macam bentuk ramuan, jus, atau lalapan. Berikut manfaatnya:

1. Menyembuhkan luka dan penyakit kulit

Gotu kola mempunyai kandungan anti radang serta antibiotik yang mampu mempercepat penyembuhan luka atau kerusakan kulit. Kandungannya bekerja dalam membantu proses pembentukan jaringan baru pada kulit Anda.

Masalah kulit yang dapat diatasi seperti luka bakar, bisul, abses, varises, puting retak, memar-memar, dan strechmark.

2. Meningkatkan fungsi otak

Sebuah studi menjelaskan gotu kola bermanfaat meningkatkan kerja otak kognitif secara keseluruhan, namun lebih efektif dalam meningkatkan daya ingat dan memori otak.

Penelitian kecil lainnya dilakukan dengan membandingkan efek dari ekstrak daun pegagan dengan asam folat. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan fungsi otak setelah stroke. Hasilnya para ahli menyimpulkan bahwa pegagan lebih efektif digunakan.

3. Mengobati penyakit Alzheimer

Gotu kola dapat meningkatkan fungsi dan memori saraf otak. Pemicu dari penyakit alzheimer adalah pembentukan plak yang berada pada sel otak. Ekstrak gotu kola diketahui dapat melindungi sel-sel otak dari keracunan.

4. Mengatasi stres dan depresi

Gotu kola memiliki kandungan senyawa triterpenoid yang dapat meredakan kecemasan dan obat antidepresan.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada 33 orang yang memiliki gangguan kecemasan umum untuk mengonsumsi tanaman ini selama sebulan. Hasilnya efektif menurunkan tingkat stres dan depresi.

5. Merawat kecantikan wajah

Kandungan kolagen dalam gotu kola mampu mempercantik wajah Anda dengan efek peningkatan kadar produksi sebagai peran utama dalam menjaga keelastisan kulit.

Selain itu,  sebuah ahli menyatakan bahwa mengkonsumsi suplemen gotu kola atau mengoleskannya pada wajah secara langsung dengan krim dapat digunakan sebagai perawatan anti-aging.

6. Manfaat lainnya

Manfaat lainnya menurut penelitian ilmiah, gotu kola juga berkhasiat sebagai efek anti neoplastik, anti inflamasi, analgesik, anti sporasis, antiseptik, dan stimulasi peredaran darah yang berguna untuk:

  • Mengurangi peradangan
  • Mencegah radikal bebas
  • Mencegah trombosis
  • Membersihkan herpes
  • Menghambat reproduksi kulit
  • Mencegah kerontokan rambut

Efek samping penggunaan Gotu Kola

  • Gotu kola memang memiliki banyak khasiat, namun Anda harus waspada terhadap resiko yang akan terjadi selama penggunaanya. Berkonsultasi dengan dokter ahli sangat dianjurkan untuk menghindari efek samping yang serius.
  • Efek samping gotu kola umumnya jarang dialami dengan konsumsi dosis yang sesuai. Namun, beberapa orang dapat mengalami kulit gatal atau terbakar, tekanan darah rendah, sakit kepala, mual, pusing, dan rasa kantuk.
  • Penderita kerusakan hati seperti hepatitis harus berhati-hati dan menghindari produk gotu kola karena dikhawatirkan dapat membuat kerusakan lebih buruk.
  • Gotu kola dapat membuat rasa kantuk yang serius jika terlalu banyak dikombinasikan dengan obat-obatan yang digunakan selama menjalani operasi atau setelahnya. Hindari penggunaan gotu kola minimal 2 minggu sebelum operasi dilakukan.
  • Ibu hamil dan menyusui tidak diperbolehkan mengkonsumsi gotu kola karena belum  adanya banyak bukti dari penelitian para ahli, dikhawatirkan memberikan efek samping tertentu yang membahayakan.

Interaksi Obat

Gotu kola dapat menghambat reaksi dari banyak interaksi obat-obatan seperti meningkatkan potensi ibuprofen, THC, ketamin, dan lainnya dengan menghasilkan efek yang mirip dengan St John's Wort, Ginkgo Biloba, dan Modafinil.

Selain itu, dapat meningkatkan potensi opioid  (depresi napas, konstipasi, dan kecanduan yang lebih sedikit), antipsikotik, beta-blocker, amfetamin, dan lainnya, yang mirip dengan kanabis dan kokain.

Juga dapat meningkatkan potensi hormon seks, benzodiazepin, statin, kemoterapi, kafein, kokain, dan lainnya.

Dosis penggunaan Gotu Kola

Dosis yang disarankan umumnya 300 miligram per hari dalam kurun waktu 21 hari karena tidak memberikan efek samping.

Gotu kola dalam bentuk kapsul dapat Anda konsumsi sekitar 1000 miligram per hari. Sedangkan dalam bentuk teh diminum 1-5 gelas setiap hari dengan takaran sekitar satu gram sehari.


21 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Soumyanath A, et al. (2012). Centella asiatica extract improves behavioral deficits in a mouse model of Alzheimer’s disease: investigation of a possible mechanism of action. DOI: (http://dx.doi.org/10.1155/2012/381974)
Shing WL, et al. (2016). Effects of metal-contaminated soils on the accumulation of heavy metals in gotu kola (centella asiatica) and the potential health risks: A study in peninsular Malaysia. DOI: (https://www.researchgate.net/profile/Wong_Ling_Shing/publication/289530850_Effects_of_metal-contaminated_soils_on_the_accumulation_of_heavy_metals_in_gotu_kola_Centella_asiatica_and_the_potential_health_risks_a_study_in_Peninsular_Malaysia/links/5)
Sharma S, et al. (2014). Attenuation of collagen induced arthritis by centella asiatica methanol fraction via modulation of cytokines and oxidative stress. DOI: (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25484009)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app