Fobia Badut Bukan Sekadar Takut Badut Biasa, Ini Tandanya

Dipublish tanggal: Sep 9, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Okt 16, 2019 Waktu baca: 2 menit
Fobia Badut Bukan Sekadar Takut Badut Biasa, Ini Tandanya

Film "IT: Chapter 2" sedang ramai tayang di bioskop-bioskop tanah air. Meski bikin penasaran banyak orang, film ini malah menjadi musuh besar bagi orang-orang yang mengidap Coulrophobia alias fobia badut.

Ya, film "IT: Chapter 2" mengisahkan tentang teror sosok badut bernama Pennywise yang meresahkan ibukota. Bagi orang-orang yang takut badut, film ini tak cuma bisa bikin susah tidur, tapi juga menimbulkan trauma mendalam.

Coulrophobia, bukan sekadar takut badut biasa

Badut umumnya dipandang sebagai sosok lucu dan menyenangkan, terutama bagi bayi atau anak-anak. Namun, hal ini tidak berlaku bagi pengidap Coulrophobia.

Coulrophobia adalah rasa takut yang sangat parah terhadap badut. Bukan sekadar takut biasa, orang yang memiliki fobia badut bisa gemetaran, panik, hingga merasa terancam ketika melihat atau berada di dekat badut.

Seorang peneliti dari Trinity University, Joseph Durwin, menduga ada 2 penyebab fobia badut, yaitu:

  1. Memiliki pengalaman negatif tentang badut di masa lalu, misalnya pernah dikagetkan oleh sosok badut saat berada di tempat rekreasi.
  2. Sering melihat film yang menggambarkan badut sebagai sosok jahat dan menyeramkan. Semakin banyak paparan negatif soal badut, orang-orang akan menganggap bahwa badut memang jahat, menakutkan, dan mengerikan.

Sementara menurut Dr Melanie Phelps yang merupakan seorang psikolog ternama di Inggris, ada faktor lain yang membuat seseorang jadi takut badut. 

Menurutnya, orang dengan Courophobia telah terbiasa dengan sifat dan tampilan anggota keluarga atau pengasuh yang cenderung ramah, menyenangkan, dan memberikan rasa aman.

Begitu melihat sosok badut yang berperawakan besar, penuh warna-warni, dan tersenyum sangat lebar, otak akan menilai badut tidak sesuai dengan 'sosok normal' seperti sebelumnya.

Walaupun sebetulnya si badut bersikap ramah, namun di dalam pikiran mereka sudah telanjur menganggap badut sebagai sosok aneh nan menyeramkan. Maka tak heran jika mereka bisa jadi sangat ketakutan, panik, gelisah, hingga merasa terancam saat melihat badut.

Tanda dan gejala fobia badut

Semenarik apa pun tampilan badut, hal ini tidak berlaku bagi orang yang fobia badut. Ia bisa langsung menjerit histeris hingga lari terbirit-birit untuk menghindari badut.

Mungkin terdengar aneh dan lebay bagi orang normal, tapi inilah yang dirasakan oleh penderita Coulrophobia. Beberapa tanda dan gejala fobia badut adalah:

  • Ketakutan ekstrem saat melihat atau berada di dekat badut
  • Sekadar membayangkan badut saja sudah menimbulkan perasaan takut, cemas, hingga panik
  • Detak jantung meningkat dan napas ngos-ngosan saat melihat badut
  • Keringat mengucur deras dan merasa tidak aman saat berada di dekat badut
  • Menghindari segala hal yang berhubungan dengan badut

Lebih parahnya lagi, orang yang fobia badut bisa terkulai lemas hingga pingsan jika terus-terusan 'dipaksa' melihat badut.

Mungkinkah seseorang bisa sembuh dari fobia badut? 

Sama seperti jenis fobia lainnya, mengatasi fobia badut tidak semudah yang dibayangkan. Terapis biasanya akan menyarankan terapi perilaku kognitif untuk mengubah persepsi penderita terhadap hal-hal yang membuatnya takut.

Secara bertahap, Anda akan belajar bagaimana cara mengatasi ketakutan terhadap badut. Salah satunya dengan memperhatikan bagaimana seseorang merias dirinya hingga menjadi badut. Dengan demikian, Anda akan tahu bahwa badut hanyalah manusia biasa yang tak perlu ditakuti.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
Fobia - Penyebab, Gejala, & Pengobatan
Fobia - Penyebab, Gejala, & Pengobatan

Faktor genetik dan lingkungan dapat menyebabkan fobia. Anak-anak yang memiliki kedekatan dengan gangguan kecemasan berisiko terkena fobia. Peristiwa menyedihkan, seperti hampir tenggelam, dapat menimbulkan fobia. Paparan ke ruang terbatas, ketinggian ekstrim, dan gigitan binatang atau serangga semuanya bisa menjadi sumber fobia.

Buka di app