Fobia - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 7, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Apakah kamu pernah mengalami perasaan sangat takut akan sesuatu misalnya serangga, berada dalam ruang tertutup atau kondisi gelap gulita? Jika jawabannya iya, kamu mungkin menderita fobia. 

Fobia merupakan salah satu gangguan kecemasan. Pada penderita fobia yang berat biasanya penderita berusaha memberi jarak pada hal yang dapat membuatnya merasa takut. 

Beberapa penderita bahkan akan mengalami panik, sesak nafas hingga depresi. Melalui artikel berikut akan kamu ketahui pengertian, penyebab, gejala, diagnosis dan cara pengobatan untuk penderita fobia.

Fobia tergolong dalam penyakit gangguan kecemasan. Penyakit ini menyebabkan penderita mengalami rasa takut yang berlebihan terhadap sesuatu. Penderita biasanya berusaha untuk menjaga jarak dari objek penyebab ketakutan. 

Pada penderita fobia yang cukup berat, penderita bahkan mudah diserang kepanikan, sesak nafas secara tiba-tiba hingga merasa depresi. Berdasarkan sifatnya fobia dibagi menjadi tiga yaitu:

Fobia spesifik
adalah ketakutan akan objek atau situasi khusus. Fobia jenis ini misalnya takut akan ketinggian, takut akan kedalaman laut, takut beberapa jenis hewan, takut darah, dsb. Fobia ini biasanya muncul sejak masih anak-anak atau remaja.

Fobia sosial
adalah ketakutan akan keadaan yang ramai atau hal-hal berkaitan dengan interaksi sosial. Penderita cenderung menarik diri dari lingkungan sosial. 

Penyebabnya bisa karena takut dinilai buruk oleh orang sekitar dan merasa gerak geriknya diperhatikan oleh sekitarnya. Penderita merasa tertekan jika dipaksa untuk berinteraksi sosial dengan orang lain. 

Contoh fobia sosial adalah demam panggung, takut berkenalan dengan orang baru, takut makan di restoran, dsb.

Fobia kompleks
adalah ketakutan pada situasi ramai atau berada di tempat terbuka. Bedanya dengan fobia sosial adalah, penderita fobia kompleks tidak merasa tertekan jika harus berinteraksi sosial dengan orang lain di tempat sepi. 

Beberapa contoh fobia kompleks adalah merasa takut berdesakan di angkot atau- bus kota, takut jika berbelanja di pasar yang penuh sesak, dsb.

Gejala Penyakit Fobia

Hal-hal yang dapat terlihat dari seseorang dengan fobia adalah rasa takut yang berlebihan. Beberapa penderita didapati juga mengalami serangan panik. Beberapa gejala lainnya yaitu:

  • Merasa pusing dan kebingungan
  • Dada terasa sesak dan nyeri. Bahkan diikuti dengan sesak nafas.
  • Merasa ingin muntah.
  • Tubuh berkeringat dan jantung berdebar-debar.
  • Sering merasa haus dan diikuti dengan rasa ingin ke toilet untuk buang air kecil.
  • Pada anak-anak biasanya sering menangis bila ditinggal sendirian.

Penyebab Penyakit Fobia

Belum diketahui secara pasti penyebab fobia. Namun beberapa faktor berikut dapat diduga memicu seseorang mengalami fobia:

  • Pengalaman buruk, misalnya fobia akan ruangan tertutup karena saat kecil dulu sering dihukum dalam ruangan tertutup.
  • Otak mengalami perubahan fungsi.
  • Pengaruh keluarga atau lingkungan sekitar. Orang tua yang sering merasa cemas biasanya memiliki anak-anak yang mudah cemas akan sesuatu.

Cara Pengobatan Penyakit Fobia

Hal yang dapat dilakukan untuk mengobati seseorang dengan fobia adalah dengan memberikan terapi psikologi. Salah satu jenis terapi psikologi yang efektif adalah terapi perilaku kognitif

Terapi jenis ini menggunakan beberapa teknik agar cara pasien memandang dan menyikapi objek fobia berubah. Teknik pertama adalah pemaparan terhadap objek yg menyebabkan ketakutan. 

Salah satu contohnya adalah terapi pada pasien fobia serangga. Pasien akan diperlihatkan dengan gambar serangga, diajak melihat kumpulan serangga salah kandang dan kemudian memegang serangga.

Teknik pemaparan biasanya disertai dengan teknik pengendalian diri dan pola hidup sehat agar lebih efektif. Melalui teknik pengendalian diri pasien dapat mengatur ketenangan agar berhasil menguasai diri dari fobia. 

Bentuk pola hidup sehat yaitu makan makanan sehat, berolahraga secara  teratur dan beristirahat secara cukup. Jika diperlukan, pasien akan diberi resep obat oleh psikiater. 

Obat tersebut hanya dikonsumsi dalam jangka waktu yang pendek. Beberapa contoh obat yang biasa digunakan untuk fobia adalah penghambat sekresi hormon serotonin, Beta blocker dan benzodiazepine. 

Hormon serotonin berfungsi untuk mengatur mood penderita. Beta blockers digunakan agar dampak dari stimulasi adrenalin terhambat. 

Benzodiazepine merupakan obat yang biasa dikonsumsi seseorang yang sangat mudah cemas. Obat ini dapat menyebabkan ketergantungan sehingga jika kondisi pasien membaik maka dosis obat akan dikurangi.


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Mayo Clinic (2016). Diseases and Conditions. Specific Phobias. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/specific-phobias/symptoms-causes/syc-20355156)
NHS Choices UK (2016). Health A-Z. Phobias. (https://www.nhs.uk/conditions/phobias/)
Royal College of Psychiatrists (2018). Anxiety and Phobias. (https://www.rcpsych.ac.uk/mental-health/problems-disorders/anxiety-panic-and-phobias)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app