Fludiazepam: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 17, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Mei 24, 2019 Waktu baca: 4 menit

PERHATIAN: Kami tidak melayani pengiriman obat Fludiazepam. Informasi di bawah ini hanya merupakan ikhtisar mengenai obat Fludiazepam.

Benzodiazepin adalah golongan obat yang digunakan sebagai obat penenang yang berfungsi dengan cara memperlambat fungsi tubuh, dan digunakan untuk masalah tidur dan mengatasi gangguan cemas.

Mekanisme kerja dari Benzodiazepin adalah dengan cara meningkatkan efek bahan kimia otak yang disebut GABA (gamma amino butyric acid). GABA mengurangi aktivitas otak di area otak yang bertanggung jawab untuk: menghasilakan pemikiran yang rasional, mengatur memori, mengatur emosi dan fungsi penting tubuh lainnya, seperti bernafas.

Dari begitu banyak obat dari golongan Benzodiazepin, diazepam adalah obat yang paling sering digunakan di pasaran. Namun di Taiwan dan Jepang, obat golongan Benzodiazepine yang dikenal dengan nama Fludiazepam juga cukup populer digunakan sebagai pengganti Diazepam.

Mengenai Fludiazepam

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet

Kandungan:

Obat antikonvulsan, sedatif dan relaksan

Keunggulan Fludiazepam dibandingkan obat Benzodiazepin lainnya

Fludiazepam, dipasarkan dengan merek dagang Erispan yang merupakan benzodiazepine kuat dan juga turunan diazepam, yang awalnya dikembangkan oleh Hoffman-La Roche pada 1960-an. Fludiazepam dipasarkan di Jepang dan Taiwan.

Fludiazepam memiliki efektivitas 4 kali lebih baik dibandingkan dengan diazepam. Obat ini memiliki sifat anxiolytic (menghilangkan kecemasan), antikonvulsan (menghentikan kejang), sedatif (obat penenang), hipnotis, dan relaksan otot rangka (melemaskan tubuh). Seperti halnya semua benzodiazepin, fludiazepam dapat disalah gunakan untuk penggunaan di luar kepentingan medis.

Apa kegunaan Fludiazepam?

Seperti halnya Diazepam, Fludiazepam memiliki sejumlah kegunaan termasuk:

  • Pengobatan gangguan cemas, serangan panik, dan keadaan gelisah
  • Pengobatan gejala neurovegetatif yang terkait dengan vertigo
  • Pengobatan gejala kecanduan alkohol, dan opiat
  • Pengobatan insomnia (gangguan tidur) jangka pendek
  • Perawatan tetanus, bersama dengan tindakan perawatan intensif lainnya
  • Pengobatan untuk kelumpuhan pada kedua kaki atau semua anggota gerak akibat stroke, multiple sclerosis, atau cedera sumsum tulang belakang (pengobatan jangka panjang digabungkan dengan tindakan rehabilitasi lainnya)
  • Obat penenang yang diberikan sebelum atau sesudah operasi
  • Pengobatan komplikasi overdosis dan gangguan mental akibat penggunaan kokain, atau metamfetamin
  • Perawatan pencegahan keracunan oksigen selama terapi oksigen hiperbarik

Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan ketagihan dan ketergantungan, yang berarti bahwa dosis yang lebih rendah akan menjadi tidak efektif dan pasien akan membutuhkan dosis yang lebih tinggi. Daftar di atas mungkin bukan daftar lengkap mengenai penggunaan obat ini. Konsultasikan dengan dokter sebelum Anda memulai pengobatan menggunakan obat ini.

Bagaimana dosis dan cara pemberian Fludiazepam?

Dosis harus ditentukan secara spesifik pada masing-masing individual, Dokter akan menentukan dosis tergantung pada kondisi kesehatan Anda, berat badan pasien, dan faktor lain yang mungkin dimiliki orang tersebut. Fludiazepam tersedia dalam bentuk tablet: 0,25 mg, yang digunakan dengan cara diminum.

  • Dosis fludiazepam untuk orang dewasa
    Dewasa: 0,75 mg / hari, yang akan diambil dalam 3 dosis terbagi
  • Dosis fludiazepam untuk anak-anak
    Dosis untuk anak belum ditentukan. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

Efek samping apa yang dapat ditimbulkan dari penggunaan Fludiazepam?

