Fobia - Penyebab, Gejala, & Pengobatan

Faktor genetik dan lingkungan dapat menyebabkan fobia. Anak-anak yang memiliki kedekatan dengan gangguan kecemasan berisiko terkena fobia. Peristiwa menyedihkan, seperti hampir tenggelam, dapat menimbulkan fobia. Paparan ke ruang terbatas, ketinggian ekstrim, dan gigitan binatang atau serangga semuanya bisa menjadi sumber fobia.
Dipublish tanggal: Jul 15, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Fobia - Penyebab, Gejala, & Pengobatan

Apa itu fobia ?

Fobia adalah jenis gangguan kecemasan. Ini adalah bentuk ketakutan atau kecemasan ekstrem yang dipicu oleh situasi tertentu (seperti pergi ke luar) atau objek tertentu, bahkan ketika tidak ada bahaya yang mengancam. 

Tidak seperti gangguan kecemasan umum, fobia biasanya terhubung dengan sesuatu yang spesifik.

Dampak fobia dapat berkisar dari mengganggu hingga sangat melumpuhkan. Orang dengan fobia sering menyadari bahwa ketakutan tidak rasional atnpa ada jalan keluar. Ketakutan semacam itu dapat mengganggu pekerjaan, sekolah, dan hubungan pribadi dan sosial. 

Apa yang menyebabkan fobia?

Faktor genetik dan lingkungan dapat menyebabkan fobia. Anak-anak yang memiliki kedekatan dengan gangguan kecemasan berisiko terkena fobia. Peristiwa menyedihkan, seperti hampir tenggelam, dapat menimbulkan fobia. 

Paparan ke ruang terbatas, ketinggian ekstrim, dan gigitan binatang atau serangga semuanya bisa menjadi sumber fobia.

Orang dengan kondisi medis panjang atau masalah kesehatan sering mengalami fobia.FObia juga dikaitkan dengan gangguan otak akibat trauma kepala berat,  Penyalahgunaan zat dan depresi juga terhubung dengan fobia.

Kondisi otak saat terjadi fobia 

Beberapa area otak menyimpan dan mengingat peristiwa berbahaya yang mudah sekali diingat

Jika seseorang menghadapi peristiwa serupa di kemudian hari, area-area otak mengambil ingatan yang membuat stres, kadang-kadang lebih dari sekali. Ini menyebabkan tubuh mengalami reaksi yang sama.

Dalam fobia, area otak yang menangani rasa takut dan stres terus mengambil peristiwa yang menakutkan secara tidak tepat.

Para peneliti telah menemukan bahwa fobia sering dikaitkan dengan amigdala, yang terletak di belakang kelenjar hipofisis di otak. Amigdala dapat memicu pelepasan hormon sehiggai menempatkan tubuh dan pikiran dalam keadaan sangat waspada dan tertekan.

Jenis fobia

Terdapat dua jenis fobia yang dikenali dan penjelasannya

Fobia spesifik 

Fobia spesifik merupakan jenis fobia yang identik dengan suatu objek tertentu. Munculnya fobia ini sering berkembang di masa kanak-kanak atau remaja dan bagi sebagian orang mereka akan berkurang seiring bertambahnya usia.

FObia spesifik pada anak-anak paling banyak muncul pada fobia dengan binatang dan situasi. Sperti contoh fobia dengan anjing, ular, tikus, serangga. FObia situasi seperti takut dengan angin kencang, hujan lebat, angin topan, ombak deras, air terjun, dan lain-lain. 

Fobia kompleks 

Fobia kompleks cenderung lebih berat daripada fobia sederhana. Mereka biasanya berkembang selama masa dewasa dan sering dikaitkan dengan rasa takut yang mendalam atau kecemasan tentang situasi atau keadaan tertentu.

Terdapat dua jenis fobia kompleks yaitu:

Fobia Sosial 

Gangguan kecemasan sosial, juga disebut fobia sosial, adalah kecemasan atau ketakutan yang kuat untuk dihakimi, dievaluasi secara negatif, atau ditolak dalam situasi sosial atau kinerja. 

Orang dengan gangguan kecemasan sosial akan selalu merasa khawatir dan cemas karena  dipandang sebagai orang yang bodoh, canggung, atau membosankan. 

Akibatnya, mereka sering menghindari situasi sosial atau kinerja, dan ketika suatu situasi tidak dapat dihindari, mereka mengalami kecemasan dan kesulitan yang signifikan. 

Banyak orang dengan gangguan kecemasan sosial juga mengalami gejala fisik yang kuat, seperti detak jantung yang cepat, mual, dan berkeringat, dan mungkin mengalami serangan hebat ketika menghadapi situasi yang ditakuti.

Agorafobia 

Agoraphobia adalah jenis gangguan kecemasan yang menyebabkan orang menghindari tempat dan situasi yang mungkin menyebabkan mereka merasa:terperangkap, tak berdaya, panik, malu, takut. 

Orang dengan agorafobia sering memiliki gejala serangan panik, seperti detak jantung yang cepat dan mual, ketika mereka menemukan diri mereka dalam situasi stres. Mereka mungkin juga mengalami gejala-gejala ini bahkan sebelum mereka memasuki situasi yang mereka takuti. 

Dalam beberapa kasus, kondisinya bisa sangat parah sehingga orang menghindari melakukan aktivitas sehari-hari. 

Agoraphobia biasanya berkembang sebagai komplikasi dari gangguan panik, gangguan kecemasan yang melibatkan serangan panik dan saat-saat ketakutan yang intens. 

Agorafobia dapat muncul dengan mengaitkan serangan panik dengan tempat atau situasi di mana mereka terjadi dan kemudian menghindarinya.

Sebagian kecil orang dengan agorafobia tidak memiliki riwayat serangan panik. Dalam kasus-kasus ini, ketakutan mereka mungkin terkait dengan isu seperti ketakutan akan kejahatan, terorisme, penyakit, atau kecelakaan.


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Specific Phobias (Symptoms). Perelman School of Medicine at the University of Pennsylvania. (Accessed via: https://www.med.upenn.edu/ctsa/phobias_symptoms.html)
Specific Phobias. Anxiety and Depression Association of America (ADAA). (Accessed via: https://adaa.org/understanding-anxiety/specific-phobias)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app