Vaksin HPV Tidak Bekerja Ampuh? Ini Alasannya

Dipublish tanggal: Mei 24, 2019 Update terakhir: Jan 5, 2024 Waktu baca: 2 menit
Vaksin HPV Tidak Bekerja Ampuh? Ini Alasannya

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Vaksin HPV lebih efektif untuk mencegah penularan penyakit HPV seperti kutil kelamin akibat hubungan seksual dengan penderita;
  • Saking banyaknya jenis virus HPV yang ada di lingkungan sekitar, satu vaksin pun tidak cukup melindungi tubuh Anda dari keseluruhan virus HPV;
  • Vaksin HPV juga dirancang untuk mencegah terjadinya kanker sehingga wajar saja jika vaksin HPV tidak menjamin 100% melindungi diri dari kutil kelamin;
  • Selain vaksinasi HPV, pastikan untuk tetap melakukan hubungan seksual secara aman. Mulai dari penggunaan kondom dan tidak gonta-ganti pasangan seks; 
  • Klik untuk membeli paket vaksin HPV dengan harga bersahabat dan dokter berpengalaman melalui HDmall;
  • Gunakan fitur chat untuk berkonsultasi dengan apoteker kami secara gratis seputar obat dan paket kesehatan yang Anda butuhkan.

HPV atau Human papillomavirus merupakan salah satu virus yang terdiri dari banyak jenis dan menular, mulai dari menyebabkan kutil hingga kanker. Faktanya, meski sebagian besar orang telah menggunakan vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks sampai kutil kelamin, ada saja orang yang masih mengalami penyakit kutil kelamin. Kenapa bisa begitu? Yuk, simak ulasannya berikut ini.

Vaksin HPV dan manfaatnya mencegah kutil kelamin

Virus HPV dapat menyerang siapa saja melalui kontak langsung kulit selama berhubungan seksual. Apalagi ketika Anda berhubungan seks tanpa pengaman, risiko penularan virus ini lebih besar. 

Kebanyakan jenis HPV ini umumnya tidak menimbulkan gejala yang berarti dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun, ada juga jenis HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks maupun kanker lainnya seperti kanker penis, kanker vagina, kanker vulva, sampai kanker anus.

Ada pula beberapa jenis HPV yang mampu menyebabkan kutil di area kelamin pria maupun wanita. Lebih parahnya, seseorang bisa ketularan mengidap kutil hanya dengan menyentuh alat kelamin pasangan saja yang memiliki kutil di area tersebut, baik melalui kontak tangan maupun lewat kotak cairan tubuh seperti cairan mani maupun cairan vagina

Baca juga: Siapa Saja yang Berisiko Terkena Kutil Kelamin?

Oleh karena itu, vaksin HPV dikenal lebih efektif untuk mencegah penularan penyakit HPV seperti kutil kelamin akibat hubungan seksual dengan penderita.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Boston University Medical Center, anak-anak dan remaja dapat diberikan 2 dosis vaksin HPV untuk melindungi diri dari penyakit kutil kelamin. Sedangkan untuk usia pemberian vaksinnya, disarankan bagi semua anak laki-laki maupun perempuan mulai usia 9-14 tahun.

Di sisi lain, menurut CDC, vaksinasi HPV disarankan bagi anak perempuan usia 11 atau 12 tahun. Jika belum mendapatkan vaksin di usia tersebut, sebaiknya lengkapi vaksinasi HPV pada usia 13-26 tahun.

Sudah divaksin HPV, tapi kenapa masih terkena kutil kelamin?

Meski disebut dapat membantu mencegah infeksi kutil kelamin, ternyata tidak sedikit orang yang masih bisa terkena penyakit yang sama walaupun sudah divaksinasi. Yang jadi pertanyaan, kenapa bisa begitu?

Vaksin HPV sebenarnya ampuh melindungi diri dari penyakit kutil kelamin akibat virus HPV sebesar 90%. Namun, saking banyaknya jenis virus HPV yang ada di lingkungan sekitar, maka satu vaksin pun tidak cukup melindungi tubuh Anda dari keseluruhan virus HPV. Jadi, jangan terkejut apabila risiko penyakit kutil kelamin oleh virus HPV masih dapat terjadi.

Selain itu, vaksin HPV ini dapat bekerja efektif dalam kurun waktu tertentu saja. Menurut penelitian, vaksin HPV dapat melindungi organ vital dari infeksi virus HPV selama 5 tahun. 

Terlebih, vaksin HPV ini dirancang untuk mencegah terjadinya kanker sehingga wajar saja jika vaksin HPV tidak menjamin 100% melindungi diri dari kutil kelamin. Namun, dengan melakukan vaksin HPV, setidaknya Anda sudah mencegah tertularnya penyakit menular seksual.

Baca juga: Kenapa Wanita dan Anak-anak Perlu Mendapatkan Vaksin HPV?

Nah, terlepas dari usaha melakukan vaksin HPV, pastikan untuk tetap melakukan hubungan seksual secara aman. Mulai dari penggunaan kondom dan tidak gonta-ganti pasangan seks. Dengan demikian, risiko penularan penyakit kelamin pun dapat diminimalkan.


23 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vaccine side effects. (2017). (http://www.vaccines.gov/basics/safety/side_effects/)
Vaccinating boys and girls. (2018). (http://www.cdc.gov/hpv/parents/vaccine.html)
Scheller NM, et al. (2014). Quadrivalent human papillomavirus vaccine and the risk of venous thromboembolism. DOI: (https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/1886177)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
Muncul Benjolan di Lubang Vagina? Ini 4 Penyebabnya
Muncul Benjolan di Lubang Vagina? Ini 4 Penyebabnya

Benjolan yang muncul pada lubang vagina memiliki risiko yang berbeda-beda dan akan menjadi lebih parah jika Anda membiarkannya begitu saja.

Buka di app