Gatal pada Kulit Daerah Kelamin dan Cara Mengatasinya

Dipublish tanggal: Feb 27, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 30, 2019 Waktu baca: 3 menit
Gatal pada Kulit Daerah Kelamin dan Cara Mengatasinya

Gatal pada daerah kelamin dapat terjadi baik pada pria atau wanita dan disebabkan oleh berbagai faktor. Gatal yang dirasakan terkadang juga diikuti rasa panas, terbakar, kering, dan muncul cairan atau pus dari alat kelamin. 

Gatal pada daerah kulit kelamin biasa disebabkan oleh adanya infeksi bakteri atau jamur dan alergi karena bahan-bahan iritan. Beberapa kasus lain yaang ditemukan bahwa adanya penyakit menular seksual sebagai pemicu gatal pada daerah kelamin. 

Infeksi yang berat dapat mengeluarkan bau yang tidak sedap. Perlu penanganan yang tepat untuk mengobati kondisi gatal tersebut dan menghindari faktor pemicu penyakit.

Penyebab Gatal pada Kelamin

Secara umum gatal pada kulit kelamin disebabkan oleh 4 faktor utama yaitu jamur, bakteri, alergi, dan penyakit menular seksual (PMS). 

Beberapa penyebab gatal di daerah kelamin dan cara terbaik untuk mengatasi keluhan adalah sebagai berikut.

1. Tinea Korporis

Tinea korporis adalah kondisi peradangan pada kulit yang sering timbul salah satunya di daerah genital tepatnya di lipat paha

Penyakit itu dipicu akibat adanya jamur Trichophyton rubrum yang muncul dengan keringat berlebih akibat suhu yang panas atau pakaian yang terlalu ketat sehingga sirkulasi udara tidak berjalan baik. Tinea korporis paling sering menyerang anak-anak daripada orang dewasa.

Gejala yang ditimbulkan pada tinea korporis yaitu:

  • Gatal yang meningkat saat berkeringat.
  • Munculnya bercak bulat berwarna merah yang terpisah satu sama lain.
  • Muncul keropeng bila digaruk.

Untuk memastikan diagnosis dokter akan melakukan pemeriksaan KOH atau lampu wood untuk melihat adanya jamur yang menempel dan berkembang. Untuk mengobati tinea korporis dapat diberikan salep asam salisilat 3% atau mikonazol 2%. Dapat juga diberikan obat minum yaitu grisefulvin 500mg untuk orang dewasa atau 10mg/kg berat badan untuk anak-anak.

2. Bakterial Vaginosis

Bakteral vaginosis terjadi pada wanita disebabkan oleh infeksi bakteri Gardnerella vaginalis pada alat kelamin. Kondisi ini berkaitan erat dengan munculnya keputihan pada wanita muda. 

Penyebab dari munculnya bakteri tersebut berhubungan dengan aktivitas seksual yang tidak sehat seperti berganti-ganti pasangan, tertular infeksi bakteri dari pasangan, dan sebagainya. Faktor lain yang juga menyebabkan kondisi ini adalah kebersihan alat kelamin yang tidak terjaga.

Gejala yang timbul pada bakterial vaginosis antara lain :

  • Muncul cairan keputihan dari alat kelamin yang berbau amis
  • Rasa gatal pada kulit kelamin terutama pada saat buang air kecil

Dokter akan melakukan pemeriksaan laboartorium dengan mengambil sampel cairan. Diagnosis pasti bakterial vaginosis adalah ditemukannya clue cell pada hasil mikroskop.

Mengobati bakterial vaginosis perlu obat antibiotik untuk menghilangkan gejala. Obat utama yang diberikan adalah metronidazole.

3. Kandidiasis Vulvovaginal

Kandidiasis Vulvovaginal adalah infeksi jamur akibat Candida albicans. Infeksi ini terjadi pada wanita yang imunokompromis. Faktor munculnya penyakit ini dapat berkaitan dengan infeksi HIV, selain itu faktor resiko dari dabetes mellitus dan penggunaan alat kontrasepsi dan kortikosteroid sangat kuat menyebabkan hal ini.

Gejala yang ditimbulkan pada kandidiasis vulvovaginal yaitu:

  • Rasa gatal yang perih
  • Muncul cairan berwarna putih kekuningan
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Vulva vagina membengkak

Pemeriksaan kandidiasis vulvovaginal dapat dilakukan dengan KOH untuk melihat adanya jamur dari gambaran mikroskop.

Terapi yang digunakan dapat diberikan salep mikonazol atau kotrimazol selama 3 hingga 7 hari. Bila perlu ditambahkan flukonazol oral untuk mempercepat penyembuhan.

4. Kutu Kelamin

Kutu kelamin atau Phthirus pubis adalah salah satu kutu yang dapat ditemukan di rambut kemaluan. Serangga ini menjadi penyebab gatal yang paling sering pada alat kelamin. 

Penyakit ini muncul karena penggunaan handuk, pakaian, atau alat yang tidak higienis. Kutu akan hinggap di rambut kemaluan, bertelur dan menghisap darah anda.

Gejala yang ditimbulkan antara lain:

  • Gatal di daerah rambut kelamin
  • Adanya kumpulan  kutu yang terdapat rambut kelamin
  • Adanya telur kutu pada dasar rambut kelamin
  • Kulit terlihat gelap dengan bercak-bercak hitam di daerah kelamin

Untuk mengatasi kondisi ini diperlukan obat atau shampoo khusus untuk meghilangkan kutu yang menempel. Obat yang sering digunakan yaitu malathion dan ivermectin.


36 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vaginitis. Centers for Disease Control and Prevention. http://search.cdc.gov/search?query=vaginitis&utf8=%E2%9C%93&affiliate=cdc-main.
Vaginitis. American College of Obstetricians and Gynecologists—FAQS.. http://www.acog.org/Patients/FAQs/Vaginitis.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
Muncul Benjolan di Lubang Vagina? Ini 4 Penyebabnya
Muncul Benjolan di Lubang Vagina? Ini 4 Penyebabnya

Benjolan yang muncul pada lubang vagina memiliki risiko yang berbeda-beda dan akan menjadi lebih parah jika Anda membiarkannya begitu saja.

Buka di app