Efek samping yang sering muncul termasuk mengantuk dan masalah koordinasi. Efek samping serius jarang terjadi. Efek samping yang serius termasuk muncul keinginan untuk bunuh diri, penurunan pernapasan, dan peningkatan risiko kejang jika digunakan terlalu sering pada mereka yang menderita epilepsi.

Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan toleransi, ketergantungan, dan gejala penarikan jika terjadi pengurangan dosis. Berhenti mendadak setelah penggunaan jangka panjang bisa berpotensi berbahaya. Setelah berhenti, masalah kognitif dapat bertahan selama enam bulan atau lebih. Obat ini tidak dianjurkan untuk digunakan selama kehamilan atau menyusui.

Apakah aman mengkonsumsi Fludiazepam bersamaan dengan obat lain?

Mohon beri tahu dokter Anda jika Anda sedang mengonsumsi atau baru saja menggunakan obat-obatan lain, termasuk obat-obatan yang didapat tanpa resep dokter seperti vitamin dan obat herbal. Mungkin ada reaksi yang tidak diinginkan saat Fludiazepam digunakan bersama dengan salah satu dari obat berikut ini:

  • Alfentanil
  • Amobarbital
  • Anileridine
  • Aprobarbital
  • Buprenorphine
  • Butabarbital
  • Butalbital
  • Carbinoxamine
  • Carisoprodol
  • Chloral Hydrate
  • Chlorzoxazone
  • Cobicistat
  • Codeine
  • Ethchlorvynol
  • Etravirine
  • Fentanyl
  • Fosphenytoin
  • Fospropofol
  • Hydrocodone
  • Itraconazole
  • Ketorolac
  • Levorphanol
  • Meclizine
  • Meperidine
  • Mephenesin
  • Mephobarbital
  • Meprobamate
  • Metaxalone
  • Methadone
  • Methocarbamol
  • Methohexital
  • Mirtazapine
  • Morphine
  • Morphine Sulfate Liposome
  • Orlistat
  • Oxycodone
  • Oxymorphone
  • Pentobarbital
  • Phenobarbital
  • Phenytoin
  • Primidone
  • Propoxyphene
  • Remifentanil
  • Secobarbital
  • Sodium Oxybate
  • Sufentanil
  • Suvorexant
  • Tapentadol
  • Thiopental
  • Zolpidem

Mengonsumsi obat ini dengan obat di bawah ini dapat meningkatkan risiko efek sampingnya, namun pada beberapa kasus, kombinasi dua obat ini mungkin merupakan pengobatan terbaik yang dapata mengatasi kondisi Anda. Jika kedua obat ini diresepkan untuk Anda, dokter biasanya akan mengubah dosisnya atau menentukan seberapa sering Anda harus mengonsumsi obat-obatan tersebut.

Jika Anda menggunakan salah satu dari obat-obatan ini, bicarakan dengan dokter atau apoteker Anda. Interaksi antara dua obat tidak selalu berarti bahwa Anda harus berhenti minum salah satunya. Bicaralah dengan dokter Anda tentang bagaimana interaksi obat dapat dikelola.

Perhatian

Penggunaan semua obat golongan benzodiazepin harus dihindari, terutama jika Anda memiliki beberapa kondisi medis seperti:

  • Ataksia (gangguan kordinasi gerak)
  • Sesak napas
  • Glaukoma sudut sempit akut (kondisi dimana tekanan pada bola mata meningkat)
  • Gangguan ginjal parah
  • Gangguan hati parah
  • Depresi berat, terutama bila disertai dengan kecenderungan bunuh diri
  • Psikosis (gangguan mental)
  • Kehamilan atau menyusui
  • Perhatian diperlukan pada pasien lanjut usia
  • Koma atau syok
  • Intoksikasi akut dengan alkohol, narkotika, atau zat psikoaktif lainnya (dengan pengecualian beberapa halusinogen atau stimulan, di mana kadang-kadang digunakan sebagai pengobatan untuk overdosis)
  • Riwayat ketergantungan alkohol atau narkoba
  • Myasthenia gravis, kelainan autoimun yang menyebabkan kelemahan pada otot
  • Reaksi alergi terhadap obat golongan benzodiazepine apapun



4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app